Suara.com - Mi instan merupakan sebuah produk makanan yang dibuat dari tepung gandum atau tepung beras dengan atau tanpa penambahan bahan lainnya.
Biasanya, mi instan dikemas dalam wadah plastik dan dapat langsung disajikan dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah ada di dalam bungkusnya.
Mi instan seringkali mengandung bahan tambahan seperti MSG (monosodium glutamat) untuk meningkatkan rasa, serta garam untuk memperkuat tekstur dan elastisitas.
Meski populer karena kemudahan penyajiannya dan harga yang terjangkau, tetapi konsumsi mi instan berlebihan dapat menyebabkan beberapa bahaya kesehatan.
Konsumsi mi instan secara berlebihan dapat menyebabkan beberapa bahaya kesehatan, termasuk:
1. Kerusakan Hati
Mie instan mengandung zat berbahaya seperti Proplene Glycol yang dapat menyebabkan kerusakan hati. Mi instan seringkali mengandung pengawet yang dapat memicu gangguan pada hati. Pengawet ini dapat menyebabkan kerusakan hati secara perlahan-lahan.
Mi instan mengandung garam yang sangat tinggi. Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati karena tekanan pada organ hati untuk mengolah garam yang berlebihan.
2. Tekanan Darah Tinggi
Kandungan natrium dan MSG dalam mie instan dapat meningkatkan tekanan darah. Mi instan mengandung sodium yang sangat tinggi, yang dapat meningkatkan tekanan darah dalam tubuh. Bila kebiasaan ini dilakukan dalam jangka panjang, bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk tekanan darah tinggi.
3. Diabetes
Konsumsi berlebihan mi instan dapat meningkatkan risiko diabetes karena kandungan gula dan MSG.
4. Gangguan Ginjal
Kandungn garam yang tinggi dalam mie instan dapat menyebabkan gangguan ginjal dan penumpukan natrium di dalam tubuh. Ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengolah garam berlebihan dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
5. Penyakit Jantung
Berita Terkait
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
FOMO: Penyakit Generasi Z yang Bikin Stres dan Kehilangan Diri Sendiri
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Terpopuler: Acuan Soeharto Bisa Jadi Pahlawan Nasional, Tikus Masuk Shio Paling Pelit
-
Teks Sumpah Pemuda 1928 dan Penegasan Tema "Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu"
-
31 Poster Hari Sumpah Pemuda 2025 Menarik Siap Pakai, Download Gratis di Sini
-
Dari Hobi Jadi Profesi: Cara Wonder Voice of Indonesia Cetak Talenta Voice Over Profesional
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern