Suara.com - Momen YouTuber asal Amerika Serikat, IShowSpeed berkunjung ke Malaysia sukses mencuri perhatian. Speed sempat tampil mengenakan batik saat naik taksi. Dalam video yang diunggah di akun X @AffanIbnani, Speed menyebut bahwa dia sedang googling tentang asal usul batik.
"Batik is from Indonesia, where is batik from?" tanya Speed.
Tak lama kemudian Speed menemukan fakta bahwa batik berasal dari Indonesia. Sayangnya sang supir taksi kekeuh menyebut batik bukan berasal dari Indonesia tapi Malaysia.
"Batik is from Malaysia, batik is Malaysian," kata sang supir.
Speed lalu menyebut dalam hasil pencariannya, batik berasal dari Indonesia khusunya Jawa. Tapi lagi-lagi supir taksi menyebut batik berasal dari Malaysia. Lantas apa perbedaan Batik Malaysia dan Indonesia? Simak penjelasan berikut ini.
Perbedaan Batik Malaysia dan Indonesia
UNESCO telah menetapkan batik sebagai warisan budaya Indonesia. Namun Malaysia juga mengklaim batik sebagai warisan leluhur mereka.
Walau begitu ada perbedaan antara batik Indonesia dan batik Malaysia. Meski begitu, batik Indonesia maupun batik Malaysia punya keunikan dan perbedaan cukup mencolok meski jika dilihat tampak serupa.
1. Sejarah
Perbedaan paling mendasar antara batik Indonesia dan batik Malaysia dapat dilihat dari sejarahnya. Batik Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran agama Islam di Jawa. Batik lalu mulai dikembangkan pada masa kerajaan Mataram, kemudian berlanjut di masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.
Sementara itu dari beberapa referensi, batik Malaysia merupakan karya seni yang berasal dari wilayah pesisir timur Malaysia. Dalam sejarahnya, batik Malaysia disebut seni tekstil dari wilayah Kelantan, Pahang dan Terengganu.
2. Teknik Pembuatan
Perbedaan lainnya antara batik Indonesia dan batik Malaysia terletak pada teknik pembuatan batiknya. Jika di Indonesia, ada dua teknik pembuatan batik yakni menggunakan cap dan tulis. Pada batik tulis, pengrajin atau seniman batik akan membuat pola dan corak batik menggunakan canting dan lilin.
Sementara itu Batik Malaysia dibuat dengan cara melukis pada sebuah kain. Jika di Indonesia, teknik ini dikenal dengan istilah mencolet dimana corak dibuat dengan menggunakan kuas pada sebuah kain.
3. Motif dan Corak
Batik Malaysia dan batik Indonesia pun cukup berbeda dalam hal motif dan corak. Batik Indonesia memiliki ratusan motif dan corak karena tergantung wilayah masing-masing di Indonesia.
Apalagi Batik Indonesia juga dibuat dengan penuh arti karena setiap motifnya memiliki filosofi tersendiri yang amat mendalam. Hal yang pertama paling terlihat adalah pada segi gambar. Batik Indonesia punya beragam gambar dengan filosofi berbeda.
Sedangkan gambar batik Malaysia lebih condong ke corak tumbuhan dan bunga. Bahkan gambar bunga batik Malaysia pun memiliki corak warna berbeda dengan batik Indonesia.
Pada batik Indonesia cenderung menggunakan warna emas, hitam dan cokelat. Sedangkan pada batik Malaysia, warna yang digunakan sangat kontras seperti merah muda, ungu dan hijau atau cenderung menggunakan warna cerah.
4. Harga
Dalam segi harga, baju batik Malaysia rupanya memiliki harga yang cukup mahal. Oleh karenanya, banyak penjual batik Malaysia memilih menggunakan teknik printing untuk menekan harga produksi.
Sementara itu batik Indonesia, harga yang ditawarkan tergantung dari motif, corak dan teknik pembuatan serta kain yang digunakan. Batik tulis umumnya memiliki harga lebih tinggi karena tekniknya lebih sulit dibandingkan batik cap. Selain itu motif batik tulis juga cukup beragam dan unik sehingga lebih spesifik dan personal.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Terungkap Alasan Vina Anggi Sitorus Mundur dari Miss Universe Indonesia 2024
-
Elkan Baggott Sedang Frustasi, Gara-gara Tak Dipanggil ke Timnas Indonesia?
-
Shin Tae-yong Dapat Angin Segar, Anak Hilang Timnas Indonesia Unjuk Ketajaman di Klub
-
DPR Gelar Rapat Paripurna: Sahkan RAPBN, RUU Wantimpres hingga Beri Persetujuan Naturalisasi Pemain Timnas
-
Kisah Eliano Reijnders 1,5 Tahun Gantung Tawaran Naturalisasi Timnas Indonesia, Endingnya Mengharukan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Cerita 103 Lebih Lapangan Kerja Hijau Tercipta dari Desa hingga Pesisir
-
Kesetaraan hingga Realita Pendidikan, Puluhan Desainer Bawa Pesan Kehidupan di Journey in Elysium
-
Tak Kalah dari Hiu, Ini 11 Ikan Lokal Tinggi Protein yang Bagus untuk Anak-Anak
-
Dijamin Mirip Asli, Ini 7 Prompt Gemini AI Bikin Foto di Pantai Sunset tanpa Ubah Wajah
-
Nagita Slavina Rilis Produk Extrait de Parfum, Apa Bedanya dengan Eau de Parfum?
-
Geger Keracunan MBG, Makanan Sebaiknya Disajikan Berapa Jam Setelah Dimasak?
-
Cari Sunscreen Lokal yang Bagus dan Murah? Ini 5 Pilihan Terbaik Mulai Rp18 Ribuan
-
Bagaimana Cara Membedakan Sepatu On Cloud Asli dan Palsu? Begini 7 Panduannya
-
Dokter Tan Shot Yen Lulusan Mana? Viral Kritik Menu MBG saat Rapat dengan DPR
-
Awal Puasa Ramadan 2026, Muhammadiyah dan Pemerintah Sama atau Beda?