Isi Lengkap Chat Reza Indragiri ke Lapor Mas Wapres: Seret Nama Roy Suryo saat Tanya Siapa Fufufafa

Suara.com - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meluncurkan layanan pengaduan yang diberi nama Lapor Mas Wapres. Sejak diluncurkan pada 11 November 2024, layanan tersebut diserbu publik, termasuk oleh ahli psikologi forensik Reza Indragiri Amriel.

Pertanyaan yang diadukan oleh Reza Indragiri pun tidak main-main. Lulusan University of Melbourne itu nekat bertanya soal siapa pemilik akun Fufufafa yang belakangan menjadi polemik. Hal ini terungkap melalui video YouTube Diskursus Net yang diunggah pada Rabu (13/11/2024).

Dalam tayangan tersebut, Reza Indragiri memperlihatkan isi chat lengkapnya ketika mengadu ke layanan Lapor Mas Wapres. Ia terpantau sempat menyebut nama Roy Suryo dalam isi chat-nya. Kira-kira, seperti apa isi lengkap chat Reza Indragiri? Simak berikut ini.

"Roy Suryo menyebut 99 persen akun Fufufafa dimiliki oleh Gibran Rakabuming Raka. Benar demikian, Mas?" buka Reza Indragiri dalam chat-nya, seperti dilansir dari YouTube Diskursus Net pada Kamis (14/11/2024).

"Sepatutnya, investigasi atas akun tersebut ditempatkan pada prioritas tinggi. Kalau Roy Suryo keliru, Roy perlu diproses hukum sebagaimana mestinya. Tapi kalau dia benar, Fufufafa juga seharusnya diproses pidana," imbuhnya sambil membubuhkan nama lengkapnya di akhir chat.

Chat tersebut kemudian mendapat balasan dari pihak Lapor Mas Wapres. Mereka berjanji akan menindaklanjuti aduan tersebut.

"Terima kasih atas laporan Anda. Kami akan segera merespons laporan Anda," begitu bunyi jawaban pihak Lapor Mas Wapres.

Reza Indragiri pun sempat memberikan tanggapan lebih lanjut perihal pengaduannya ke Lapor Mas Wapres. Ia mengaku sengaja menuliskan nama lengkapnya dalam chat tersebut agar laporannya benar-benar bisa dipertanggungjawabkan.

"Kalau saya pakai nama asli ya, saya sebut nama lengkap saya jadi saya bisa pertanggungjawabkan bahwa itu memang pengaduan yang saya sampaikan dan berharap ada respons," tegas Reza Indragiri.

Baca Juga: Gibran dan Lapor Mas Wapres: Gagasan Empati atau Pencitraan?