Suara.com - Rencana pembangunan beach club Raffi Ahmad di Pantai Krakal, Gunungkidul tampaknya mengundang polemik meskipun sudah melakukan peletakan batu pertama. Sebab, pembangunan itu dikhawatirkan akan merusak kawasan lindung karst. Lantas kenapa kawasan karst Gunungkidul harus dilindungi dari pembangunan beach club Raffi Ahmad.
Bahkan rencana pembangunan resort dan beach club yang dilakukan oleh artis Raffi Ahmad di perbukitan karst Pantai Krakal, Desa Kemadang, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul itu mendapat kritikan keras dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta. Pembangunan ini dinilai berpotensi akan memperparah kekeringan di kawasan tersebut.
Menurut UU Lingkungan Hidup dan Permen-ESDM No.17/2012, Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) seperti yang berada di wilayh Pantai Krakal merupakan kawasan lindung geologi sebagai suatu kawasan lindung nasional sehingga dilarang dirusak. Selain berpotensi kehilangan gunung karst, pembangunan ini juga dikhawatirkan dapat menghilangkan berbagai manfaat dari karst itu sendiri.
Kenapa Kawasan Karst Gunungkidul Harus Dilindungi dari Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad
Berikut ini beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan untuk melindungi kawasan karst Gunungkidul dari pembangunan beach club Raffi Ahmad:
1. Merusak sumber mata air bersih
Air yang meresap dan tersimpan secara alami di dalam batuan karst dapat menjadi sumber air bersih bagi masyarakat sekitar, terutama di kawasan yang kekurangan air permukaan. Bahkan, air bawah tanah karst juga mempunyai kualitas yang sangat baik, sebeb sudah mengalami proses penyaringan alami oleh bebatuan karbonat.
Oleh karena itu, pembangunan beach club Raffi Ahmad di pantai Krakal dikhawatirkan akan merusak sumber mata air alami yang menyuplai daerah-daerah sekitar pantai. Sebab, resort mewah Raffi Ahmad itu kemungkinan akan menyedot air dalam jumlah yang besar.
2. Merusak kawasan prasejarah
Baca Juga: Profil Perusahaan AIMS: Dulu Bisnis Batubara, Kini Suntik Modal ke Beach Club Raffi Ahmad
Kawasan batuan karst tak hanya menyimpan potensi sumber daya. Namun disekitarnya juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang tinggi, lantaran di dalam guanya ada lukisan-lukisan manusia purba, artefak, serta situs-situs yang bersejarah.
Bahkan di beberapa wilayah, batuan karst juga masih dijadikan sebagai tempat sejumlah ritual adat dan kepercayaan masyarakat lokal. Contoh situs budaya di kawasan karst adalah Goa Petruk di Jawa Tengah, Goa Harimau di Sumatera Selatan, dan juga Goa Leang-Leang di Sulawesi Selatan.
Pembangunan beach club Raffi Ahmad di atas bebatuan karst tersebut juga berpotensi menghilangkan warisan prasejarah. Bahkan pembangunannya yang memerlukan waktu panjang, juga berpotensi mengganggu sejumlah ritual adat oleh sebagian masyarakat lokal.
3. Merusak fungsi karst sebagai arsip iklim dan pelindung iklim
Bentang alam karst tak hanya menyimpan sejarah kebudayaan dari umat manusia. “Karst merupakan sebuah arsip iklim,” kata ahli speleologi asal Jerman, Oliver Heil. Gua-gua karst juga menyimpan beberapa jenis stalaktit. Dalam setiap lapisannya juga mengandung informasi terkait perubahan suhu dan vegetasi disepanjang pembentukannya.
Selain sebagai arsip iklim, para peneliti juga menilai bahwa kawasan karst berperan penting untuk pelindung iklim. Bentang alam karst mempunyai peranan yang penting sebagai penyerap karbon lantaran di dalamnya mengandung bebatuan yang akan mengikat karbon, dan karstifikasi sendiri disebut sebagai sebuah proses sekuestrasi karbon.
Berita Terkait
-
Dukung Wacana Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad, Pengamat Sebut Sandiaga Tak Baca UU Perlindungan Lingkungan Hidup
-
Profil Perusahaan AIMS: Dulu Bisnis Batubara, Kini Suntik Modal ke Beach Club Raffi Ahmad
-
Jalan Panjang Kawasan Karst Gunungkidul Diakui UNESCO, Kini Mau Dirusak Beach Club Raffi Ahmad
-
Mengenal Luxury Tourism, Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul yang Berpotensi Rugikan Warga Lokal
-
Rencana Sandiaga 'Akali' Beach Club Raffi Ahmad Jadi Wisata Hijau Dikritik: Jangan Malu-maluin
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Thariq Halilintar Kerja Apa? Bingung Dicecar Deddy Corbuzier Punya Bisnis Apa
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah untuk Flek Hitam, Harga Ekonomis Bikin Percaya Diri
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya
-
Terpopuler: Jejak Ratu Tisha Dicopot dari Komite PSSI, Prompt Gemini AI untuk Foto Prewedding