Suara.com - Festival Kuliner non-halal yang diselenggarakan di sebuah mal di Kota Solo, Jawa Tengah, belakangan ini mencuri perhatian publik.
Hal itu lantaran festival tersebut sempat ditolak oleh sejumlah ormas keagamaan, karena dinilai tak sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Alhasil, karena ada penolakan, penyelenggara menghentikan festival itu. Namun kini festival makanan itu kembali digelar dan mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat.
Seperti apakah kronologi penolakan festival makanan non-halal dari penolakan hingga dibuka kembali? Simak ulasannya berikut ini.
Festival Kuliner non-halal ditolak
Acara yang bertajuk Festival Kuliner Non-Halal terpaksa batal digelar setelah mendapat penolakan dari salah satu ormas di Kota Solo, yakni Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS).
Acara tersebut sedianya akan digelar pada 3-7 Juli 2024 di Solo Paragon Mal. Keberatan DSKS diajukan secara tertulis kepada Pemkot dan Polresta Surakarta.
DSKS mengklaim, festival kuliner tersebut telah menimbulkan keresahan di tengah masyarakat, sebab diadakan di ranah publik.
"Warga masyarakat resah karena terlalu vulgar," kata Humas DSKS, Endro Sudarsono pada awak media, usai menyerahkan surat di kantor Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Sekretariat Daerah (Setda) Kota Solo, Rabu (3/7/2024).
Baca Juga: Yuk! Nikmati Ragam Kelezatan Kuliner di Pergikuliner Festival Kekinian Blok M
Endro lalu membandingkan festival serupa yang digelar di daerah lain. Menurut dia, karena menyajikan makanan non-halal, festival tersebut di daerah lain, tak secara terbuka mempublikasikan kegiatannya.
Viral di media sosial
Batalnya Festival Makanan Non-Halal di Kota Solo, Jawa Tengah ternyata mendapatkan banyak atensi dari warganet.
Dengan cepat, kabar tentang penolakan acara tersebut tersebar di sejumlah akun media sosial, salah satunya di akun Instagram @permadiaktivis2.
Pada Kamis (4/7/2024) lalu, akun tersebut mengunggah sejumlah tangkapan layar percakapan dalam aplikasi chatting dari orang-orang yang mengaku peserta festival kuliner itu, salah satunya bernama Ahaw.
Dalam chat itu, Ahaw mengaku mengalami kerugian yang tak sedikit karena festival kuliner itu dibatalkan.
Berita Terkait
-
Yuk! Nikmati Ragam Kelezatan Kuliner di Pergikuliner Festival Kekinian Blok M
-
Dukung UKM Berinovasi Gunakan Bahan Pertanian Lokal, Festival Kuliner Ini Digelar di Tiga Kota
-
Mau Jajal 60 Hidangan Khas Tanah Air, Cobain Datang ke Festival Kuliner LocaRasa
-
Lebih dari 45 Kuliner Kekinian Disajikan di Festival Ini, Cobain Yuk!
-
Hadirkan Festival Kuliner "Fast, Feast, Festive", Ayomakan Sediakan Promo Diskon hingga 50%
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Roll On vs Spray: Parfum Mana yang Paling Awet di Kulit?
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
-
10 Bedak Tabur Terbaik untuk Kulit Berminyak, Makeup Anti Luntur dan Kilap
-
Biaya Masuk Pondok Pesantren Lirboyo, Tempat Gus Elham Menimba Ilmu
-
Menemukan Keajaiban Pantai Sukamade, Surga Tersembunyi di Jawa Timur
-
6 Moisturizer Ceramide untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Jaga Kulit Tetap Lembap dan Kenyal
-
9 Tips Makeup Tahan Keringat agar Wajah Tetap Segar Sepanjang Hari
-
7 Bedak yang Tahan Lama 24 Jam, Kulit Mulus dan Bebas Kilap Seharian
-
Pameran Rempah di Buleleng Resmi Dibuka, Kenalkan Kekayaan Lokal dan Budaya
-
Pesta Inovasi, Kompetisi Kuliner, dan Kopi Dunia Bertemu di Jakarta