Syekh bin Baz dan Muhammad bin Shalih al-Utsaimin: Haram hukumnya
Sayangnya, pendapat Habib Jafar dan Gus Miftah tak sama dengan sosok mantan Mufti Arab Saudi, Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz alias Syekh bin Baz.
Syekh bin Baz dan sang murid, Shalih al-Utsaimin menegaskan bahwa hukum mengucapkan selamat Natal dengan alasan apapun adalah haram.
Keduanya melandaskan hukum berdasarkan Al-Furqan ayat 72, yang menjelaskan bahwa seorang Muslim tak boleh memberikan kesaksian palsu. Bagi Syekh bin Baz, kesaksian palsu juga bisa berupa mengucapkan selamat Natal kendati tak mengimani ketuhanan Yesus Kristus.
Yusuf al Qardhawi dan Syekh Ali Jumah: Tak ada larangan berbuat baik
Beberapa ulama Mesir seberti Syekh Yusuf Qaradhawi dan Syekh Ali Jumah ternyata sependapat dengan Gus Miftah dan Habib Jafar.
Keduanya menilai mengucapkan selamat Natal dari seorang Muslim ke seorang Kristiani adalah boleh.
Mereka berpegang pada dalil Al Mumtahanah ayat 8 yang menjelaskan tak ada larangan berbuat baik kepada siapa saja, termasuk nonmuslim selagi tidak saling berperang.
Dalil selanjutnya adalah HR Bukhari, nomor: 1356 dan 5657 yang menceritakan kisah kala Nabi Muhammad menjenguk seorang Yahudi.
Baca Juga: Bolehkah Muslim Mengucapkan Selamat Natal? Ini Pandangan Ustaz Felix Siauw
UAS: Mengucapkan selamat Natal berarti mengaku Isa adalah anak Tuhan
Ustaz Abdul Somad alias UAS sebagai ulama kondang Tanah Air ternyata tak sepakat dengan rekan-rekan sesama pendakwah seperti Gus Miftah dan Habib Jafar.
UAS dalam ceramahnya menegaskan bahwa ada tiga konsekuensi kala seorang Muslim mengucapkan selamat Natal yang ternyata memengaruhi iman.
Adapun di dalam pandangan UAS, mengucapkan selamat Natal berarti mengakui Isa lahir pada 25 Desember dan mati di kayu salib seperti yang diyakini oleh umat Kristiani.
"Ketika kau ucapkan selamat Natal, ada tiga konsekuensi. Pertama, kau sudah mengatakan Isa lahir 25 Desember, padahal dia tidak lahir 25 Desember," beber UAS dalam ceramahnya.
Ucapan selamat Natal bagi UAS juga membuat seorang Muslim mengimani status Isa sebagai Anak Tuhan sebagaimana Yesus Kristus dalam iman Kristen.
"Berarti kau sudah mengatakan Isa mati di depan salib, padahal Qu'ran mengatakan dia tidak mati di hadapan salib. Ketiga, kau mengucapkan selamat Natal berarti sama artinya dengan kau mengatakan Isa adalah anak Tuhan," lanjut UAS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Temuan 2025: Era Digital Ternyata Bikin Kita Makin Doyan Jajan
-
TMII Sambut Nataru dengan Konser Slank dan Ragam Aktivitas Budaya
-
5 Parfum Lokal Terbaik Wanita Usia 50 Tahun Wangi Elegan, Kado Spesial Hari Ibu
-
Festival Pop Culture jadi Ruang Ekspresi: Nonton Musik, Seni, dan Tari Cukup Satu Tiket
-
Petani Kediri Mulai Pakai Drone, Siap-Siap Menuju Pertanian Berkelanjutan
-
30 Contoh Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati: Bisa Dikirim ke Bunda atau Istri
-
6 Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 20 Desember 2025, Rezeki dan Mood Sama-Sama Naik
-
Bank Libur Natal Tanggal Berapa di Desember 2025?
-
5 Pilihan Model Sepatu Kanky yang Nyaman untuk Jalan Santai, Lari, dan Gaya Sehari-hari
-
4 Bedak Terbaik untuk Usia 40-an Hapus Kerutan dan Garis Halus, Cocok Jadi Kado Hari Ibu