Suara.com - Pengamat politik, Rocky Gerung, beri komentar pedas orang-orang yang gemar mengoleksi tas Hermes. Dia menyinggung sejarah dan nilai yang melekat pada tas mewah tersebut, termasuk kaitannya dengan hak asasi manusia (HAM).
Menurut Rocky, banyak orang tidak memahami latar belakang tas Hermes, termasuk jejak sejarahnya yang melibatkan artis legendaris Amerika Serikat, Grace Kelly.
Rocky menyebutkan bahwa tas pernah menjadi simbol perlindungan privasi ketika digunakan oleh Grace Kelly, untuk menyembunyikan kehamilannya dari paparazi.
“Dulu Hermes itu disebut tasnya Grace Kelly, karena Grace Kelly pakai tas itu buat nutupi kandungan dia dari paparazi. Jadi, sebetulnya dipakai buat melindungi privasi,” ujar Rocky Gerung, dikutip dari tayangan Youtube Eka Gallery, Rabu (20/11/2024).
Menurut Rocky, kisah tas Hermes tak berhenti di sana. Ia menyebut bahwa tas ini bahkan pernah digunakan oleh Grace Kelly untuk melawan tindakan rasisme. Dalam sebuah insiden, Grace Kelly menggunakan tas Hermes untuk memukul seorang pelayan restoran yang bersikap rasis kepada temannya yang berkulit hitam.
Sejarah tas Hermes dimulai pada tahun 1837, ketika Thierry Hermes mendirikan sebuah toko di Paris, Prancis, yang awalnya berfokus pada pembuatan pelana dan aksesori berkuda berkualitas tinggi. Hermes dikenal karena keahlian dalam pengolahan kulit, melayani kalangan bangsawan dan aristokrat Eropa.
Pada dekade 1920-an, Hermes mulai memproduksi tas tangan, yang kemudian menjadi salah satu produk ikoniknya. Tas Hermes Kelly, dinamakan sesuai dengan Grace Kelly, serta Birkin Bag, menjadi simbol status karena kualitasnya yang luar biasa, pengerjaan tangan yang detail, dan desain elegan yang timeless.
Birkin Bag sendiri lahir pada tahun 1984, ketika Jane Birkin, aktris asal Inggris, mengeluhkan sulitnya menemukan tas tangan yang praktis namun tetap elegan. Hermes menjadikan keluhan itu sebagai inspirasi, menghasilkan salah satu tas paling bergengsi di dunia mode.
Hari ini, tas Hermes tetap menjadi simbol kemewahan, tidak hanya karena harganya yang fantastis tetapi juga sejarah panjang dan filosofi di balik produksinya.
Bagi Rocky Gerung, tas ini menyimpan dimensi lain yang sering diabaikan oleh banyak orang, termasuk nilai-nilai kemanusiaan yang melekat pada sejarahnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
Terkini
-
3 Minyak Alami untuk Menebalkan Bulu Mata agar Tampil Cantik dan Lentik
-
5 Body Serum untuk Hijabers, Kulit Cerah Bebas Belang dan Wangi Seharian
-
Kisah Unik Sate Lisidu Surabaya dari Garasi Rumah hingga Menembus Istana Kepresidenan
-
Cushion vs Powder Foundation, Mana yang Lebih Bagus dan Tahan Lama untuk Wajah?
-
Gold Standard, Predikat Bergengsi yang Jadi Tolak Ukur Sehatnya Perusahaan
-
Mal Ini Berubah Jadi Bikini Bottom, Bisa Bertemu Spongebob dan Patrick di Momen Liburan Akhir Tahun
-
Dany Amrul Ichdan Ajak Civitas Akademika Wujudkan Indonesia Naik Kelas Sebagai Gerakan Moral Bangsa
-
Liburan Akhir Tahun di Jakarta? Kejutan Seru Ini Bikin Kita Lupa Harus Keluar Kota!
-
7 Rekomendasi Sepatu Futsal Cewek Terbaik, Kualitas Juara Bikin Anti Cedera
-
45 Ucapan Selamat Natal untuk Teman dan Sahabat, Hangat dan Menyentuh Hati