Suara.com - Setelah ramainya pemberitaan media tentang kampus UIPM yang dihujat netizen perihal memberikan gelar Doktor ke selebriti Raffi Ahmad, Rantastia Nur Alangan sebagai CEO UIPM mengirimkan surat resmi kepada menteri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Satryo Brodjonegoro pada Jum'at (25/10/2024).
"Dengan Hormat, Sehubungan dengan viralnya pemberitaan UIPM yang terbit di berbagai media yang telah mencemarkan nama baik UIPM (Universal Institute of Professional Managemen), saya selaku CEO UIPM dari NGO – UNECOSOC yang berkantor di Sumarecon , Bekasi, Indonesia, memberitahukan bahwa..."
"Terkait dengan pemberitaan di media-media tersebut, maka kami akan meluruskan, bahwa UIPM yang berlokasi di Indonesia bukanlah perguruan tinggi lokal, tetapi sebuah yayasan yang terdaftar di Kemenkumham, dan NGO UNECOSOC (United Nations ECOSOC)."
"Kesalahpahaman Kemendikbud yang menyatakan bahwa UIPM adalah Perguruan Tinggi Indonesia yang belum mendapat ijin operasional dari Dikti, dan tidak berhak mengeluarkan gelar kehormatan, ini menurut kami suatu kesalahan fatal, karena keberadaannya UIPM di mata hukum Indonesia, UIPM adalah sebuah yayasan yang terdaftar di Kemenkumham, berlokasi di Indonesia, bukan sebuah perguruan tinggi. Atas kesalahpahaman ini, secara langsung telah mencoreng nama UIPM yang berlokasi di Indonesia."
"Kami UIPM yang berlokasi di Indonesia hanya sebatas public relation dari perguruan tinggi asing bernama UIPM Singapore, yang telah mendapat akreditasi Internasional QAHE (Quality Assurance Higher Education) dan menjadi anggota Penjamin Mutu Pendidikan Tinggi se Asia Pasifik Bernama APQN (Aisa Pacific Quality Network)."
"Keanggotaan APQN adalah para Kementerian Pendidikan se Asia Pasifik, di antaranya BAN PT dari Indonesia, MQA dari Malaysia, dan seterusnya. Terkait dengan pemberian gelar tersebut, kami memberitahukan bahwa dasar hukum internasional dari QAHE inilah sebagai dasar untuk memberikan ijin UIPM Thailand untuk menggelar acara wisuda yang melibatkan Rafi Ahmad."
"Kami sebagai public relation yang mengusulkan artis dari Indonesia tersebut untuk diajukan ke Dewan Professor UIPM dengan dasar Hukum QAHE yang berlokasi di Singapura. Adapun penyelenggara acara wisuda tersebut UIPM Singapura memberikan ijin kepada UIPM Thailand untuk menggelar acara wisuda pada tanggal 24 Agustus 2024 tersebut."
"Atas dasar kedudukan/posisi dan peran kami sebagai UIPM di Indonesia hanya sebatas public relation, untuk itu, ijinkan kami meminta Bapak Satryo Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi memberikan kesediaan waktu dan tempat untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada lami, dan meluruskan kesalapahaman Kemendikbud sehingga mencemarkan nama baik UIPM, " demikian tulis isi surat tersebut.
Saat dikonfirmasi awak media, Rantastia Nur Alangan sebagai CEO UIPM untuk Indonesia menjelaskan, "Surat untuk Menteri. Karena LLDIKTI WILAYAH IV telah membuat keputusan sepihak tanpa konfirmasi terlebih dahulu oleh pihak UIPM. LLDIKTI telah merugikan baik moril maupun material sehingga nama UIPM tercemar. Atas keputusannya yang terlalu tergesa-gesa menvonis UIPM di Indonesia belum memiliki ijin menjalankan pendidikan tinggi," ujarnya.
Baca Juga: Adab Raffi Ahmad Disorot Saat Melayat, Ingat Lagi Petuah Umar bin Khatab Soal Perilaku Pejabat
"Padahal di mata hukum Indonesia, UIPM mendapat SK Kemenkumham sebagai yayasan, bukan SK ijin operasional untuk mengelola pendidikan. UIPM dengan dasar SK Kemenkumham sebagai Yayasan UIPM adalah wajib menjalankan bidang Kemanusiaan dan Sosial dengan berkantor di Summarecon Bekasi sebagai Yayasan UIPM dan Public Relation dari Perguruan Tinggi Online UIPM Singapore. Atas kesalahan pemberitaan LLDIKTI tersebut diharapkan Kemenristek mencabut pengumuman tentang UIPM belum dapat ijin di website Kemendikbud, " imbuh Rantastia, Sabtu (2/11/2024).
"UIPM Indonesia merupakan perwakilan UIPM Universitas Asing Singapore dengan posisi UIPM di Indonesia Yayasan yang ditunjuk oleh UIPM Singapore sebagai marketing. Pusat pendidikannya di Singapura. Saya CEO UIPM PBB. Saya gak berani buka universitas di Indonesia. Makanya saya kerjasama dengan Singapura untuk buka universitas online di Singapura," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Rahasia Awet Muda: Jaga 3 Protein Kulit Ini Supaya Wajah Tetap Kencang dan Glowing
-
Heboh Pendidikan Gibran, Berapa Biaya Kuliah di UTS Insearch Sydney? Cek Rinciannya
-
Zodiak Cancer Cocok Kerja Apa? Ini Pilihan Profesi untuk Si Loyal dan Berkomitmen
-
Rekam Jejak Pendidikan dan Karier Mahfud MD, Bakal Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian?
-
Profil Jimmy Kimmel, Acaranya Dihentikan setelah Komentar soal Penembakan Charlie Kirk
-
Profil Eric Cantona: Pemain Legendaris Ini Dukung Palestina, Tak Mau Israel di Pildun
-
Pendidikan dan Pekerjaan Mega Nusi, Istri Anggota DPRD Gorontalo yang Viral
-
5 Rekomendasi Bedak Wardah Sesuai Jenis Kulit, Mana yang Paling Cocok Untukmu?
-
Apa Itu Penyakit Lyme? Kondisi yang Dialami Bella Hadid Sejak Usia 16 Tahun
-
Apakah Alat Makan Terkontaminasi Babi Harus Dihancurkan? Ini Faktanya