Suara.com - Hari ini, Senin (21/10/2024), Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik anggota Kabinet Merah Putih. Sebanyak 48 menteri telah diresmikan pada pagi hari, sementara sore nanti Prabowo akan melantik para wakil menterinya. Salah satu menteri yang baru dilantik adalah Dody Hanggono, yang kini menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), menggantikan Basuki Hadimuljono yang telah menjabat selama satu dekade.
Pelantikan Dody Hanggono menandai perubahan kepemimpinan di Kementerian PUPR. Basuki, atau yang sering dikenal sebagai Pak Bas, telah lama menjadi ikon dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Namun, siapakah sebenarnya Dody Hanggono? Mari kita telusuri perbandingan antara dua tokoh ini, mulai dari latar belakang pendidikan hingga pencapaian karier mereka.
Rekam Jejak Dody Hanggono
Sebelum menjadi Menteri PUPR, Dody Hanggono adalah Kepala Bagian Administrasi Penganggaran di Kementerian PUPR, dengan pengalaman sebagai birokrat di Biro Perencanaan Anggaran dan Kerja Sama Luar Negeri. Pengalaman birokrasi Dody tidaklah singkat, termasuk saat dilantik oleh Basuki Hadimuljono sendiri pada 2021 sebagai salah satu pejabat administrator di lingkungan Kementerian PUPR.
Dody juga dikenal di dunia bisnis, khususnya di sektor perkebunan dan pelayaran. Ia pernah menjabat sebagai komisaris di PT Senabangun Anekapertiwi, perusahaan yang bergerak di perkebunan kelapa sawit, sebelum akhirnya perusahaan tersebut bergabung dengan induknya pada 2022. Selain itu, Dody juga pernah menjabat sebagai General Manager di PT Fajrindo Bahari Utama, perusahaan pelayaran yang bergerak di ekspor-impor. Pengalamannya yang luas dalam sektor swasta menunjukkan bahwa Dody memiliki kemampuan manajerial yang kuat, meskipun kiprahnya dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur nasional belum banyak terlihat.
Rekam Jejak Basuki Hadimuljono
Di sisi lain, Basuki Hadimuljono memiliki latar belakang yang kokoh di bidang teknik dan infrastruktur. Lulus dari Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada pada 1979, Basuki mengawali kariernya di Kementerian PUPR sebagai PNS. Ia mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi hingga meraih gelar magister dan doktor dari Colorado State University, Amerika Serikat. Pendidikan ini memperkuat fondasi ilmiah dan teknis Basuki dalam mengelola proyek infrastruktur besar.
Selama lebih dari tiga dekade, Basuki terlibat dalam berbagai proyek strategis di seluruh Indonesia. Beberapa proyek besar yang pernah dikerjakannya adalah Pengembangan Air Jawa Tengah (1981-1984) dan Pengembangan Air Tanah Nusa Tenggara Timur (1985-1993). Basuki juga memimpin Proyek Induk Pengelolaan Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane pada 2000-2001. Karier Basuki terus menanjak, hingga ia menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum (2007-2013), Direktur Jenderal Penataan Ruang (2013), dan akhirnya menjadi Menteri PUPR sejak 2014 hingga 2024.
Keberhasilan Basuki dalam memimpin Kementerian PUPR selama 10 tahun membuatnya dijuluki sebagai "Bapak Infrastruktur" oleh Presiden Joko Widodo. Di bawah kepemimpinannya, berbagai wilayah seperti Aceh, Papua, dan Nusa Tenggara Timur mengalami kemajuan signifikan berkat pembangunan infrastruktur yang masif dan strategis.
Perbandingan Pendidikan dan Karier
Dari segi pendidikan, Dody Hanggono belum memiliki rekam jejak akademis yang sebanding dengan Basuki Hadimuljono, terutama dalam hal pendidikan teknik dan infrastruktur. Sementara Basuki telah menempuh pendidikan hingga jenjang doktor di luar negeri, Dody lebih dikenal dengan pengalamannya di sektor bisnis dan birokrasi. Pengalaman Basuki dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur besar, baik di dalam maupun luar negeri, jauh lebih luas dibandingkan Dody, yang lebih banyak bergerak di sektor swasta sebelum akhirnya menduduki jabatan di Kementerian PUPR.
Namun, pengalaman Dody di dunia bisnis menunjukkan bahwa ia memiliki keahlian dalam manajemen dan pengelolaan perusahaan besar, yang bisa menjadi bekal dalam memimpin Kementerian PUPR. Tantangan bagi Dody ke depannya adalah bagaimana ia dapat meneruskan tongkat estafet dari Basuki, terutama dalam menjaga momentum pembangunan infrastruktur yang telah dirintis pendahulunya.
Baca Juga: Menilik Rekam Jejak Dody Hanggodo, Menteri PU di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Bikin Kulit Glowing Itu Nggak Susah, Cukup Lakukan 3 Kebiasaan Sederhana Ini!
-
Empat Kunci, Satu Pintu: Merayakan Persaudaraan Lintas Iman dan Keberagaman
-
Tradisi Bertemu Inovasi: Ritual Kecantikan Modern dari Filosofi Teh Bangsawan
-
Berapa Harga Bening Skincare? Bisnis Sukses dr. Oky Pratama hingga Punya Rumah Mewah
-
Ngaku Pernah Insecure, Ayu Dewi & Pevita Pearce Ungkap Rahasia Kecantikan Paripurna di ZAP Fest 2025
-
5 Parfum Pria dengan Aroma Kalem: Wangi Awet dan Cocok untuk Berbagai Acara
-
5 Rekomendasi Skincare Set Travel Size yang Praktis Dibawa Bepergian, Gak Ribet!
-
AQUA Bohong Soal Sumber Air? Klarifikasi Danone Sebut Air Akuifer Bikin Publik Makin Ragu
-
7 Krim Malam Mengandung Vitamin E untuk Usia 50 Tahun ke Atas agar Wajah Awet Muda
-
Siapa Ayah Na Daehoon? Setia Dampingi Putranya, Ternyata Punya Jabatan Mentereng