Suara.com - Brain Cipher Ransomware dari kelompok Lockbit 3.0 disebut sebagai peretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) hingga mengalami gangguan atau down lantaran adanya serangan siber. BSSN atau Badan Siber dan Sandi Negara menyebutkan bahwa serangan siber ini terjadi sejak tanggal 17 Juni 2024 dan aktivitas mencurigakan baru terdeteksi pada 20 Juni 2024 sekitar pukul 00.54 WIB. Ini dia rekam jejak Brain Cipher.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan bahwa sistem layanan PDNS 2 yang berada di Surabaya telah mengalami gangguan berupa serangan siber berbentuk ransomware bernama Brain Cipher.
Sebagai informasi, ekosistem PDNS sendiri terdiri dari PDNS 1 yang berlokasi di Serpong dikelola oleh PT Lintasarta. Lalu, ada PDNS 2 yanh berlokasi di Surabaya dan cold site yang berada di Batam, keduanya dimiliki PT Telkom.
Diungkapkan bahwa, serangan Brain Cipher Ransomware terhadap server PDNS ini berdampak pada 210 instansi pusat himgha daerah di Indonesia. Hal ini tentu berdampak pada sistem layanan masyarakat.
Rekam Jejak Brain Cipher
Brain Cipher merupakan jenis ransomware baru yang pertama kali muncul tahun ini. Ransomware satu ini mengenkripsi file-file korban dan meminta sejumlah tebusan sebagai ganti kunci dekripsi. Brain Cipher termasuk ransomware yang tergolong baru dalam dunia peretasan. Sebab sejauh ini belum banyak ditemukan referensi atau catatan tentang Brain Cipher Ransomware.
Berdasarkan penelusuran dari beberapa sumber, baru ada satu laporan dari Broadcom/Symantec yang memaparkan terkait Brain Chiper. Laporan ini baru terbit pada tanghal 16 Juni 2024 lalu, atau empat hari sebelum sistem PDNS tumbang.
Symantec mengungkapkan Brain Cipher adalah varian dari Lockbit yang baru-baru ini muncul. Nama Brain Cipher Ransomware sendiri ada di dalam catatan tebusan mereka yang ditujukan untuk para korbannya.
Di sisi lain, ransomware merupakam sejenis perangkat lunak berbahaya yang bisa mengambil alih kendali atas sebuah komputer. Software satu ini dapat mencegah penggunanya untuk mengakses seluruh data hingga tebusan yang dibayar.
Umumnya, hacker atau peretas menyebarkan email phishing hingha unduhan berbahaya, serta akan mengeksploitasi kerentanan di dalam sistem untuk memperoleh akses. Setelah berhasil masuk, ransomware akan mengenkripsi file dan meninggalkan catatan tebusan pembayaran berupa kripto untuk menghindari pelacakan lokasi.
Baca Juga: Menkominfo Budi Arie Didesak Mundur Gegara Kasus Hacker, Jokowi: Semua Sudah Dievaluasi
Pengakuan Brain Cipher Ransomware Sebagai Peretas PDNS
Awal mula Brain Cipher Ransomware diketahui sebagai peretas PDNS bermula dari pengakuannya melalui unggahan dalam forum gelap yang diposting ulang oleh perusahaan intelijen siber asal Singapura StealthMole di X.
"Geng ransomware Brain Cipher mengumumkan mereka akan merilis kunci dekripsi secara gratis pada Rabu ini. Mereka menekankan pentingnya pendanaan dan spesialis keamanan siber," ungkap StealthMole, pada Selasa (2/6/2024).
Minta Maaf dan Klaim akan Beri Kunci secara Gratis
Brain Cipher mengaku menyesal atas tindakan serangan terhadap PDNS yang berdampak terhadap gangguan layanan publik. Selain itu, mereka juga menawarkan kunci pembuka data secara gratis.
"Rabu ini, kami akan memberi Anda kuncinya secara gratis. Pada hari Rabu, kami akan membuktikan bahwa kami menepati janji kami," lanjut keterangan tersebut.
Di samping itu, Kelompok ini meminta perwakilan pemerintah untuk mengontak mereka secara privat. Di satu sisi, Brain Cipher juga mengungkap permohonan maafnya karena telah membuat dampak yang besar.
"Mohon maaf karena hal ini berdampak pada semua orang." Ujar mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel: Ringan, Cepat Meresap, Perlindungan Maksimal
-
Kepedesan Makan Mi, Ahn Hyo Seop Bikin Histeris Fans
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Alpha Arbutin untuk Hempas Flek Hitam Membandel di Usia 40
-
4 Smartwatch untuk Wanita Tangan Besar, Fitur Lengkap dengan Pemantau Kesehatan dan GPS
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Hitam yang Aman dan Harga Terjangkau!
-
Cara Melakukan Umrah Mandiri, Segini Biayanya!
-
Apa Manfaat Budaya Makan Pakai Tangan Langsung? Viral Jadi Bahan Perdebatan di X