Suara.com - Hak asuh anak merupakan kekuasaan orang tua untuk mengasuh, mendidik, memelihara, dan melindungi anak sesuai dengan kepentingan terbaiknya.
Di Indonesia, hak asuh diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Dalam perceraian, kedua orang tua tetap bertanggung jawab atas pemeliharaan anak.
Jika terjadi perselisihan, pengadilan akan memutuskan siapa yang berhak atas hak asuh, dengan prioritas biasanya diberikan kepada ibu untuk anak di bawah 12 tahun.
Hak asuh anak setelah perceraian adalah isu penting yang sering kali menjadi sumber konflik antara pasangan yang bercerai.
Di Indonesia, pengaturan mengenai hak asuh anak diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI). Berikut adalah beberapa poin penting terkait hak asuh anak setelah perceraian:
Prinsip Umum Hak Asuh Anak
- Kewajiban Bersama: Setelah perceraian, kedua orang tua tetap memiliki kewajiban untuk memelihara dan mendidik anak mereka berdasarkan kepentingan terbaik bagi anak. Hal ini diatur dalam Pasal 41 UU Perkawinan, yang menyatakan bahwa jika terjadi perselisihan mengenai hak asuh, pengadilan akan memutuskan siapa yang berhak.
Hak Asuh Berdasarkan Usia:
- Untuk anak di bawah usia 12 tahun, umumnya hak asuh diberikan kepada ibu, kecuali jika ada alasan kuat yang menunjukkan bahwa ibu tidak layak untuk mengasuh anak.
- Anak yang telah mencapai usia mumayyiz (12 tahun ke atas) memiliki hak untuk memilih dengan siapa mereka ingin tinggal, baik dengan ayah atau ibu.
Pertimbangan Pengadilan
- Kepentingan Terbaik bagi Anak: Pengadilan akan selalu mempertimbangkan kepentingan terbaik bagi anak dalam setiap keputusan mengenai hak asuh. Ini termasuk faktor-faktor seperti kemampuan masing-masing orang tua dalam menyediakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak.
- Tanggung Jawab Keuangan: Ayah bertanggung jawab atas biaya pemeliharaan dan pendidikan anak, meskipun ia tidak mendapatkan hak asuh. Jika ayah tidak mampu memenuhi tanggung jawab ini, pengadilan dapat memutuskan agar ibu turut menanggung biaya tersebut.
Alternatif Pembagian Hak Asuh
- Hak Asuh Bersama: Dalam beberapa kasus, orang tua dapat sepakat untuk berbagi hak asuh, di mana mereka bekerja sama dalam merawat dan mendidik anak. Ini biasanya diterapkan jika kedua pihak mampu berkolaborasi tanpa konflik besar yang merugikan anak.
- Mediasi: Penyelesaian sengketa hak asuh juga dapat dilakukan melalui mediasi, di mana kedua pihak berusaha mencapai kesepakatan dengan bantuan mediator. Ini sering kali lebih cepat dan lebih murah dibandingkan proses litigasi di pengadilan.
Kondisi Khusus
- Ibu yang Berselingkuh atau Tidak Layak: Dalam kasus di mana ibu terbukti berselingkuh atau tidak mampu memberikan lingkungan yang baik bagi anak (misalnya karena perilaku buruk atau masalah hukum), hak asuh dapat dialihkan kepada ayah atau kerabat lainnya sesuai dengan ketentuan hukum.
- Perubahan Situasi: Jika situasi orang tua berubah setelah perceraian (misalnya, salah satu orang tua mengalami kesulitan finansial atau masalah kesehatan), mereka dapat mengajukan permohonan ke pengadilan untuk meninjau kembali keputusan mengenai hak asuh.
Dengan memahami ketentuan hukum dan prosedur terkait hak asuh anak setelah perceraian, orang tua dapat lebih baik mempersiapkan diri untuk menghadapi proses ini dan memastikan bahwa kepentingan terbaik anak tetap menjadi prioritas utama.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Tanggapi Ulah Anak yang Sebut Sri Mulyani 'Agen CIA': Dia Masih Kecil
-
Pramono Anung: Banyak Anak Muda Jakarta Takut Nikah karena Harga Rumah Tak Terjangkau
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Tangis Eza Gionino Pecah! Ungkap Kerinduan Mendalam pada Anak Usai Digugat Cerai
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Cium Wanginya, Auto Kangen Putih Abu-abu: 7 Parfum Jadul Legendaris Ini
-
Makna Nama Alif Dalam Bahasa Arab, Panggilan Ruben Onsu di Tanah Suci yang Bikin Haru
-
7 Rekomendasi Skincare Aman untuk Anak 10 Tahun, Bikin Kulit Sehat dan Terawat
-
Ameena Pindah ke Sekolah Elite? Biaya SPP-nya Bisa Tembus Belasan Juta Rupiah
-
Seberapa Kaya Rahayu Saraswati? Keponakan Prabowo Resmi Mundur dari DPR
-
Mengenal Apa Itu Mental Pengemis, Disebut Yudo Anak Menkeu sebagai Ciri Orang Miskin
-
Art Jakarta 2025 Siap Berpameran di JIExpo Awal Oktober 2025
-
5 Aroma Parfum Pria Tahan Lama yang Cocok untuk Pekerja Lapangan
-
Viral di Medsos, Edit Foto Jadi Gantungan Kunci Pakai Aplikasi Apa?
-
5 Rekomendasi Hand Body Lotion Marina: Wangi, Murah, dan Bikin Kulit Cerah