Suara.com - Di tengah arus konsumsi yang semakin tak terkendali, komunitas Lyfe with Less hadir bagi yang ingin hidup lebih sederhana dan bijaksana dalam berkonsumsi lho, Sahabat Dewiku!
Salah satu kampanye yang diusung adalah penggunaan pakaian bekas, serta membiasakan diri untuk menggunakan barang hingga habis atau rusak.
Prinsip ini, kata CO-Founder Life With Less Cynthia Lestari, tidak hanya membantu mengurangi limbah, tetapi juga mengajarkan pentingnya menghargai setiap barang yang dimiliki.
"Menerapkan gaya hidup minimalis memberikan berbagai manfaat. Dengan memiliki barang yang esensial, kita tidak perlu repot mengurus barang-barang yang tidak penting," kata Cyntia dalam sesi live Instagram bersama Dewiku (15/05/24) lalu, ditulis Suara.com, Kamis (16/5/2024).
Lebih lanjut, salah satu prinsip utama yang diajarkan oleh komunitas Lyfe with Less adalah menanamkan rasa cinta terhadap barang yang sudah dimiliki dan menekankan pentingnya meningkatkan rasa peka terhadap rasa cukup.
Berikut ini Sahabat Dewiku, merupakan beberapa cara yang dianjurkan untuk menumbuhkan rasa tersebut:
Cinta pada Barang yang Dimiliki
Seringkali kita hanya merasa senang saat pertama kali membeli barang baru. Namun, penting untuk terus mencintai dan merawat barang yang sudah kita beli.
Hindari Membeli Barang Baru
Alih-alih selalu membeli barang baru, kita bisa saling barter seperti di acara Saling Silang Free Market. Ini memberikan pengalaman memiliki barang baru tanpa harus membeli.
Normalisasi Penggunaan Barang Bekas
Menggunakan barang bekas tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mengurangi pemborosan.
"Gaya hidup minimalis membuat kita lebih hemat sehingga membuat kita mudah untuk menabung, dan bebas dari hutang", tambah Cynthia lagi.
Komunitas ini telah mengadakan empat kali acara Saling Silang Free Market, sebuah event berkelanjutan yang menghadirkan pasar gratis untuk barang bekas layak pakai.
Acara ini juga berkolaborasi dengan lima pihak lain yang memiliki visi serupa dalam mengajak audiens untuk merasakan aksi berkelanjutan seperti reduce, reuse, recycle, repair, dan refill.
Tidak hanya itu, Saling Silang juga memiliki grup Telegram dengan sekitar 6.000 anggota dari seluruh Indonesia, yang memfasilitasi jual beli, pemberian, dan adopsi barang bekas antar anggota.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik PLN di September 2025: Periode Terbatas, Cek Ketentuannya
-
Video dan Pernyataan yang Bikin Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Mundur dari Kursi DPR RI
-
Jejak Karier Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR
-
Apakah Edit Foto Pakai AI Berbahaya? Hati-Hati Keamanan Privasi hingga Kesehatan Mental
-
5 Skincare Lokal untuk Mencerahkan Wajah, Harganya Murah
-
Rahayu Saraswati Anak Siapa? Mundur dari DPR RI usai Ucapannya Picu Kontroversi
-
Bukan Rolex, Menkeu Purbaya Pilih Pakai Jam Tangan Anti-mainstream: Murah untuk Ukuran Pejabat?
-
Apa Agama Charlie Kirk? Influencer Pro Donald Trump Tewas Ditembak
-
Ramalan Zodiak 11 September 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karier & Keuangan
-
Siapa Suami dari Rahayu Saraswati? Ponakan Prabowo Mundur dari DPR RI