Suara.com - Profil salah satu kader Gerindra, Felicitas Tallulembang mendadak banyak dibicarakan usai namanya ikut terseret dalam kisruh antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Muhammadiyah. Belum lama ini, Felicitas ditunjuk menduduki posisi komisaris BSI.
Diketahui bahwa Muhammadiyah menarik seluruh uang tabungannya sebesar Rp13–15 triliun dari BSI setelah Felicitas Tallulembang ditetapkan sebagai Komisaris Independen yang baru.
Padahal, nama Abdul Mu’ti yang merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah diisukan sempat akan mengisi jabatan tersebut.
Namun, pihak Muhammadiyah membantah hal itu. Pihaknya menyebutkan bahwa penarikan tersebut dilakukan untuk mitigasi risiko keuangan.
Profil Felicitas Tallulembang
Lahir pada 6 November 1959, Felicitas Tallulembang adalah politisi dari Partai Gerindra. Sebelum menjabat sebagai Komisaris Independen BSI, wanita asal Toraja ini merupakan anggota DPR RI Periode 2014–2019.
Kala itu, Felicitas menjalankan jabatannya sebagai PAW (Pergantian Antar-Waktu) karena menggantikan Andi Nawir Pasinringi yang meninggal dunia pada bulan Agustus 2017.
Sebelum terjun ke Senayan, Felicitas sudah terlebih dahulu menjadi dokter sekaligus menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.
Jabatan tersebut ia emban dari tahun 1999 hingga 2008. Felicitas memang diketahui merupakan lulusan dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
Tak hanya itu, ia juga diketahui aktif dalam sejumlah organisasi dengan menduduki jabatan strategis, seperti menjadi Ketua PMI Kabupaten Sinjai dan Ketua Pramuka Kabupaten Sinjai.
Gaji Felicitas Tallulembang sebagai komisaris Bank Syariah Indonesia (BSI)
Sampai saat ini tidak diketahui secara pasti berapa gaji komisaris BSI. Namun, dapat dipastikan bahwa angkanya tidak hanya berada dalam puluhan juta.
Felicitas Tallulembang sendiri telah ditetapkan menjadi Komisaris Independen BIS melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 17 Mei 2024 lalu. Ini sekaligus menjadi kali pertama BSI memiliki komisaris wanita.
“Ini kali pertama sejak BSI merger baru punya komisaris perempuan ya. Tadinya bapak-bapak terus, tidak ada ibunya,” ujar pihak BS dalam konferensi pers di bulan Mei lalu.
Demikian informasi mengenai profil Felicitas Tallulembang, kadar Partai Gerindra yang tepilih menjadi Komisiaris Inependen Bank Syariah Indonesia (BSI). Sampai saat ini, tak ada pernyataan lanjutan dari pihak Muhammadiyah tentang alasannya menarik uang di BSI.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Parfum Gak Sekadar Wangi: Ini Cara Anak Muda Ekspresikan Diri Lewat Aroma
-
Bangkitkan Semangat Kerja dengan Aroma Kopi: 5 Parfum Menyegarkan untuk Kantor
-
Pertanda Baik atau Buruk? Ini Macam-Macam Arti Mimpi Resign dari Kerjaan
-
5 Rekomendasi Parfum Pria Tahan Lama untuk Nge-Gym: Tetap Segar Sepanjang Sesi!
-
Kenapa Sepatu Baru Tidak Dianjurkan untuk Lomba Lari? Ini Penjelasan Dokter
-
Mengenal Apa Itu Femisida, Istilah yang Ramai Dibahas di Tengah Kasus Mutilasi Pacet
-
Sherly Tjoanda Partai Apa? Gubernur Berharta Rp709 M Viral Ogah 'Jualan Jabatan dan Proyek'
-
Dilarang Lomba Lari Pakai Sepatu Baru, Ini Penjelasan Dokter!
-
Cari Bedak Padat yang Makin Berkeringat Makin Glowing? Ini 7 Pilihan Terbaik Mulai Rp20 Ribuan
-
Nilainya Tembus Rp20 Juta per Bulan, Apa Fungsi Tunjangan Komunikasi DPR?