Suara.com - Sejumlah ahli dan ulama menekankan bahwa memberikan bantuan konkret lebih penting daripada melakukan boikot sebagai tanggapan terhadap agresi Israel terhadap Palestina. Mereka berpendapat bahwa penduduk yang terdampak langsung oleh konflik tersebut akan lebih terbantu oleh bantuan langsung.
Pendekatan serupa diambil oleh Masjid Istiqlal, di mana Imam Besarnya, Profesor Nasarudin Umar, menegaskan bahwa tindakan baik untuk memberikan bantuan, baik itu dari individu maupun institusi, harus terus dilakukan tanpa henti.
"Kami tidak melihat itu. Siapapun yang ingin berbuat baik, baik pribadi atau institusi kami terima," kata Nasarudin Umar dalam keterangannya.
Wakil Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat Majelis Ulama Indonesia (KPEU MUI), Andi YH Djuwaeli, juga mendukung pandangan ini dengan menekankan bahwa bantuan langsung kepada warga Palestina lebih penting daripada melakukan boikot secara massal.
Dia juga menyoroti pentingnya tidak saling menyalahkan instansi tertentu atas gerakan boikot, mengingat banyak instansi yang dianggap terafiliasi dengan Israel telah melakukan berbagai kegiatan positif di Indonesia.
Dalam konteks informasi yang tidak jelas atau bahkan menyesatkan di media sosial, Djuwaeli menekankan bahwa hal tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir seseorang, sehingga lebih baik memerangi narasi negatif dengan melakukan kegiatan yang positif.
Lebih lanjut, dia menyarankan agar masyarakat tidak terlalu terpengaruh oleh informasi hoaks yang tersebar di media sosial, karena hal tersebut hanya akan menimbulkan kekacauan dalam kondisi saat ini di dalam negeri.
Pegiat ekonomi keumatan ini menekankan bahwa tindakan nyata lebih bermanfaat daripada melawan informasi hoaks, serta mengajak semua pihak untuk bersama-sama melakukan hal yang bermanfaat bagi masyarakat.
Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) yang tengah bergaung, diarahkan kepada sejumlah perusahaan multinasional yang diduga terafiliasi dengan Israel, seperti yang disebutkan dalam daftar yang dirilis oleh Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR). Salah satunya, adalah Danone Indonesia yang dituding sebagai perusahaan yang terafiliasi Israel.
Baca Juga: Peringati Hari Al Quds, Massa Gelar Demo Bela Palestina di Kedubes Amerika
Meskipun demikian, banyak tokoh agama dan pakar ekonomi mengingatkan agar masyarakat tidak terjebak dalam narasi boikot yang penuh dengan disinformasi dan hoaks, serta mengajak mereka untuk bijak dalam menyikapi isu boikot ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
7 Bedak yang Tahan Lama 24 Jam, Kulit Mulus dan Bebas Kilap Seharian
-
Pameran Rempah di Buleleng Resmi Dibuka, Kenalkan Kekayaan Lokal dan Budaya
-
Pesta Inovasi, Kompetisi Kuliner, dan Kopi Dunia Bertemu di Jakarta
-
Ribka Tjiptaning Anak Siapa? Berani Melawan Stigma, Kini Dipolisikan karena Kritik Rezim Orba
-
Ribka Tjiptaning dari Partai Apa? Dipolisikan Buntut Ucapannya Soal Soeharto
-
Viral Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya dari Pondok Pesantren Mana?
-
5 Parfum Lokal dengan Wangi Clean: Segar seperti Habis Mandi, Cocok buat Pekerja Kantoran
-
Saat Belanja Jadi Pengalaman, Lemomo Tawarkan Konsep Partisipatif
-
5 Sepatu Mirip Adidas Samba Harga Rp100 Ribuan untuk Jalan Kaki Santai
-
Gus Elham Yahya Keturunan Mana? Dikecam Usai Viral Cium Anak Kecil di Acara Dakwah