Visser menjadi sukarelawan sebagai petugas radio untuk Pasukan Belanda ke-2 Bagian dari Komando Antar-Sekutu—yang mengumpulkan unit terpisah dari pasukan Polandia, Norwegia, dan Prancis. Ini adalah pasukan elit yang diorganisir untuk mendukung perebutan kembali daratan Eropa.
Pertempuran pertama Visser adalah ketika terlibat dalam Operasi Market Garden pada bulan September 1944.
Visser kemudian ditugaskan menjadi instruktur di sekolah pasukan khusus Belanda di India yang dikenal dengan School Opleiding Parachutisten/SOP (Paratrooper School).
Sekolah tersebut kemudian dipindahkan ke Jakarta pada tahun 1946 dan kemudian dipindahkan lagi ke Hollandia atau Jayapura, Papua. Pada tahun 1947 Sekolah penerjun payung pindah dari Hollandia yang terpencil ke Bandung.
Setelah Belanda resmi menyerahkan kedaulatan secara penuh ke Indonesia, Visser ternyata sudah nyaman dengan gaya hidup di Indonesia.
Namun seorang berkebangsaan Belanda tinggal di Indonesia yang baru merdeka juga menimbulkan masalah bagi Visser. Ia berpikir apakah dirinya akan diterima lingkungan saat menetap di Indonesia.
Bagi beberapa rekan Visser, keinginannya untuk meninggalkan Belanda dan tetap tinggal di Indonesia tidak lebih dari pengkhianatan.
Namun karena rasa cintanya terhadap tanah Indonesia, Visser memutuskan tinggal di Indonesia menjadi warga sipil biasa.
Dia menetap di Cisarua, Lembang, Jawa Barat dan menjalin hubungan asmara dengan perempuan Sunda. Visser lalu memutuskan menjaidi warga negara Indonesia, menikahi pacarnya yang orang Indonesia dan menjadi mualaf. Ia pun merubah namanya menjadi Mochamad Idjon Djanbi.
Baca Juga: Sosok Linda Tombeng, Ibu Mees Hilgers yang Berdarah Manado
Perintis Kopassus
Kehebatan Idjon Djanbi sebagai pasukan khusus Belanda menarik minat Panglima Tentara dan Teritorium Siliwangi Kolonel Alex Evert Kawilarang untuk merekrutnya.
Saat itu Kawilarang berkeinginan membentuk pasukan komando di Siliwangi. Setelah melalui negosiasi alot, Idjon Djanbi akhirnya mau menjadi anggota TNI dengan pangkat mayor.
Ia lalu ditunjuk menjadi instruktur untuk melatih para prajurit Siliwangi agar memiliki kemampuan komando. Djanbi lalu memilih Batujajar sebagai markasnya untuk melatih para prajurit Siliwangi.
Proyek pelatihan komando Siliwangi ini lalu diambil alih Mabes TNI. Salah satu murid Idjon Djanbi yang terkenal adalah Benny Moerdani. Nama pasukan komando saat itu adalah Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).
Seiring berjalan waktu, KKAD berubah nama menjadi Pusat Pasukan Khusus TNI-AD (PUSPASUS TNI-AD). Lalu di tahun 1971 nama satuan ini berganti menjadi Komando Pasukan Sandhi Yudha (KOPASSANDHA). Pada tahun 1985 satuan ini berganti nama menjadi Komando Pasukan Khusus (KOPASSUS) hingga saat ini.
Berita Terkait
-
Sosok Linda Tombeng, Ibu Mees Hilgers yang Berdarah Manado
-
Tanggapan Menohok Rocky Gerung Soal Banyaknya Pemain Naturalisasi
-
Media Belanda Sebut Prospek 4 Pemain Keturunan yang Bisa Timnas Indonesia
-
Tudingan Pemain Naturalisasi Berpaspor Ganda, PSSI Berikan Bantahan
-
Kabar Mauro Ziljstra Lakukan Proses Naturalisasi, Media Vietnam Gemetar
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
5 Rekomendasi Parfum Artis untuk Rayakan Natal 2025, Aroma Mewah dan Tahan Lama
-
Ramalan 6 Shio Paling Hoki Besok 23 Desember 2025, Keberuntungan Menghampiri!
-
Lebih dari Sekadar Roti: Kartika Sari Berbagi Hampers Jelang Natal di Momen Ulang Tahun Ke-50
-
5 Parfum yang Cocok Dipakai First Date: Wanginya Mewah, Elegan, dan Berkesan!
-
Minions Run hingga Meet & Greet: Liburan Akhir Tahun Makin Seru Bareng Bob dan Tim
-
7 Bedak Tabur Terbaik untuk Sehari-Hari yang Awet, Bikin Wajah Natural Glowing
-
Bye Bye Luntur! 5 Lipstik Tahan Makan dan Minum yang Bikin Bibir On Point Seharian
-
5 Sepatu Lari Lokal Terbaik untuk Half Maraton, Bantalan Empuk Setara Brand Dunia
-
Transformasi Desa Bilebante: Dari Bekas Tambang Pasir Jadi Desa Wisata Hijau
-
8 Ide Menu Bakar-bakaran Malam Tahun Baru yang Menggugah Selera