Suara.com - Menghadapi tahun ajaran baru 2024 -2025 pada bulan Juli mendatang, para orang tua sudah mulai aktif mempersiapkan kebutuhan untuk anak masuk sekolah ke jenjang berikutnya. Tentu saja siapa pun tahu bahwa untuk mendaftarkan anak masuk sekolah akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Agar orang tua tidak terbebani, perlu persiapan sedini mungkin untuk bisa mengumpulkan dana pendidikan anak. Terlebih menurut Badan Pusat Statistik (BPS), uang pangkal sekolah swasta rata-rata naik sebanyak 10–15% per tahun dan inflasi pendidikan nasional mencapai 2,83%. Alhasil, dana pendidikan jadi salah satu tujuan keuangan yang krusial dan perlu direncanakan sedini mungkin.
Heckhel, CFP selaku Head of Bancassurance Astra Life mengatakan bahwa perencanaan keuangan untuk pendidikan anak merupakan rencana keuangan jangka panjang. Dalam mewujudkannya, orang tua sebaiknya melakukan investasi pada instrumen keuangan dengan risiko rendah dan imbal balik hasil yang pasti.
Lalu, apa saja hal yang perlu dipertimbangkan ketika memilih instrumen investasi yang tepat untuk dana pendidikan anak?
- Jangka waktu: Pertimbangkan berapa lama waktu yang Anda perlukan untuk mencapai target dana pendidikan anak.
- Risiko: Pilihlah instrumen investasi dengan tingkat risiko yang sesuai dengan profil risiko Anda.
- Imbal hasil: Pilihlah instrumen investasi yang menawarkan imbal hasil yang optimal.
- Biaya: Pertimbangkan biaya yang terkait dengan instrumen investasi tersebut.
Sedangkan beberapa instrumen investasi yang cocok untuk dana pendidikan anak di antaranya adalah deposito, obligasi, reksadana, dan emas.
Namun, tak cukup berinvestasi, menurut Heckhel, dalam mempersiapkan dana pendidikan ini, idealnya orang tua wajib memiliki proteksi khususnya asuransi jiwa bagi pencari nafkah.
Saran Heckel, pilihlah yang tak hanya memproteksi jiwa, tetapi juga memberi manfaat tahapan yang bisa digunakan sebagai dana pendidikan anak, di mana manfaat tahapan tersebut dapat cair pada periode yang telah dipilih oleh orang tua, misalnya ketika anak mau masuk kuliah. Tujuannya, agar tidak terjadi momen dadakan mencari uang tambahan ketika dana pendidikan tersebut harus segera terpenuhi untuk membayar biaya anak masuk sekolah atau kuliah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
5 Body Lotion SPF Tinggi untuk Pria: Tidak Lengket, Cocok Buat Aktivitas Outdoor
-
5 Bedak Padat untuk Kulit Berminyak Usia 40 Tahun ke Atas, Ampuh Samarkan Garis Halus
-
7 Rekomendasi Sepatu Running Anak Lokal: Murah Kualitas Juara, Harga Mulai Rp100 Ribuan
-
5 Bedak Padat Wardah untuk Usia 30 Tahun ke Atas, Kulit Flawless Bebas Cakey
-
5 Cushion untuk Usia 50 Tahun yang Ramah Garis Penuaan
-
Anak Muda Indonesia Ini Tawarkan Model Bisnis Berbasis Kepercayaan dan Data
-
5 Shio Paling Beruntung dan Berlimpah Rezeki Besok 18 November 2025, Termasuk Kamu?
-
10 Bedak Padat untuk Tutupi Garis Penuaan Usia 50 Tahun ke Atas
-
Daftar Universitas dengan Jurusan IT Terbaik di Indonesia, PTN dan PTS
-
Dorongan Implementasi Bangunan Hijau untuk Infrastruktur Berkelanjutan di Indonesia