Suara.com - Hidangan untuk berbuka puasa, atau kerap juga disebut takjil, biasanya mulai disiapkan ketika sudah mulai sore. Selama Ramadan, nampak pedagang aneka jajanan memang terasa lebih banyak. Dalam mencari takjil agar berkah rupanya tidak cukup hanya sekadar halal, tapi juga harus thayyib.
Pendakwah Habib Husein Jafar menjelaskan bahwa ada makna dan kriteria spesifik agar hidangan bisa disebut halal serta thayyib. Terkait halal, setidaknya ada empat makna yang perlu diketahui umat Islam.
"(Makanan itu) secara zat dia halal, bukan babi, bukan miras. Meskipun ada soju halal itu tetap haram karena ada dua hal yang bermasalah menurut para ulama di MUI. Pertama bikin orang akhirnya berpikir soju halal aja enak apalagi yang haram. Kedua, bisa membingungkan orang antara yang halal dan haram," jelas Habib Jafar saat tausiah di Masjid Istiqlal beberapa waktu lalu.
Kemudian makna kedua dari halal ialah cara mendapatkan makanan tersebut. Apabila makanan dibeli menggunakan uang haram atau didapatkan dengan cara mencuri, maka hidangannya menjadi haram. Makna ketiga dan keempat, terkait dengan proses memasak juga cara penyajiannya.
"Cara memasaknya seperti apa, apakah memakai bahan-bahan yang haram misalnya minyak babi. Keempat itu cara penyajian. Disajikan dengan cara minimal makruh maksimal haram. Atau disajikan bekas makanan haram," terangnya.
Kemudian kriteria thayyib, mengutip dari nasihat ulama Imam Ibnu Katsir, Habib Jafar mengatakan bahwa umat Islam sebaiknya mengonsumsi makanan yang baik dan lezat. Dikatakan baik artinya bermanfaat terhadap kesehatan, pikiran, serta jiwa. Selain itu juga harus lezat.
"Saking pentingnya kelezatan makanan dalam Islam, sesuai kriteria thayyib, para ibu dan chef punya privilledge saat puasa boleh merasakan masakan di ujung lidah asal langsung dikeluarkan lagi. Dibolehkan oleh ulama karena lezat bagian dari thayyib, bagian dari kebaikan," pungkasnya.
Orang yg mengendalikan perut akan mulia. Dan dikendaliakn oleh perut harga dirinya tdk lebih dari apa uv keluar dari perutnya yaitu kotoran. Orng yg dikendalikan perut akan rela melakukan apa pun termasuk makan minum yg haram dan tidak tayib.
Baca Juga: Hukum Memotong Kuku Saat Puasa Ramadhan, Sah atau Tidak Puasanya?
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Bisnis Baru Mahalini Raharja, Ini 4 Pilihan Parfum LENOTES untuk Pecinta Wangi Mewah
-
10 Makanan yang Cocok untuk Malam Tahun Baru 2026, Praktis dan Lezat!
-
4 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 31 Desember 2025, Cek Peruntunganmu di Akhir Tahun!
-
Daftar Promo dan Diskon Tahun Baru 2026: Restoran Lengkap
-
60 Ucapan Tahun Baru 2026 untuk Perusahaan: Inspirasi Memotivasi Tim
-
25 Ucapan Tahun Baru 2026 yang Islami, Penuh Harapan dan Doa Baik
-
Bus Tingkat Jadi Tren Baru Liburan Jarak Jauh yang Lebih Mewah
-
Awali 2026 Lebih Sehat dan Cantik, Watsons Hadirkan Diskon Besar di Promo 1.1 New Year New Me
-
Akhir Tahun! Ini 6 Shio Paling Hoki pada 31 Desember 2025
-
9 Link Twibbon Tahun Baru 2026: Penuh Warna hingga Minimalis Elegan Semua Ada