Suara.com - Dalam sistem penerimaan mahasiswa baru di Indonesia, terdapat beberapa jalur seleksi. SNPMB (Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru) yang terdiri dari dua jalur utama, yaitu SNBP (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) dan SNBT (Seleksi Nasional Berdasarkan Tes).
Nah bagi Anda calon mahasiswa baru mesti tahu apa itu SNPMB, SNBP dan SNBT. Berikut adalah perbedaan utama antara ketiga istilah tersebut:
- SNPMB: Merupakan mekanisme penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) yang dikelola oleh Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP). SNPMB mencakup dua jalur seleksi, yaitu SNBP dan SNBT.
- SNBP: Jalur seleksi ini menilai prestasi akademik dan non-akademik siswa berdasarkan nilai rapor dan prestasi lain selama masa sekolah. SNBP menggantikan sistem SNMPTN yang sebelumnya ada.
- SNBT: Jalur ini menggunakan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai penentu kelulusan. SNBT menggantikan SBMPTN dan lebih fokus pada pengukuran kemampuan kognitif peserta.
Metode Seleksi
- SNBP: Mengutamakan nilai rapor dari semester 1 hingga 5 serta prestasi non-akademik. Bobot minimal untuk nilai rapor adalah 50% dari total penilaian.
- SNBT: Mengandalkan hasil UTBK yang menilai potensi kognitif, literasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris, serta penalaran matematika. Tidak ada tes mata pelajaran spesifik dalam SNBT.
Kuota Daya Tampung
- SNBP: Menyediakan kuota minimal 20% dari total daya tampung program studi di PTN untuk calon mahasiswa yang diterima melalui jalur ini.
- SNBT: Menawarkan kuota yang lebih besar, yaitu minimal 40% dari total daya tampung program studi di PTN.
Tingkat Persaingan
- SNBP: Cenderung memiliki tingkat persaingan yang lebih rendah karena didasarkan pada prestasi akademik siswa selama di sekolah.
- SNBT: Lebih kompetitif karena hasil seleksi ditentukan oleh ujian yang diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia.
Kriteria Peserta
Berita Terkait
-
Mahasiswa UNY Ciptakan Aplikasi G-Waqf, Inovasi Wakaf Hijau untuk Solusi Ekologis Islam
-
Misteri Hilangnya Mahasiswa UI Terungkap: Ternyata Malu karena Skripsi Belum Beres
-
Dari Reformasi Sampai Gen Z: Kisah FODIM, Komunitas Kritis yang Tak Lekang Waktu di Atma Jaya
-
Beban Kelompok: Dari Drama Numpang Nama sampai Fenomena Social Loafing
-
Mahasiswa Sandera Polisi saat Demo Rusuh di Semarang, Rezki dan Rafli Dituntut Hukuman Segini!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kenali Ciri-Ciri Adidas Samba KW, Jangan Tergiur Harga Bersahabat!
-
Keajaiban Musim Gugur Colorado: Petualangan Kereta Api yang Memukau Hati!
-
Decluttering Mission 2025, Astra Motor Yogyakarta Ajak Anak SMK 'Beresin' Lemari Jadi Cuan
-
Inovasi Dunia Skincare: Tren Riasan dan Fokus pada Perawatan Pria
-
8 Cara Jitu Bedakan Sepatu Vans Asli dan KW, Jangan Sampai Ketipu!
-
Zulhas Sebut Udang Terpapar Radioaktif Masih Aman Dikonsumsi, Padahal Ini Bahayanya...
-
Onitsuka Tiger Made in Indonesia Apakah Ori? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
Tepuk Sakinah Wajib atau Tidak? Simak Penjelasan Pihak KUA
-
Apa Itu Cesium-137? Zat Radioaktif yang Ditemukan di Udang Cikande
-
Intip Jumlah Kekayaan Dedi Mulyadi, Dapat Peringatan dari Prabowo saat Akad Massal KPR