Suara.com - Warga Jalur Gaza terpaksa memakan pakan ternak untuk kemudian digiling dan diolah menjadi roti apa adanya akibat ketersediaan bahan makanan yang semakin sulit.
Ancaman kelaparan ini dampak dari pemblokiran yang dilakukan militer Israel terhadap akses makanan dan bantuan menuju Gaza.
Anadolu melaporkan, serangan bertubi-tubi dari Israel lebih dari 100 hari membuat lebih dari 25.000 nyawa melayang, mayoritas anak-anak dan perempuan.
Sementara, 85 persen penduduk Gaza yang mengungsi, kini menghadapi ancaman kelaparan dan penyakit karena keterbatasan pasokan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Ditambah dengan jenazah korban yang tidak dikuburkan serta tergeletak begitu saja di jalanan semakin memperparah ancaman penyakit dan berbagai masalah lainnya.
Data PBB menunjukkan sekitar 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut mengalami kerusakan atau hancur. Serangan dari negara Zionis itu juga melarang bantuan kemanusiaan masuk ke wilayah Gaza hingga membuat kondisi bagian dari negara Palestina itu semakin memprihatinkan.
Warga Palestina yang masih tinggal di sana berjuang untuk memperoleh makanan, dan roti yang terbuat dari tepung terigu biasanya adalah makanan mereka.
Media yang sama juga mengabadikan momen ketika anak-anak Palestina yang mengungsi di kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara sedang melakukan kegiatan membersihkan pakan ternak untuk digiling sebagai bahan utama tepung.
Ternak yang digunakan untuk diambil pakan tersebut dijual di pasar Gaza bagian utara sebagai alternatif karena pasokan tepung terigu terbatas.
Dalam video yang tersebar di media sosial bahkan menunjukkan orang-orang di sebuah pabrik di Gaza utara mencari-cari pakan ternak untuk digiling dan dijadikan roti.
Baca Juga: Momen Motaz Azaiza Pamit Tinggalkan Gaza: Semoga Bisa Kembali
Jumlah korban tewas warga Palestina di Jalur Gaza akibat serangan Israel terus meningkat. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan hingga Rabu (24/1/2024) kemarin, total mencapai 25.700 warga meninggal dunia akibat serangan Israel.
Berita Terkait
-
Kemenlu RI Geram Israel Berkali-kali Langgar Hukum Internasional, PBB Ikut Jadi Korban
-
Ivan Gunawan Kirimkan Kontainer untuk Bantu Gaza, Banjir Pujian: Amal Orang Gak Ada yang Tau
-
Deretan Aksi Kemanusiaan Ivan Gunawan, Terbaru Kirim Truk Bantuan ke Palestina Usai Geger Diintimidasi KPI
-
Kisah Palestina, Kompetisi Buruk tapi Berhasil Lolos ke Babak 16 Besar Piala Asia 2023
-
Momen Motaz Azaiza Pamit Tinggalkan Gaza: Semoga Bisa Kembali
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
4 Paket Skincare Anti-Aging Rp 100 Ribuan, Bisa Cegah Penuaan Dini di Usia 30-an
-
Solidaritas untuk Sumatera, 14 Daerah Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru 2026
-
5 Tempat Sewa Alat Grill & BBQ di Jogja, Murah Mulai Rp 100 Ribuan
-
Apa Itu Cancel Culture: Ujian Reputasi di Era Serba Viral
-
8 Rekomendasi Moisturizer Olay untuk Perawatan Anti Aging Usia 30-an
-
Belanja Sampai Tengah Malam, Jakarta Premium Outlets Gelar Midnight Sale dan Diskon Akhir Tahun
-
7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
-
6 Rekomendasi Moisturizer SKIN1004, No 3 untuk Perawatan Anti Aging Usia 30-an
-
Aplikasi Buy Now Paylater untuk Produktivitas: Bukan Sekadar Gaya Hidup
-
Beda Skincare Dermatology Tested vs Dermatology Approved, Mana yang Harus Dipilih?