Suara.com - Mengusung konsep ramah lingkungan, mulai dari zero waste production, kemasan eco-friendly, hingga bahan active cool dan active fresh, clothing brand unisex, Fabrica Project besutan J99 Corp meluncurkan baju lebaran, Raya Collection pada Maret 2024, bersamaan dengan momen Ramadan dan hari raya Idulfitri 2024.
Koleksi terbarunya yang cocok dikenakan selama Ramadan, bahkan sebagai baju lebaran ini memiliki nuansa islami yang lebih mewah dan premium, walau tetap mengusung tema khas urban streetwear.
"Tren dan juga pilihan berbusana sudah menjadi bagian dari gaya hidup yang menempel pada beragam keperluan dan kepentingan. Namun yang paling penting untuk diperhatikan adalah bagaimana busana yang kita kenakan justru menguatkan kepribadian kita dan menegaskan pesan yang akan kita sampaikan," jelas founder J99 Corp., Shandy Purnamasari.
Ia mengaku sangat menaruh perhatian besar pada gaya berbusana agar nyaman, enak dipakai dan dipandang; serta tentunya memenuhi kaidah agama apabila dikenakan dalam momen Ramadan dan Idulfitri.
"Melalui Raya Collection, kami mencoba memperlihatkan bagaimana style urban streetwear yang biasanya kasual ternyata bisa terlihat elegan, sopan dan sangat layak menjadi pilihan untuk berbusana di hari raya," terang Shandy.
Dengan style brand urban aesthetic streetwear, Fabrica Project ini menawarkan berbagai kebutuhan fesyen kekinian bagi berbagai kalangan masyarakat dengan rentang usia yang luas mulai dari 18 – 40 tahunan.
Beberapa artikel yang masuk dalam Raya Collection di antaranya busana atasan pria, dress berpotongan unik yang cocok untuk semua usia, termasuk bagi para pengguna hijab, hingga long outer yang berkesan mewah.
Raya Collection ini dirancang untuk kenyamanan sekaligus keanggunan, sesuai dengan nilai kemenangan di hari raya Idulfitri. Menggunakan bahan premium Santorini (untuk busana perempuan) dan premium Toyobo (untuk busana laki-laki); Raya Collection dan juga seluruh koleksi dari Fabrica mengadopsi konsep Zero Waste, yaitu proses produksi dan potongannya meminimalisir adanya waste product.
Industri bisnis fesyen khususnya busana muslim di Indonesia terus meningkat seiring dengan waktu. Salah satunya adalah catatan membanggakan di sektor modest fashion Indonesia dalam laporan Ekonomi Syariah Global (SGIE) 2023/24; dimana negara Indonesia menempati peringkat ke-3 dunia.
Baca Juga: Inspirasi Fashion Palet Warna Natural Nan Lembut, Cocok Untuk Baju Lebaran Sekeluarga
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan juga pernah menyatakan bahwa Indonesia akan mendeklarasikan diri sebagai pusat fesyen muslim dunia pada 2024.
Hal ini sejalan dengan upaya terus menerus seluruh pihak untuk memasarkan produk-produk halal tanah air ke tingkat global, termasuk dari J99 Corp. melalui Fabrica Project yang dirilis Agustus 2023.
”Kemampuan untuk terus mengadopsi teknologi dan inovasi akan membantu pebisnis untuk bersaing secara efektif dalam industri yang berubah dan berkembang pesat, termasuk dalam industri fashion. Fabrica Project hadir untuk memenuhi kebutuhan berbusana dan kami berharap bisa menjadi pusat segala produk clothing lokal yang lengkap," kata CEO J99 Corp., Ganesya Widya.
Hal tersebut, lanjut dia, sebagai wujud komitmen perusahaan untuk senantiasa memenuhi kebutuhan masyarakat serta turut mengangkat citra dunia usaha lokal, sehingga bisa menjadi juara di dalam negeri dan dalam jangka panjang bisa menjangkau pasar yang lebih luas di mancanegara.
“Favorit saya dari Raya Collection ini adalah koleksi outer-nya, sebab bisa dipadupadankan dengan busana lainnya bahkan dengan produk celana cargo Fabrica Project andalan saya," jelas Shandy.
Gaya desain dan potongan busananya, sambung dia, memungkinkan Raya Collection tetap bisa digunakan setelah momen Idulfitri lewat. Hal ini berkat signature style-nya yang tetap berkiblat pada urban streetwear yang kasual, unik dan eye-catchy.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
8 Fakta Pernikahan Selena Gomez dan Benny Blanco, Ini Potret Intimate Wedding Mereka
-
Alasan Kakek Nenek Prabowo Subianto Dimakamkan di Belanda
-
Kurikulum Internasional dan Regulasi Nasional: Formula Baru Pendidikan Masa Depan
-
5.200 Pelari Gaungkan Semangat UMKM Indonesia, Sport dan Empowerment Jadi Satu
-
Wacana akan Jadi Ibukota Politik, Mengapa IKN Dibangun di Kalimantan Timur?
-
Siapa Ayah Prabowo Subianto? Silsilahnya Disorot usai Sang Presiden Ziarah Makam di Belanda
-
Ribuan Orang Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline Pengaduan BGN Resmi
-
5 Rekomendasi Film Mirip One Battle After Another, Sajikan Ketegangan Intens yang Seru!
-
Kekayaan Tony Blair yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Sementara Gaza
-
Favorit Sejuta Umat, Ini Cara Membedakan Sandal Hermas Oran Ori dan KW