Suara.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan kalau program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) penting bagi anak muda, terutama Gen Z. Dia bahkan menjamin kalau program Tapera terus ditunda, bisa jadi Gen Z tidak akan pernah punya rumah.
"Kebutuhan perumahan rakyat itu sebuah keniscayaan. Karena kalau kebijakan ini ditunda-tunda terus Gen Z tidak akan bisa punya rumah, saya bisa jamin itu. Gen Z gak akan bisa punya rumah kalau tidak dibantu dari sekarang untuk pendanaan," kata Sandi dalam keterangannya di Jakarta beberapa waktu lalu.
Meski Tapera sendiri tuai berbagai kritikan, tetapi menurut Sandi, program tersebut tetap perlu diterima untuk mengatasi persoalan kepemilikan rumah. Dia sendiri menyebut kalau Tapera memang menjadi keputusan yang tidak populer. Meski begitu, Sandi juga memastikan pemerintah perlu menghitung pemotongan penghasilan pekerja dan pengusaha agar tidak hanya membebani satu pihak.
"Harus dicari mekanisme yang tepat, gak bisa semua dibebankan kepada pekerja, tapi juga gak bisa semua dibebankan kepada pemerintah," kata Sandi.
"Nanti kita lihat pilot project seperti apa. Ada beberapa perusahaan yang sudah siap, tapi ada juga yang alami tantangan terutama padat karya. Ini harus dicari equility-nya. Mungkin gak bisa satu kebijakan pukul rata, tapi harus dipilah mana industri yang bisa, mana yang industri yang tidak," imbuhnya.
Keputusan Tapera dibuat wajib bagi seluruh pekerja juga menjadi langkah yang harus diambil. Mantan Wakil Gubernur Jakarta itu menjelaskan, jumlah iuran untuk penyediaan rumah bagi penerima manfaat Tapera bisa jadi tidak mencukupi apabila kepesertaan tidak dibuat wajib.
"Kalau tidak dibuat wajib akhirnya nanti yang sanggup atau secara voulentery tidak akan cukup penyediaan perumahan. Jadi harus ada satu kebijakan yang bisa menyediakan satu kepastian kepemilikan rumah bagi generasi kita ke depan," ujarnya.
Kunci dari program tersebut, menurut Sandi, tabungan para pekerja yang dikumpulkan itu harus benar-benar dialokasi hanya untuk penyediaan rumah bagi yang membutuhkan.
"Kalau di negara lain dikelola supaya tabungan bisa berkembang terus karena ada nilai inflasi, ada juga biaya pembangunan rumah makin meningkat. Jadi harus dikelaola dengan baik, jangan sampai tabungan kepakai. Semua dialokasikan untuk pengelolaan rumah," pungkasnya.
Baca Juga: Catat! Inilah Sanksi Tak Bayar Iuran Tapera Per Bulan, Peringatan Tertulis hingga Besaran Denda
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
Terkini
-
5 Moisturizer Mengandung SPF dan Oil Free untuk Kulit Sehat Pelari
-
5 Sepatu Lokal Senyaman Nike Ori, Stylish Harga Ramah di Kantong
-
Penyebab Jerawat Hormonal pada Wanita Usia 30-an dan Cara Mengatasinya secara Medis
-
Mengapa Kita Sering Terbangun Beberapa Menit Sebelum Alarm Berbunyi?
-
3 Minyak Alami untuk Menebalkan Bulu Mata agar Tampil Cantik dan Lentik
-
5 Body Serum untuk Hijabers, Kulit Cerah Bebas Belang dan Wangi Seharian
-
Kisah Unik Sate Lisidu Surabaya dari Garasi Rumah hingga Menembus Istana Kepresidenan
-
Cushion vs Powder Foundation, Mana yang Lebih Bagus dan Tahan Lama untuk Wajah?
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan
-
Mal Ini Berubah Jadi Bikini Bottom, Bisa Bertemu Spongebob dan Patrick di Momen Liburan Akhir Tahun