Suara.com - Pratiwi Noviyanthi, Denny Sumargo, serta Pablo Benua telah menyepakati agar uang donasi Rp1,3 miliar yang semestinya diterima korban penyiraman air keras Agus Salim diberikan ke korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur.
Kesepakatan ini dicapai saat Teh Novi dan kuasa hukumnya, Garry Julian, kembali mendatangi podcast Densu. Pablo selaku kuasa hukum para donatur juga menyambut baik niat yayasan untuk mengalihkan donasi tersebut ke penerima manfaat yang lebih membutuhkan.
Padahal pihak Agus tampaknya masih belum menyerah untuk meminta hak mereka di uang donasi tersebut. Hal ini seperti diungkap kuasa hukum Agus di tayangan Intens Investigasi pada Jumat (3/1/2025).
“Ini di tahun 2025, kita masih tetap mencari keadilan buat Agus. Keadilan ini tidak akan kami hentikan sampai keadilan yang hakiki buat Agus datang,” tegas sang kuasa hukum, seperti dikutip pada Sabtu (4/1/2025).
“Kami masih dengan agenda yang lama, (yaitu) meminta pengembalian uang-uang yang sudah disetor para donatur kepada rekening Agus yang selama ini mendekam menjadi tahanan rumah di rekeningnya yayasan,” sambungnya.
Bahkan kuasa hukum Agus tak segan untuk mengultimatum pihak yayasan apabila tidak memenuhi permintaan mereka mengembalikan uang donasi. “Rekeningnya itu menjadi tahanan rumah oleh yayasan, dan nanti orang-orang yayasan jadi tahanan rumah juga,” ujarnya.
“Kalau dia tetap bertahan dengan uang rekening Agus yang ditahan-tahan, kita pastikan bahwa mereka juga orang-orang yayasan akan masuk ke dalam tahanan rumah juga.
Karena negara ini diatur oleh hukum, siapa yang memulai dia juga yang akan mengakhiri. Akhirnya kalau mereka juga bertahan, pasti menjadi tahanan rumah seperti dana-dana Agus yang ditahan oleh mereka,” lanjutnya.
Kuasa hukum Agus siap menempuh beberapa langkah, termasuk langkah hukum. Apalagi karena saat ini posisinya Agus juga telah dilaporkan oleh para donatur terkait kisruh donasi Rp1,3 miliar tersebut.
Di sisi lain, Teh Novi selaku pengelola donasi juga dikabarkan telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Yayasan Peduli Kemanusiaan. “Per tanggal 2 Januari 2025, saya sudah tidak jadi Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan lagi. Saya sudah plong dan bisa fokus terhadap laporan personal saya di luar yayasan,” ungkap Novi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
5 Rekomendasi Shade Lipstik Timephoria untuk Bibir Hitam: Hasil Halus, Coverage Maksimal
-
Biodata dan Pendidikan Susi Pudjiastuti yang Desak Kapolri Tangkap Gus Elham
-
8 Perawatan Kecantikan untuk Calon Pengantin, Biar Makin Glowing di Hari H
-
5 Rekomendasi Parfum Floral untuk Calon Pengantin: Aromanya Manis, Elegan, dan Romantis
-
'Tor Monitor Ketua' Lagu Siapa? Ini Profil Pencipta dan Lirik Lengkapnya
-
5 Fakta Menarik Roti Sourdough, Bikin Taylor Swift sampai Terobsesi
-
7 Krim Malam Terbaik untuk Menyamarkan Flek Hitam, Cocok buat Usia 40-an
-
Dari Klinik Rumahan ke Rekor Nasional: dr. Ayu Raih Dua MURI Sekaligus di Hari Kesehatan Nasional
-
7 Rekomendasi Sepatu Lokal yang Empuk Buat Jalan Jauh, Mulai Rp300 Ribuan
-
7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan