Suara.com - Pesan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan pada Prabowo Subianto belum lama ini menjadi sorotan. Pasalnya, Luhut meminta Prabowo tak membawa orang toxic ke dalam kabinetnya nanti.
Luhut menyampaikan pesan tersebut dalam acara 'Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth' pada Jumat (3/5).
"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke pemerintahan mu, itu akan sangat merugikan kita," sahut yang lain.
Apa yang Dimaksud Orang Toxic?
Orang toxic menjadi istilah yang saat ini ramai digunakan warganet. Orang toxic mengacu pada perilaku atau sifat seseorang yang merugikan.
Mengutip dari laman WebMD, sering kali orang-orang toxic menghadapi stres dan trauma mereka sendiri. Karena itu, mereka bertindak dengan cara yang tidak menampilkan diri mereka dengan baik dan biasanya membuat orang lain kesal.
Orang toxic tidak dianggap sebagai pengidap gangguan mental. Namun mungkin saja ada masalah mental mendasar yang menyebabkan seseorang bertindak toxic, termasuk gangguan kepribadian.
Orang toxic memiliki tanda-tanda yang terlihat, berikut ciri-cirinya:
Baca Juga: Jokowi Setuju dengan Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang Toxic ke Pemerintahan!
1. Tidak konsisten
Orang toxic hampir tidak pernah konsisten. Perilaku mereka tidak menentu serta tidak menepati komitmen maupun janji.
2. Selalu cari perhatian
Baik itu panggilan telepon terus-menerus, chat, atau datang ke rumah, mereka selalu ingin menyita perhatian Anda. Namun jika Anda sedang membutuhkan, orang toxic sangat mungkin tidak memberikan perhatian yang sama.
3. Selalu drama
Orang toxic cenderung senang mengobarkan emosi dan menciptakan konflik. Jika Anda memperhatikan seseorang yang selalu terlibat drama, mungkin itu bukan suatu kebetulan.
4. Tidak tahu batasan
Hubungan yang sehat didasarkan pada kepercayaan dan kemampuan untuk menghormati batasan. Orang toxic tidak bisa melakukan itu.
5. Manipulatif
Orang toxic suka memanipulasi orang-orang di sekitar mereka untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Sikap manipulasi ini bisa berbohong, membengkokkan kebenaran, membesar-besarkan, atau mengabaikan informasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah