Suara.com - Sebentar lagi para guru di tanah air akan memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 November 2024. Peringatan Hari Guru Nasional tak lepas dari sejarah organisasi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Sebab 25 November adalah tanggal berdirinya PGRI, tepatnya pada 25 November 1945. Dalam perjalanannya, PGRI pernah mengalami perpecahan, yaitu ketika Partai Komunis Indonesia (PKI) mau menancapkan pengaruhnya ke para guru.
Adalah Soebandri, tokoh PKI asal Jawa Timur, yang memulai. Ia awalnya terpilih sebagai komisariat PGRI Jawa Timur pada Kongres V PGRI. Lalu pada Kongres VII PGRI, Soebandri terpilih masuk dalam redaksi majalah Suara Guru.
Dikutip dari makalah berjudul "PGRI Kongres Melawan PGRI NonVaksentral Tahun 1962-1967" karya Bayu Nursidik, saat itu jumlah anggota PGRI yang mendukung PKI di Jawa Barat hanya berkisar 573 orang dari 80.000 anggota. Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, anggota PGRI yang mendukung PKI berjumlah lebih dari 2000 orang.
Jumlah anggota PGRI prokomunis makin membesar tatkala Hermanoe Adi, tokoh PKI Jawa Timur, terpilih menjadi Wakil Ketua II PB PGRI pada Kongres VII PGRI.
Memanfaatkan posisinya, Hermanoe Adi merekrut anggota-anggota PKI di Jawa Tengah dan Jawa Timur masuk ke PGRI. Dari situ mulai terjadi friksi antara anggota PGRI yang pro PKI dan kontra.
Perpecahan mulai terlihat di Kongres VII PGRI di Bandung pada Oktober 1956. Terjadi kecurangan yang dilakukan kubu PKI untuk menggagalkan ME Subiadinata sebagai Ketua Umum PGRI. Pihak pro PKI membuat kartu anggota palsu untuk memenangkan pilihan.
Kecurangan ini terbongkar sehingga proses pemilihan Ketua Umum PGRI harus diulang. Hermanoe Adi dicopot dari jabatannya Wakil Ketua II PB PGRI. Nyatanya setelah kongres itu, pengaruh PKI semakin kuat khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Terbukti pada Kongres IX PGRI yang berlangsung 31 Oktober – 4 November 1959 di Surabaya, kelompok PKI berhasil merubah dasar PGRI dari Pancasila menjadi Manifesto Politik (Manipol). Dalam pemungutan
suara, sebesar 60 persen setuju Manipol jadi dasar PGRI dan 40 persen menyatakan tidak setuju.
Baca Juga: Lirik Lagu Terima Kasih Guru Lengkap Link Download Resmi untuk Hari Guru Nasional 2024
Manipol adalah bentuk pertanggungjawaban Presiden Sukarno atas dekrit yang dikeluarkan pada 5 Juli 1959 yang dijadikan sebagai haluan Negara Republik Indonesia. Lima poin inti sari dari Manipol/USDEK adalah Undang- Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Bangsa Indonesia.
Pada 17 Juli 1963, PB PGRI ikut serta dalam musyawarah penegasan Pancasila sebagai dasar pendidikan nasional yang diadakan 5 partai politik dengan 40 ormas.
Musyawarah ini tanggapan terhadap “seminar pendidikan mengabdi parpol” yang diadakan Lembaga Pendidikan Nasional yang merupakan lembaga bentukan PKI dan kawan-kawannya pada Februari 1963 di Jakarta.
Dari sini mulai terlihat siapa anggota PGRI pendukung Pancasila dan anggota PGRI yang merupakan pro komunis. Pendukung Pancasila ternyata masih dominan di PGRI.
Ini membuat kubu PKI keluar dari PGRI. Mereka sepakat membentuk organisasi tandingan PGRI dengan nama PGRI Non Vaksentral. Vaksentral adalah organisasi yang terdapat induk organisasi (SOKSI merupakan induk organisasi PGRI), sedangkan nonvaksentral berarti organisasi yang berdiri sendiri.
Kedua organisasi ini terlibat konflik. PGRI Pancasilais yang dinamakan PGRI Kongres merapat ke Angkatan Bersenjata dengan bergabung ke Sekber Golkar untuk melawan PGRI NonVaksentral.
Berita Terkait
-
Lirik Lagu Terima Kasih Guru Lengkap Link Download Resmi untuk Hari Guru Nasional 2024
-
60 Link Twibbon Hari Guru 2024 Desain Estetik Cocok Buat di Medsos!
-
Contoh Doa Hari Guru 2024 yang Menyentuh Hati
-
4 Contoh Teks Pidato Upacara Hari Guru Nasional Singkat
-
25 Ucapan Selamat Hari Guru yang Menyentuh Hati, Siap Dikirim ke WA Gurumu!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
5 Rekomendasi Sunscreen dengan Tekstur Gel: Ringan, Cepat Meresap, Perlindungan Maksimal
-
Kepedesan Makan Mi, Ahn Hyo Seop Bikin Histeris Fans
-
Cara Baru Manusia Hadapi Kecanggihan AI: Kuncinya Ada di Kolaborasi!
-
Prof. Elisabeth Rukmini: Menenun Sains, Makna, dan Masa Depan Perguruan Tinggi
-
Umrah Kini Bisa Mandiri, Segini Beda Harganya Dibanding Pakai Travel Agent
-
5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung Alpha Arbutin untuk Hempas Flek Hitam Membandel di Usia 40
-
4 Smartwatch untuk Wanita Tangan Besar, Fitur Lengkap dengan Pemantau Kesehatan dan GPS
-
7 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Hitam yang Aman dan Harga Terjangkau!
-
Cara Melakukan Umrah Mandiri, Segini Biayanya!
-
Apa Manfaat Budaya Makan Pakai Tangan Langsung? Viral Jadi Bahan Perdebatan di X