Suara.com - Belakangan ini media sosial diramaikan dengan tren We Listen and We Dont Judge. Meski tengah viral, mungkin banyak yang belum tahu maksud dan cara bermain tren ini.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat "We Listen We Don't Judge" sendiri memiliki arti "Kami Mendengarkan, Kami Tidak Menghakimi".
Dipantau Suara.com, tren ini mulanya ramai di TikTok lalu merambah ke platform X maupun Instagram. Sesuai namanya, tren ini mengajak orang-orang untuk mengedepankan konsep mendengarkan tanpa menghakimi.
Tren ini menjadi spesial karena memberikan ruang aman bagi pesertanya dan mendorong mengemukakan kejujuran tanpa takut mendapat penilaian negatif.
Cara Main We Listen We Don't Judge
Meski terlihat sederhana, tren We Listen We Don't Judge memiliki aturan tersendiri yang perlu dipatuhi oleh para pesertanya
Setiap peserta secara bergantian akan mengungkapkan rahasia, fakta tersembunyi, atau bahkan pengakuan dosa. Saat salah satu berbicara, yang lain hanya boleh mendengarkan tanpa memberikan komentar yang menghakimi.
Dalam format video, para peserta yang biasanya merupakan pasangan, keluarga, bahkan kawan dekat akan duduk berdampingan. Mereka mengawali video dengan mengucapkan kalimat "We Listen We Don't Judge" secara bersama-sama.
Setelah itu, mereka akan bergantian mengungkapkan rahasia atau fakta tentang diri mereka yang selama ini belum pernah diketahui oleh lawan bicaranya.
Baca Juga: Rocky Gerung Sentil yang Doyan Pamer Tas Hermes: Dulu Buat Lindungi Privasi hingga Melawan Rasisme!
Sesuai peraturan, ketika salah seorang sedang berbagi rahasia, peserta lain dilarang memberikan komentar negatif atau reaksi menghakimi, alias hanya boleh mendengarkan.
Mulai ramai sejak pertengahan November, tren ini disambut positif warganet. Meski kadang menghasilkan momen-momen lucu dan menghibur, jika diperhatikan tren We Listen We Don't Judge sebenarnya memiliki nilai yang lebih dalam.
Tren ini mengajarkan pentingnya mendengarkan dengan empati tanpa menghakimi, sebuah modal yang penting dansangat berharga dalam membangun hubungan yang sehat
Selain itu, tren ini mendorong orang untuk lebih jujur dan menerima satu sama lain apa adanya, meskipun terkadang fakta yang terungkap mungkin mengejutkan atau kurang nyaman.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Catat, Ini 7 Titik Tubuh yang Perlu Disemprot Parfum agar Wangi Seharian
-
Specs Coanda vs Ortuseight Hyperblast 2.0, Duel Sepatu Lari Lokal Rekomendasi Dokter Tirta
-
Kalender Jawa 28 Oktober 2025 Selasa Pon: Mengungkap Sifat dan Peruntungan Weton Lainnya
-
5 Cushion Minim Oksidasi dan Cocok untuk Kulit Berminyak, Bye-Bye Wajah Kusam!
-
Bikin Negara Minta Maaf, Siapa MC Radio Televisyen Malaysia yang Salah sebut Prabowo jadi Jokowi?
-
Pendidikan Humaniora Digital: Menjaga Keseimbangan Teknologi dan Nilai Kemanusiaan di Era Modern
-
7 Matcha Powder Terbaik untuk Bikin Latte di Rumah: Rasa Lezat, Lebih Hemat
-
Terinspirasi dari Ruang Ganti Atlet Tenis, Lacoste Ubah Runway Jadi Panggung Atletik yang Elegan
-
Biodata dan Agama Rinaldi Nurpratama, Kakak Raisa Punya Karier Mentereng
-
IN2MOTIONFEST 2025: Indonesia Siap Jadi Pusat Mode Muslim Dunia