Suara.com - Kisah cinta Kanjeng Pangeran Haryo atau KPH Yudanegara dengan Gusti Kanjeng Ratu atau GKR Bendara terbilang cukup unik.
Di Indonesia, keluarga kesultanan kerap kali dipandang sebagai kalangan masyarakat yang terpandang dan terhormat. Status sosialnya dianggap lebih tinggi dibanding masyarakat biasa, sehingga tak semua orang bisa masuk ke dalam lingkaran keluarga sultan.
Namun hal itu terbantahkan oleh KPH Yudonegara dan GKR Bendara. Adapun GKR Bendara adalah putri kelima pasangan Sultan Hamengkubuwono X dan Ratu Hemas, dari Keraton Yogyakarta.
Sementara KPH Yudanegara adalah hanya seorang rakyat biasa dan tidak memiliki garis keturunan bangsawan.
Namun pernikahannya dengan GKR Bendara pada 18 Oktober 2011 lalu membuktikan kalau seorang rakyat biasa bisa mempersunting putri seorang sultan.
Dan bahkan dari pernikahan itu, KPH Yudanegara dan GKR Bendara telah dikaruniai dua anak, yakni Raden Ajeng Nisaka Irdina Yudonegoro dan Raden Mas Radityo Mandhala Yudo.
Lantas seperti apakah sosok KPH Yudanegara dan bagaimana rekam jejaknya? Untuk mengetahui hal itu, simak ulasannya berikut ini.
Kanjeng Pangeran Haryo atau KPH Yudanegara lahir di Jakarta pada 26 Oktober 1981 dengan nama asli yakni Achmad Ubaidillah.
KPH Yudanegara atau Achmad Ubaidillah menghabiskan masa kecilnya di Jakarta. Namun ia hijrah ke Kota Bandung, Jawa Barat ketika menempuh pendidikan tinggi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Baca Juga: Penghasilan Lebih Stabil? Para Artis Ini Banting Setir Jadi PNS
Dari kampus itu pula, KPH Yudanegara meraih gelar M.Si. Ia lalu melanjutkan pendidikannya hingga jenjang S3 di Universitas Yamaguchi, Jepang, jurusan public policy atau kebijakan publik.
Dan kini KPH Yudanegara berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (PNS), yang pernah memegang sejumlah jabatan di pemerintahan.
KPH Yudanegara memulai kariernya sebagai PNS pada 2003 ketika ia menjabat sebagai Staf Biro Umum Departemen Dalam Negeri.
Pada 2004, ia pindah ke Provinsi Lampung dan dipercaya untuk menjadi Ajudan Gubernur Lampung.
Tak lama bertugas di Lampung, pada periode 2004 hingga 2006, Yudanegara kembali ke Jakarta dan menjadi Protokol Menteri Dalam Negeri.
Masih di Depdagri, pada 2007, ia menjadi Staff Direktorat Pejabat Negara Departemen Dalam Negeri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Ide Prompt Gemini AI untuk Bikin Foto Bareng Idola Tetap Sopan dan Elegan, Tanpa Pose Saru!
-
Thariq Halilintar Kerja Apa? Bingung Dicecar Deddy Corbuzier Punya Bisnis Apa
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah untuk Flek Hitam, Harga Ekonomis Bikin Percaya Diri
-
5 Moisturizer Pria di Indomaret Bikin Wajah Lembap dan Cerah, Mulai Rp30 Ribuan
-
Gaji PMO dan Asisten Bisnis Koperasi Merah Putih Apakah Sama? Simak Rinciannya
-
Di Balik Pesona Komodo: Sentuhan Harapan untuk Pendidikan Anak dari Sebuah Alat Tulis
-
Rahasia Kulit Glowing Alami Terungkap: Pegagan, Bintang Baru Skincare Lokal yang Wajib Dicoba!
-
Profil Kartika Sari Dewi Soekarno, Setengah Abad Lebih Baru Kali Ini Ziarah ke Makam Bapaknya
-
Modal Saja Tak Cukup! Rahasia UMKM Bertahan dan Berkembang di Era Sulit Terungkap
-
Apakah PPPK Paruh Waktu Punya Jenjang Karier dan Boleh Kerja Sampingan? Ini Aturannya