Suara.com - Publik kembali dibuat naik darah dengan kasus perundungan anak yang diduga terjadi di sekolah. Kali ini kasusnya disebut terjadi di Sukabumi dan dialami oleh Leon (12) pada Februari 2023 lalu. Bahkan bocah malang itu sampai harus dioperasi karena mengalami patah tulang.
Kisah ini seperti diungkap oleh pengacara David Ozora Latumahina, Mellisa Anggraini, di akun X-nya. Yang lebih membuat publik tidak habis pikir, korban diduga diintimidasi untuk membuat skenario palsu setelah di-bully alih-alih langsung dibawa ke rumah sakit.
“Pasca lengannya patah, guru-guru bukan segera membawa Leon ke RS namun malah menyusun siasat dan kronologis yang akan disampaikan kepada orangtua Leon, bahkan orangtua pelaku datang lebih dulu dibanding orangtua Leon sendiri,” tulis Mellisa, dikutip pada Jumat (8/12/2023).
“Di ruang UKS, Leon yang sudah amat kesakitan akibat lengannya yang patah dan bengkak tetap dipaksa untuk menghafal skenario baru,” sambung Mellisa. “Akhirnya orangtua Leon hanya tahu bahwa anaknya jatuh sendiri dan ini adalah kecelakaan biasa ketika bermain, menyedihkan!”
Nahas, penderitaan Leon tidak berhenti sampai di situ. Sebab menurut Mellisa, Leon yang sudah kembali bersekolah juga terus mendapat intimidasi. Mirisnya perundungan dan tekanan ini bukan hanya datang dari pelaku, tetapi juga orang tua pelaku sampai guru.
“Setelah Leon dipertemukan dengan psikolog baru terbongkar, Leon sudah 12 bulan mengalami kekerasan psikis dan fisik, tidak saja oleh pelaku anak yang disinyalir anak orang kaya dan berpengaruh di Sukabumi Kota, apakah karena ini sekolah bungkam dan menutup-nutupi semua perundungan yang dialami Leon,” ujar Mellisa.
Beratnya beban yang dirasakan Leon membuat bocah SD itu sempat berniat untuk meminum obat tidur. Sedangkan orang tua Leon juga sudah melaporkan kasus yang dialami anaknya ke Polres Kota Sukabumi sejak 16 Oktober 2023, tetapi kasus tak kunjung naik ke tahap penyidikan.
Pihak sekolah juga sempat mengadakan mediasi antara terduga pelaku dan orang tua korban, tetapi tidak ada berita acara yang menjelaskan hasil proses tersebut. Namun menurut Dinas Pendidikan setempat yang sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah, orang tua yang bersangkutan sudah memaafkan.
Namun kekinian terungkap bahwa orang tua korban diminta untuk membuat video klarifikasi dengan poin-poin yang diduga sudah disiapkan sekolah.
Baca Juga: Rezeki Tak ke Mana, Momen Kurir Antar Paket ke Lokasi Pernikahan Malah Dapat Jatah Makan
Tuntutan ini diduga sebagai upaya sekolah untuk menepis kasus perundungan yang dialami Leon. Namun video tersebut tidak segera dibuat orang tua korban, sehingga pihak sekolah sempat mengultimatum agar orang tua korban segera membuatnya dalam waktu maksimal 3x24 jam.
Sementara ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, juga ikut menanggapi dugaan perundungan yang terjadi. Menurutnya orang tua terduga pelaku adalah orang berpengaruh di Kota Sukabumi dengan segudang bisnis.
“Leon tangannya sampai disposisi dan ada fraktur karena ditimpa oleh pelaku yang sebelumnya mendorong sampai jatuh. Bahkan setelah kejadian ini, atau orangtua pelaku juga ikut-ikutan menyiksa Leon. Sudah masuk laporan tapi masih lidik, apa karena anak-anak?” tulis Jonathan di akun X-nya, @seeksixsuck.
“Pihak sekolah ikut nutup-nutupin kasus ini, karena orangtua pelaku orang berpengaruh di Sukabumi,” lanjut Jonathan. “Dengan pengaruhnya (orang tua pelaku) melakukan penyiksaan ke anak kecil karena IKUT SERTA menyiksa Leon setelah Leon dibully anaknya di sekolah. Ini musti dihentikan, ortu Leon terintimidasi karena hal ini dan ketakutan.”
Berita Terkait
-
Rezeki Tak ke Mana, Momen Kurir Antar Paket ke Lokasi Pernikahan Malah Dapat Jatah Makan
-
Tak Hanya Anggap Bullying Bercanda, Sukaemah Juga Katakan Hal Ini ke Almarhum Fatir: Bilang ke Mama Kamu..
-
Sosok Guru Sukaemah Disorot Lagi Usai Fatir Korban Perundungan Meninggal, Sempat Bilang Cuma Bercanda
-
Ladies PAN Joget Pakai Atribut Partai di Kantor Kemendag, Bawaslu Turun Tangan
-
Canggih, Becak Robot Ini Bisa Jalan Maju Mundur dan Bisa Dinaiki Orang Dewasa
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel: Ringan, Cepat Meresap, Perlindungan Maksimal
-
Kepedesan Makan Mi, Ahn Hyo Seop Bikin Histeris Fans
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Alpha Arbutin untuk Hempas Flek Hitam Membandel di Usia 40
-
4 Smartwatch untuk Wanita Tangan Besar, Fitur Lengkap dengan Pemantau Kesehatan dan GPS
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Hitam yang Aman dan Harga Terjangkau!
-
Cara Melakukan Umrah Mandiri, Segini Biayanya!
-
Apa Manfaat Budaya Makan Pakai Tangan Langsung? Viral Jadi Bahan Perdebatan di X