Suara.com - Atraksi barongsai menjadi salah satu ciri khas dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Tarian ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat di Indonesia.
Tak heran kini atraksi barongsai ditampilkan di area-area publik seperti mal, taman bukan lagi di tempat ibadah seperti vihara.
Melihat bentuknya masih banyak yang salah mengira hewan apakah barongsai tersebut. Ada yang beranggapan barongsai adalah hewan naga padahal bukan itu.
Lalu hewan apakah sebenarnya barongsai?
Barongsai adalah wujud akulturasi budaya Tionghoa dengan Indonesia. Tahun 2010 barongsai diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia.
Secara bahasa, kata barongsai merupakan gabungan dari kata barong yang berasal dari Bahasa Jawa dan kata sai dari dialek Hokkian yang juga berarti singa.
Berarti barongsai adalah hewan singa. Ini tak lepas dari asal usul barongsai yang berkembang di masyarakat Tionghoa.
Dalam buku karangan Siow Ho Piew diceritakan asal usul barongsai. Ini berawal saat Kaisar Tiongkok pada Dinasti Dang menerima hadiah singa dari Raja Persia.
Kaisar sangat menyayangi hewan buas tersebut. Rakyat pun menghormati dan percaya bahwa singa tersebut mampu mengusir roh jahat dan tolak bala.
Baca Juga: Perbedaan Barongsai dan Barongan, 2 Kesenian yang Menampilkan Singa
Lalu pada suatu waktu singa kesayangan Kaisar mati mendadak. Untuk menghibur Kaisar, para guru silat, musik, dan senirupa saling bekerja sama dalam menciptakan bentuk singa yang beragam.
Pada Imlek di buat tarian singa yang di mainkan oleh dua orang dengan iringan tambor, kenong, dan simbal. Tradisi itu berlangsung hingga saat ini.
Masyarakat Tionghoa percaya singa adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan. Mereka percaya tarian barongsai membawa keberuntungan.
Maka tak heran masyarakat Tionghoa sering menampilkan pertunjukan tarian barongsai di acara penting seperti pembukaan restoran, pendirian kelenteng dan tentu saja Tahun Baru Imlek.
Berita Terkait
-
Perbedaan Barongsai dan Barongan, 2 Kesenian yang Menampilkan Singa
-
Sejarah Asal-usul Barongsai, Tarian Khas saat Imlek
-
Warna Keberuntungan Imlek 2025 Masing-masing Shio, Tak Melulu Merah!
-
35 Ucapan Imlek 2025 Bahasa Indonesia dan Mandarin, Bukan Gong Xi Fa Cai!
-
25 Ide Hampers Imlek Unik, Bukan Sekadar Bingkisan Biasa!
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
-
Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Sri Mulyani: Sebut Eks Menkeu 'Terlalu Protektif' ke Pegawai Bermasalah
Terkini
-
5 Sunscreen dengan Kandungan Zinc Oxide untuk Samarkan Flek Hitam dan Bekas Jerawat
-
4th IICF 2025 Sukses Pertemukan 12 Negara, "Semarak Nandak Ondel-Ondel Betawi" Pecahkan Rekor MURI
-
Dari TK hingga SMA, Ribuan Pelajar Siap Bersaing di Kompetisi Matematika IOB 2025
-
Profil Gusti Purbaya dan Jalan Terjalnya, Putra Mahkota Keraton Solo Pasca Pakubuwono XIII Wafat
-
Lebih dari Sekadar Makanan: Bagaimana Kuliner Indonesia Membentuk Pengalaman Wisatawan?
-
Konsultasi Hewan Peliharaan Makin Mudah, Bikin Pemilik Anabul Lebih Tenang dan Terarah
-
Cara Memilih Broker Trading Terpercaya untuk Pemula: Kenali Ciri-cirinya
-
Tren Facelift Meningkat di Usia 20-an: Bukan Lagi Soal Kerutan, Tapi Tekanan Standar Kecantikan
-
5 Rekomendasi Deodorant Aroma Elegan Anti Lebay: Cocok Untuk Hijabers
-
Permata yang Terlupakan, Keindahan Alam Pantai Kuwaru dengan Hutan Pinus, Kolam Renang, dan Seafood!