Suara.com - Nama Kiky Saputri kembali trending di media sosial. Komika satu ini selain kerap meroasting pejabat, ia juga aktif menyuarakan opininya di media sosial.
Terbaru, ia meminta pendukung Anies Baswedan untuk berhenti menyebarkan video hoaks. Ia merasa geram melihat pendukung Capres nomor 1 yang diduga terus menyebarkan hoax.
"Nangis banget liat video dengan narasi HOAX berseliweran dari pendukung Pak Anies. Pak @aniesbaswedan, please suruh mereka stop buat bikin hoax kayagini," tulis Kiky Saputri.
Kiky Saputri mengaku sedih atas hal tersebut. Ia bahkan menyebut memiliki harapan besar terhadap Anies Baswedan.
"Saya punya harapan besar ke Bapak, tapi saya sebel banget sama pendukung Bapak yang kayagini," lanjutnya.
Istri Muhammad Khairi itu menyayanhkan tindakan pendukung Anies Baswedan. Ia justru menyarankan agar para pendukung lebih fokus menyebarkan program Capres-Cawapres daripada konten hoax.
"Mereka bisa fokus aja ngga sih sebarin gagasan dan program bapak?" pungkas Kiky.
Tentu saja penyebaran hoaks pada masa pemilu ini memiliki beberapa dampak negatif. Kira-kira apa saja, berikut ulasannya.
Dampak Negatif Penyebaran Hoaks di Masa Pemilu
Baca Juga: Anies Baswedan Dianggap Pemenang Debat Capres Perdana, Begini Survei Indikator Politik Indonesia
Merujuk pada peneliti Mafindo, jumlah hoaks di masyarakat Indonesia sudah meningkat cukup signifikan di tahun 2023. Situasi ini membuktikan bahwa menjelang pemilu terjadi kenaikan jumlah hoaks yang menyebar melalui berbagai saluran, terutama media sosial.
Melansir dari The Conversation, berikut dampak penyebaran hoaks pada masa pemilu:
1. Pembunuhan Karakter
Dampak hoaks pertama yang paling terlihat adalah pembunuhan karakter. Pada konteks ini merujuk pada penyebaran informasi palsu atau menyesatkan dengan sengaja yang bertujuan merusak reputasi tokoh hingga partai politik.
Ada penelitian dari Lusia Astrika dan Yuwanto dari Universitas Diponegoro, mengungkap kalau pembunuhan karakter bisa memengaruhi persepsi pemilih.
Pembunuhan karakter dilakukan dengan menyebarkan cerita yang dibuat-buat atau dibesar-besarkan, yang secara negatif menggambarkan karakter, etika, atau kemampuan kandidat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Hubungan Darah Dony Oskaria dengan Nagita Slavina, Baru Ditunjuk Jadi Plt Menteri BUMN
-
Viral Gadis Unboxing Upah Motol Bawang, Dibayar Rp12 Ribu untuk 16 Kg, Tetap Bahagia dan Bersyukur
-
Furnitur Kayu Naik Kelas: Estetik, Berbudaya, dan Ramah Lingkungan
-
Apakah Yurike Sanger dan Soekarno Punya Anak? Ini Fakta Lengkap Hubungan Mereka
-
6 Fakta Kematian Remaja Perempuan di Mobil Tesla Milik Penyanyi D4vd
-
Profil dan Kekayaan Dony Oskaria, Ditunjuk Prabowo Jadi Plt Menteri BUMN
-
Ratu Tisha Anak Siapa? Dicopot Erick Thohir dari Komite PSSI
-
5 Krim Anti Aging Terbaik untuk Kulit Glowing dan Awet Muda, Wajib Dicoba!
-
Perjalanan Cinta Yurike Sanger dengan Soekarno, Istri Termuda Sang Proklamator
-
Moisturizer dan Krim Siang Apakah Sama? Simak Penjelasan Dokter biar Gak Salah