Suara.com - Pengakuan warganet soal dampak makan masakan kerang selama kehamilannya sedang menjadi sorotan di platform X. Akun @/MissSatyani mengungkap dampak dari makan kerang terhadap ketiga anaknya.
"Penyesalanku yang terbesar adalah gak bisa menahan diri ngidam kerang pas hamil anak pertama hingga daughter terlahir autis. Waktu itu belum tau kerang berbahaya. Emang bisa jadi faktornya gak hanya itu, tapi cemaran logam berat terutama merkuri ditengarai ada dalam tubuh dia," ujar pemilik akun, dikutip pada Jumat (24/1/2025).
Memang menurutnya masih ada beberapa faktor lain di balik kondisi istimewa sang anak, salah satunya konsumsi suplemen DHA. Namun obrolan tentang kerang makin ramai dibicarakan. Lantas sebenarnya, adakah bahaya dari konsumsi kerang?
Bahaya Konsumsi Kerang
Untuk informasi, kerang sendiri merupakan sumber pangan yang mengandung cukup banyak nutrisi seperti protein, lemak, omega-3, zat besi, vitamin A, vitamin B12, vitamin C, kalsium, kalium, selenium, sampai karbohidrat.
Namun penyuka kerang harus mewaspadai beberapa bahaya seperti penjelasan dari laman Halodoc berikut ini:
Keracunan
Kerang adalah hewan bioakumulasi, atau bisa diartikan sebagai hewan yang menyerap segala hal yang ada di sekitarnya untuk bertahan hidup. Sayangnya kerang juga tidak mempunyai kemampuan mengontrol bahan yang diserap, termasuk zat berbahaya seperti logam berat.
Konsumsi berlebihan atau jangka panjang dapat berisiko terhadap kesehatan karena terpapar logam berat seperti merkuri dan timbal, termasuk memicu terjadinya kanker. Selain itu, kontaminasi pada kerang juga dapat menimbulkan keracunan dengan gejala mual, muntah, gatal-gatal, diare, sampai sakit kepala.
Overdosis Vitamin
Kandungan vitamin B12 pada kerang sebenarnya berguna untuk membentuk asam amino dan enzim untuk produksi hemoglobin. Namun overdosis vitamin B12 juga menyebabkan kulit gatal-gatal, ruam, sampai diare.
Risiko Penyakit Berbahaya
Kandungan zat besi di dalam kerang bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan, seperti diare, kerusakan hati, diabetes, sampai memicu penyakit Alzheimer di hari tua.
Baca Juga: Ketahui 11 Ciri-Ciri Skincare Mengandung Merkuri, Berkaca dari Kasus Mira Hayati
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
5 Brand Besar Cuci Gudang: Serbu Diskon Akhir Tahun di Hush Puppies hingga H&M
-
5 Parfum Unisex untuk yang Mudah Berkeringat, Anti Apek Mulai Rp20 Ribuan
-
Stanley Hadirkan Sensasi 'Winter Cabin' di Plaza Indonesia: Wajib Coba Cocoa Bar Eksklusifnya!
-
5 Acara Seru Tahun Baru 2026 di Jakarta yang Wajib Dikunjungi, Tak Cuma Pesta Kembang Api
-
5 Sepatu Hiking Outdoor Lokal Favorit Para Pendaki, Kualitas Setara Brand Luar Negeri
-
7 Lipstik Anti Bibir Kering dan Awet Tahan Lama, Tak Perlu Touch Up Berkali-kali
-
5 Merk Vitamin untuk Ibu Menyusui Agar Tidak Mudah Lelah, Bantu Lancarkan ASI
-
5 Sandal Kembaran Crocs yang Lebih Murah, Tahan Air, dan Anti Slip
-
12 Oleh-oleh Khas Jogja Selain Bakpia, Unik dan Wajib Dilirik Wisatawan
-
5 Serum dengan Salicylic Acid dan Niacinamide, Bye-Bye Jerawat dan Pori Besar