Suara.com - Usai didesak banyak pihak, bahkan mendapatkan petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 50 ribu orang, Raffi Ahmad akhirnya memutuskan mundur dari proyek beach club di Gunungkidul. Keputusan ini tentu telah ditunggu banyak pihak. Pasalnya, pembangunan beach club Raffi Ahmad di kawasan karst tersebut pasti memberikan dampak buruk bagi warga sekitar.
Sebelumnya Raffi Ahmad padahal sudah melakukan peletakan batu pertama di bulan Desember 2023 lalu. Kala itu, ia bahkan ditemani bupati Gunungkidul.
Dampak buruk pembangunan beach club Raffi Ahmad di kawasan karst
Jika terus dibiarkan, berikut adalah berbagai dampak buruk, dalam jangka waktu dekat dan panjang yang bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar.
1. Hilangnya sumber air bersih
Pantai krakal, tempatnya yang direncanakan menjadi kawan beach club terletak di antara bukit-bukit karst. Ini artinya, wilayah ini juga menjadi area resapan air bagi warga sekitar.
Jika wilayah resapan air tertutup oleh beton, sudah dipastikan bahwa warga sekitar akan kesulitan mendapatkan penggantinya.
2. Peningkatan risiko banjir dan longsor
Berdasarkan peta Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK), wilayah Kepanewon Tanjungsari memiliki zona rawan banjir dan longsor.
Itu artinya, ketika karst dikeruk, daya tampung air di wilayah sekitar akan ikut berkurang. Alhasil, risiko banjir dan longsor akan naik pesat.
3. Lonjakan hama pertanian
Hancurnya kawasan karst juga bisa menjadi mimpi buruk bagi para petani. Pasalnya, kerusakan karst dinilai bisa mengakibatkan lonjakan hama, khususnya belalang.
Ketika lahan pertanian diserang belalang, besar kemungkinan jadwal dan kualitas hasil panen akan menurun.
4. Kerusakan alam
Batuan karst tidak terbentuk dalam hitungan tahun, tetapi bisa belasan, bahkan puluhan. Di dalam sana, sedikit atau banyak pasti ada keragaman hayati yang bersembunyi.
Oleh karena itu, merusak batuan karst juga berarti merusak keragaman hayati di dalamnya. Ingat, Anda tidak bisa memperbaiki kerusakan batu karst dalam hitungan tahun.
Dengan begitu, keputusan Raffi Ahmad dinilai salah satu langkah bijak setelah mendengar masukan masyarakat. Meski begitu, belum diketahui secara pasti apakah pembangunan tersebut resmi dibatalkan.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
6 Sunscreen dengan Anti-Aging untuk Ibu Rumah Tangga Usia 30 Tahun ke Atas
-
Deodoran Apa yang Gak Bikin Ketiak Hitam? Ini 5 Pilihan yang Layak Dicoba
-
Selain Cokelat, Ini 3 Makanan Sehari-hari yang Bisa Bikin Kita Bahagia
-
Kamu Kapan? Cek Hari Keberuntungan Masing-Masing Zodiak pada 15-21 Desember 2025
-
Rahasia Wajah Awet Muda Ala Eropa: WonderFace, Teknologi Stimulasi Otot yang Akan Booming di 2026
-
Penantian Berakhir! 5 Zodiak Ini Diramal Akan Bertemu Jodoh dan Menikah di Tahun 2026
-
5 Krim Penghilang Flek Hitam yang Sudah BPOM: Dijamin Aman, Mulai Rp20 Ribuan!
-
4 Pilihan Parfum dengan Aroma Harum Elegan Seperti Pengantin Jawa
-
Liburan Sekolah Anti Bosan: Ada Wahana Se-Adrenalin Ini untuk Anak dan Orang Tua di Bogor!
-
7 Sepatu Lokal Paling Nyaman Selevel Nike Air Max Ori, Harga Mulai Rp300 Ribu