Suara.com - Kewajiban berpuasa ternyata tidak hanya di agama Islam. Umat Yahudi ternyata juga berpuasa di waktu-waktu tertentu, namun tidak sebulan penuh seperti Muslim di bulan suci Ramadhan.
Dalam ajaran Islam, berpuasa adalah menahan haus dan lapar sejak terbit fajar sampai tenggelam matahari. Selain itu, juga menahan nafsu dan menjauhkan diri dari segala yang bisa merusak ibadah puasa.
Lantas, bagaimana puasa umat Yahudi?
Puasa umat Yahudi hampir sama dengan puasa Islam. Mereka berpuasa dari makanan, minuman hingga berhubungan seksual mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.
Umat Yahudi berpuasa selama dua hari pada perayaan Yom Kippur dan Tisha B'Av. Hari tersebut diperingati sebagai hari penuh duka dalam kalender Yahudi.
Selain puasa, umat Yahudi juga diharamkan memakai parfum, mandi, dan menyikat gigi. Selama dua hari itu mereka tak diperbolehkan mengenakan pakaian berbahan kulit.
TEL AVIV Kalender Yahudi mengandung arti tentang kebiasaan berpuasa. Yom Kippur atau Hari Pendamaian, adalah satu-satunya hari berpuasa yang ditentukan oleh Hukum Musa.
Mengutip sejumlah ulasan media online, umat Yahudi mengamati sepuluh hari pertobatan dimulai dengan Rosh Hashanah atau tahun baru Yahudi, dan berakhir dengan Yom Kippur atau Hari Penebusan. Ini adalah waktu untuk mempertimbangkan dosa-dosa pada tahun sebelumnya dan bertobat.
Yom Kippur adalah hari di mana orang-orang Yahudi percaya, kalau nasib semua orang Yahudi harus disegel untuk tahun mendatang.
Hari itu diadakan untuk menjadi hari yang paling serius dalam kalender Yahudi, yang melibatkan keberdukaan atas dosa-dosa yang dilakukan pada tahun lalu, serta berdoa untuk meminta pengampunan.
Pada hari itu, orang-orang Yahudi berpuasa selama 25 jam, dari matahari terbenam pada malam sebelumnya, sampai matahari terbenam pada malam berikutnya.
Bagi umat Yahudi, puasa lebih dari sekedar menahan diri dari minum dan makan, bekerja pada hari-hari puasa tidak diizinkan, berhubungan seksual dan mandi, serta menggunakan salep dan sepatu kulit pun dilarang.
Berita Terkait
-
Warga Israel Larang Orang Afrika Masuk Bunker: Ini Khusus Bangsa Yahudi
-
UEA Jatuhkan Hukuman Mati kepada Tiga Orang atas Pembunuhan Rabi Israel
-
Ikut Trend Joget Bagi THR, Maia Estianty Bantah The Penguin Dance dari Yahudi
-
Lagi Tren Joget THR: Apakah Terinspirasi dari Tarian Yahudi?
-
Israel Boikot Dewan HAM PBB, Tuduh Lembaga Tersebut Bersikap Anti-Yahudi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR