Suara.com - Gelar Honoris Causa yang diberikan oleh Universal Institute of Professional Management (UIPM) kepada Raffi Ahmad menuai kontoversi lantaran dinilai tak sesuai prosedur. Lantas, bagaimana sejarah Honoris Causa?
Gelar Honoris Causa sering kali diberikan sebagai bentuk penghormatan atas pencapaian dan pengalaman hidup seseorang. Gelar ini diberikan dengan titel H.C yang berarti "honoris causa", di mana dalam bahasa Latin artinya "demi kehormatan".
Gelar ini diberikan sebagai bentuk penghargaan tanpa harus memenuhi persyaratan akademis tertentu. Penerima gelar ini mungkin tidak memiliki hubungan langsung dengan institusi yang menganugerahkannya, namun dianggap memberikan kontribusi penting di bidang tertentu.
Biasanya, universitas menganugerahkan gelar ini sebagai pengakuan atas dampak positif yang diberikan oleh seseorang di berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan, seni, pendidikan, sosial, dan budaya.
Sejarah Gelar Honoris Causa
Mengutip dari laman Society for U.S. Intellectual History, praktik pemberian gelar Honoris Causa dimulai oleh universitas-universitas di Eropa pada Abad Pertengahan.
Gelar pertama dianugerahkan oleh Universitas Oxford sekitar tahun 1478 atau 1479 kepada Lionel Woodville, Dekan Exeter, saudara ipar Edward IV dan calon Uskup Salisbury.
Pada awalnya, pemberian gelar Honoris Causa dianggap sebagai sesuatu yang tidak lazim. Namun, pada abad ke-16, praktik ini mulai menjadi umum, terutama di universitas-universitas yang kurang terkenal.
Pemberian gelar Honoris Causa bertujuan agar penerimanya memperoleh hak yang sama seperti pemegang gelar lainnya, termasuk hak untuk menambahkan titel doktor di depan namanya.
Baca Juga: Raffi Ahmad Pakai Uang Pribadi untuk Terima Gelar Doktor Honoris Causa di Thailand
Kriteria Penerima Gelar Honoris Causa
Di Indonesia, gelar Doctor Honoris Causa dikenal sebagai Gelar Doktor Kehormatan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Doktor Kehormatan adalah gelar doktor yang diberikan oleh perguruan tinggi sebagai penghargaan atas jasa luar biasa di bidang ilmu pengetahuan atau sosial.
Pemberian gelar ini diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 1980 tentang Pedoman Pemberian Gelar Doktor Kehormatan (Doctor Honoris Causa).
Dalam Pasal 2, peraturan tersebut menjelaskan bahwa gelar ini diberikan kepada seseorang yang memiliki jasa atau karya luar biasa dengan beberapa kriteria sebagai berikut.
- Seseorang yang memiliki karya luar biasa di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, dan pengajaran.
- Seseorang yang memiliki kontribusi yang berarti terhadap pengembangan pendidikan dalam berbagai bidang ilmu, teknologi, dan sosial budaya.
- Seseorang yang sangat bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa dan negara Indonesia, maupun umat manusia.
- Seseorang yang berkontribusi besar dalam mengembangkan hubungan internasional yang bermanfaat antara Indonesia dan negara lain di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
- Seseorang yang berkontribusi besar dalam perkembangan perguruan tinggi.
Demikianlah ulasan terkait sejarah gelar Honoris Causa, serta kriteria apa saja yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar tersebut.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
Pet Kingdom & Paw Friends Berhasil Kumpulkan 13 Ton Makanan untuk 17 Shelter di Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Selama Akhir Pekan 15-16 November 2025, Kamu Termasuk?
-
Kesenjangan Pendidikan di Desa Masih Lebar, Kolaborasi Program Beasiswa Ini Jadi Harapan Baru