Suara.com - Seperti ibu hamil pada umumnya, Bella Bonita juga mengalami masa ngidam di kehamilan pertamanya. Namun, ia sempat merajuk lantaran menyebut sang suami, Denny Caknan, enggan turuti keinginan ngidamnya.
Dalam fitur tanya jawab di Instagram, menurut Bella Bonita, suaminya ogah menuruti keinginan ngidamnya bukan karena malas. Tetapi lantaran ngidamnya yang cukup ekstrem.
Dalam ceritanya, Bella Bonita mengaku kalau dirinya ngidam untuk memegang atau mengelus harimau.
"Jujur cak aku pengen pol megang harimau, megang tok, ngelus-ngelus tok. Aku dari dulu seneng kucing, sampai mataku sebelah sini dicakar kucing. Jadi misal harimaunya nyakar 'aw' dikit, aku gak papa, malah seneng,” tulis Bella Bonita seperti dikutip dari Instagram Storynya.
Lantaran keinginan ngidamnya yang cukup ekstrem itu, Denny Caknan pun tidak memberi izin kepada Bella Bonita untuk menuntaskan keinginannya itu.
"Itu sih yang sampai sekarang suamiku nggak ngebolehin, karena taruhannya nyawa katanya guys," jelas Bella Bonita.
Tentu saja sikap Denny Caknan ini bertolak belakang dengan keyakinan masyarakat pada umumnya, di mana ngidam sebisa mungkin harus dituruti. Lalu, apa jadinya kalau ngidam tidak dituruti? Adakah pengaruhnya pada kehamilan?
Mengutip Halodoc, ngidam adalah hasrat yang timbul di dalam diri ibu hamil. Biasanya, ngidam ini sendiri lebih mengarah pada suatu makanan atau hidangan tertentu.
Namun, rasa ingin mengonsumsi sesuatu itu sebenarnya terjadi karena tubuh ibu hamil membutuhkan kandungan gizi pada makanan tersebut. Oleh sebab itu, para ibu hamil biasanya menginginkan suatu hidangan yang spesifik.
Baca Juga: Bella Bonita Ngidam Hal Antimainstream, Netizen Langsung Sarankan ke Rumah Alshad Ahmad
Sementara jika ngidamnya berhubungan dengan aktivitas yang aneh, seperti bertemu artis atau melakukan hal-hal unik, hal tersebut biasanya didasarkan pada faktor psikologis. Kondisi ini terjadi karena tubuh ibu hamil mengalami perubahan hormon.
Faktanya, tidak semua ngidam harus dituruti. Apalagi jika kondisi ngidam itu justru membahayakan kehamilan. Baik dari makanan atau melakukan aktivitas tertentu, jika membahayakan kehamilan atau orang lain, maka lebih baik dihindari.
Para suami dapat melakukan opsi lain agar perhatian sang istri tidak berfokus pada ngidam tersebut. Hal ini bisa dengan melakukan berbagai aktivitas yang disukai dan aman untuk kehamilan istri. Itu nantinya akan membantu mengalihkan keinginannya pada ngidam yang aneh-aneh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?