Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memandang perlunya konsep pariwisata hijau dalam investasi artis Raffi Ahmad yang hendak membangun beach club di sebuah lahan lindung di kawasan Pantai Krakal, Gunungkidul, Yogyakarta. Lantas apa itu pariwisata hijau?
Sebelumnya, rencana Raffi Ahmad yang ingin membangun beach club di kawasan karst Gunungkidul menuai pro dan kontra. Meskipun rencana investasi Raffi Ahmad memiliki konsep yang ramah lingkungan dan akan menguntungkan warga sekitar, namun beberapa kalangan aktivis lingkungan menilai bahwa beach clup akan merusak habitat asli flora dan fauna yang hidup di sana.
Menparekraf Sandiaga Uno pun menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh rencana pembangunan beach club Raffi Ahmad ini. Namun sebelum itu, ia akan melakukan pembinaan terhadap suami Nagita Slabina agar pembangunan beach club di atas Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) Gunungsewu tersebut dapat bisa terus berjalan dengan baik.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut mengungkapkan akan menerapkan konsep pariwisata hijau untuk menjaga keberlanjutan dari lingkungan kawasan karst Gunungkidul.
"Kita kedepan mendorong pariwisata yang berkuantitas dan berkualitas sehingga fasilitas yang kami berikan ini akan mempercepat proses investasinya tapi dalam lingkup pariwisata hijau yang sedang kita dorong," ujar Sandiaga di gedung Kemenparekraf.
Alih-alih akan membatasi kegiatan eksploitasi di lahan lindung, Sandiaga Uno justru mengatakan jika investasi Raffi di Gunungkidul akan berlanjut. Ia menjelaskan, bahwa investasi dari artis populer seperti Raffi sangat dibutuhkan demi menarik wisatawan dari nusantara atau internasional.
Tak sampai di situ, beach club yang akan dibangun di atas bukit karst di lahan yang dilindungi itu juga dialokasikan menjadi venue di berbagai event nasional ataupun internasional.
"Kami akan dampingi, kami tidak akan tinggali. Kami akan pastikan Raffi terus berinvestasi karena ini yang dibutuhkan," tambahnya.
Tanggapan Pakar
Baca Juga: Kenapa Kawasan Karst Gunungkidul Harus Dilindungi dari Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad?
Pakar Manajemen Bencana Geologi Universitas Pembangunan Nasional Yogyakarta, Nandra Eko Nugroho menetang rencana Sandiaga Uno yang berusaha memodifikasi kawasan hutan lindung hanya demi mendatangkan pendapatan dari investasi.
"Kalau memang pak menteri mau mengusung pariwisata hijau harus dipastikan dulu membangunnya dimana, jangan sampai malu-maluin. Ini 'Jaka Sembung bawa ojek..'" ujar Nandra ketika dihubungi Suara.com, pada Jumat (5/1/2024).
Lebih lanjut Nandra menjelaskan bahwa, konsep pariwisata hijau itu tak bisa diterapkan di sembarang tempat. Ia memberi usulan agar Sandiaga mempelajari lebih dalam tentang karakteristik di kawasan lindung karst yang akan dibangun beach club bernuansa mewah milik Raffi Ahmad.
Jika meninjau dari masterplan pembangunan beach club di pantai Gunungkidul yang diunggah melalui akun Instagram Raffi Ahmad, tentu akan menggunakan prinsip 'diterabas'. Melalui masterplan itu, nantinya bukit-bukit karst akan dipapas lalu dibangun ratusan resort mewah menghadap ke Pantai Krakal.
Seiring dengan rencana tersebut, sampai saat ini Raffi Ahmad belum memberikan keterangan secara detail terkait potensi kerusakan alam yang akan ditimbulkan dari pembangunan beach club itu. Akan tetapi, ia mengklaim sudah mengantongi izin dari Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.
Apa Itu Pariwisata Hijau?
Berita Terkait
-
Dukung Beach Club Raffi Ahmad, Sandiaga Disebut Gagal Paham Batasan Pengelolaan KBAK Gunungsewu
-
Kenapa Kawasan Karst Gunungkidul Harus Dilindungi dari Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad?
-
Profil Perusahaan AIMS: Dulu Bisnis Batubara, Kini Suntik Modal ke Beach Club Raffi Ahmad
-
Jalan Panjang Kawasan Karst Gunungkidul Diakui UNESCO, Kini Mau Dirusak Beach Club Raffi Ahmad
-
Mengenal Luxury Tourism, Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul yang Berpotensi Rugikan Warga Lokal
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
6 Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Kunci Kulit Lembap dan Awet Muda
-
7 Rekomendasi Oleh-oleh Jogja Selain Gudeg dan Bakpia, Cocok Dibawa Pulang Saat Libur Nataru
-
9 Serum Retinol dan Niacinamide Bikin Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
-
5 Parfum Wanita Wangi Elegan hingga Nostalgia untuk Kado Hari Ibu, Mulai Rp99 Ribu!
-
5 Rekomendasi Sunscreen Spray untuk Re-apply: Praktis dan Tak Khawatir Makeup Rusak
-
10 Istilah Paling Banyak Dicari Warganet Sepanjang Tahun 2025
-
5 Sunscreen Lokal yang Bisa Jadi Primer Makeup, Bikin Riasan Awet Berjam-jam
-
9 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Semarang selain Lumpia, Rasanya Lezat dan Unik
-
4 Raket Padel untuk Pemula yang Ringan dan Bantu Kontrol Permainan
-
5 Rekomendasi Lipstik untuk Ibu-Ibu Tampil Aktif di Hari Spesial, Warna Elegan Curi Perhatian