Suara.com - Pada awal Februari 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengidentifikasi adanya Siklon Tropis Taliah yang terletak di Samudra Hindia Selatan Jawa. Siklon ini bergerak dengan kecepatan angin maksimum mencapai 60 knot (110 km/jam) dan tekanan udara minimum 976 hPa.
Selain itu, fenomena atmosfer seperti Madden Julian Oscillation (MJO) juga berperan dalam meningkatkan curah hujan dan memperburuk kondisi cuaca di berbagai wilayah Indonesia. Lantas, apa itu Siklon Taliah dan MJO?
BMKG memperingatkan bahwa keberadaan siklon tropis ini berpotensi meningkatkan kecepatan angin di beberapa wilayah, khususnya antara 4 hingga 6 Februari 2025, yang dapat memperburuk kondisi cuaca ekstrem di Indonesia.
Lalu, apa sebenarnya Siklon Taliah dan MJO yang berperan besar terhadap adanya cuaca ekstrem di Indonesia? Simak penjelasan berikut ini yang disadur dari laman BMKG dan sumber lainnya.
Apa Itu Siklon Tropis Taliah?
Siklon Tropis Taliah adalah badai tropis yang terdeteksi di Samudra Hindia selatan Indonesia pada awal Februari 2025. Siklon ini merupakan sistem tekanan rendah yang mengandung angin kencang, hujan lebat, dan gelombang tinggi.
Taliah telah menimbulkan kekhawatiran akan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Indonesia, terutama di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Siklon tropis umumnya terbentuk di perairan hangat, dengan suhu permukaan laut di atas 26°C. Siklon ini berkembang melalui beberapa tahap, mulai dari gangguan tropis, depresi tropis, badai tropis, hingga akhirnya menjadi siklon tropis yang kuat.
Dalam proses ini, angin berputar kencang berlawanan arah jarum jam di belahan bumi selatan, menciptakan sistem tekanan rendah yang menghasilkan badai hebat.
Baca Juga: Siklon Sebesar Pulau Jawa Menjauh dari Indonesia, Tetap Waspada Angin Kencang!
Wilayah yang Terdampak oleh Siklon Taliah
Siklon Tropis Taliah memberikan dampak signifikan di sejumlah daerah di Indonesia, terutama di wilayah berikut:
- Jawa: Hujan lebat diperkirakan terjadi di wilayah Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY, dengan kemungkinan banjir dan tanah longsor.
- Bali dan Nusa Tenggara: Angin kencang dan gelombang tinggi diprediksi terjadi di pesisir selatan, yang dapat membahayakan kegiatan pelayaran.
- Nusa Tenggara Timur (NTT): Wilayah ini menghadapi peningkatan curah hujan, angin kencang, serta potensi bencana alam seperti banjir bandang dan tanah longsor.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini dan mengimbau masyarakat di daerah pesisir untuk waspada terhadap gelombang tinggi dan kerusakan yang dapat terjadi akibat cuaca ekstrem ini.
Apa Itu Madden Julian Oscillation (MJO)?
Madden Julian Oscillation adalah fenomena atmosfer yang mempengaruhi cuaca tropis dengan pergerakan konveksi yang bergerak dari barat ke timur, dimulai dari Samudra Hindia menuju Pasifik. MJO dikenal sebagai siklus cuaca intra-musim yang terjadi setiap 30 hingga 40 hari, mempengaruhi pola hujan di wilayah tropis.
Fenomena MJO bekerja melalui dua fase utama: fase basah yang meningkatkan konveksi atau curah hujan, dan fase kering yang menekan aktivitas badai petir. MJO sering kali berhubungan dengan peningkatan intensitas hujan di wilayah Indonesia bagian barat dan tengah, termasuk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Pergerakan fase MJO di wilayah Indonesia sangat berperan dalam meningkatkan curah hujan dan cuaca ekstrem. Pada fase 4 dan 5 MJO, yang terjadi bersamaan dengan pergerakan siklon tropis seperti Taliah, Indonesia bagian barat hingga tengah mengalami peningkatan curah hujan, yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
Wilayah yang Terdampak oleh MJO
MJO mempengaruhi wilayah Indonesia bagian barat, tengah, dan selatan. Daerah-daerah yang sering terkena dampak intensitas hujan tinggi meliputi:
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
Agustina Wilujeng: Membaca Bukan Sekadar Hobi, tapi Jalan Jadi Pemimpin yang Menginspirasi
-
5 Sunscreen Favorit 2025 untuk Kulit Kering dan Berjerawat: Kulit Lembap Tanpa Bikin Breakout Parah!
-
Nikmat Sekaligus Sehat, Restoran Ini Sajikan Kolaborasi Menu Spesial Ayam Probiotik
-
12 Ramalan Zodiak Terbaru 4 Oktober 2025: Cancer Moody, Gemini Lagi Deg-degan
-
4 Zodiak Paling Beruntung Hari Ini 4 Oktober 2025: Gemini Berpeluang Naik Gaji
-
Urutan Skincare Sebelum Makeup, Bikin Wajah Tidak 'Longsor'!
-
Sherly Tjoanda Lulusan Apa? Pimpin Maluku Utara Capai Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia
-
6 Shio Paling Hoki 4 Oktober 2025, Cinta dan Rezeki Mengalir Deras
-
Apa Itu Amicus Curiae yang Diajukan Pembela Nadiem Makarim? Ini Sejarah, Pengertian dan Perannya
-
HUT TNI 2025: Debut Seragam Baru Bikin Prajurit Lebih "Gaib" di Medan Perang?