Suara.com - Pernyataan Anies Baswedan terkait penangkapan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong menuai sooran. Anies dalam akhir pernyataannya menyinggung soal negara yang berdasar hukum bukan kekuasaan belaka.
Diketahui Tom Lembong sendiri sempat menjadi bagian dari tim sukses Anies Baswedan di Pilpres 2024 lalu.
"Saya bersahabat dengan Tom hampir 20 tahun dan mengenalnya sebagai pribadi berintegritas tinggi. Tom selalu prioritaskan kepentingan publik dan ia juga fokus memperjuangkan kelas menengah Indonesia yang terhimpit," kata Anies seperti dikutip di akun X miliknya @aniesbaswedan, Rabu (20/10/2024).
"Tom adalah orang yang lurus dan bukan tipe orang yang suka neko-neko. Karena itu selama karier-panjang di dunia usaha dan karier-singkat di pemerintahan ia disegani, baik lingkup domestik maupun internasional," imbuhnya.
Meski penangkapan Tom Lembong mengejutkan baginya, Anies menyebut proses hukum tetap harus dihormati. Kendati demikian Anies mengaku masih memiliki kepercayaan pada sahabatnya itu.
Anies berharap proses hukum pada Tom Lembong dapat membuktikan bahwa negara memang berdasar hukum bukan kekuasaan.
"I still have my trust in Tom, dan doa serta dukungan kami tidak akan putus," ujar Anies.
"Kami ingin negeri ini membuktikan bahwa yang tertulis di Penjelasan UUD 1945 masih valid yaitu, 'Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat)'," paparnya.
Pernyataan Anies Baswedan itu sontak mengundang berbagai respons dari warganet.
Baca Juga: Harta Tom Lembong, Mantan Menteri yang Punya Kekayaan Lebih dari Rp 100 Miliar
"Semoga kalimat terakhir di tuit ini, 'Negara Indonesia adalah negara berdasarkan hukum (Rechtsstaat), bukan negara berdasarkan kekuasaan belaka (Machtstaat)' benar adanya. Semua berdasar pada hukum, bukan kekuasaan," komentar warganet.
"The last sentence’s got a lot of meaning, with plenty of hints in there. Kawal terus kasusnya dan hormati proses hukum yang berjalan. semoga hukum tetap berpihak pada yang benar, bukan pada kekuasaan atau kepentingan tertentu," tulis warganet di kolom komentar.
"Salahnya Tom tidak gabung Kim Plus seperti Imin, yang sudah jelas sering disebut seperti Zulhas dan Airlangga malah aman karena dukung pemerintah," timpal lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Profil Lengkap Ahmad Ali Ketua Harian PSI: Dulunya Waketum NasDem, Rumah Pernah Digeledah KPK
-
Sejarah Fashion 80 Tahun Hadir dalam Pop-Up Eksklusif di Jakarta
-
IDFES 2025 Resmi Dibuka, Dorong Ekosistem Fashion Indonesia Lebih Terintegrasi
-
Ngemil Gak Harus "Junk Food", Ini Rahasia Camilan Enak dan Bergizi untuk Keluarga
-
MSG dari Bahan Alami: Fakta Ilmiah di Balik Rasa Gurih yang Aman untuk Keluarga
-
5 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Perih di Mata, Harga Mulai 20 Ribuan
-
Terpopuler: Telur Harus Ceplok dan Rebus untuk MBG, Pengakuan Ahmad Sahroni saat Penjarahan
-
Asia Low-Carbon Buildings Transition Bantu Indonesia Wujudkan Bangunan Rendah Emisi
-
Ramai Siswa Keracunan, Bagaimana Cara Kerja SPPG Sediakan Menu MBG?
-
Apa Saja Bisnis Sherly Tjoanda, Perusahaan Tambang Nikelnya Disebut Beroperasi Ilegal