Suara.com - Industri durian Indonesia menjanjikan masa depan cerah. Pada 2023, konsumsi daging durian mencapai 1,031 kg per kapita per tahun. Bahkan pada 2020, angkanya melonjak drastis hingga 2,372 kg per kapita, jauh dibandingkan dengan 1 kg per kapita pada 2016.
Produksi durian juga menunjukkan tren positif. Pada 2017, produksi durian Indonesia tercatat 795.200 ton. Pada 2023, angka ini meningkat 71 persen, sementara luas area produksi bertumbuh 231 persen.
Untuk memajukan industri durian tanah air, Aryanto, pemilik kebun durian AA Kadu, melakukan study banding ke Malaysia dan Thailand. Tujuannya mempelajari teknik budidaya modern dan mengadaptasi inovasi untuk meningkatkan kualitas durian Indonesia.
"Malaysia dan Thailand adalah pusat industri durian dunia. Thailand terkenal dengan durian Monthong yang mendominasi pasar global, sedangkan Malaysia unggul dengan varietas premium seperti Musang King dan Duri Hitam," kata Aryanto.
Kedua negara ini, dengan reputasi besar, menjadi sumber pembelajaran ideal bagi AA Kadu.
Selama kunjungan, Aryanto mempelajari berbagai inovasi. Mulai dari pemilihan varietas, teknik pruning, hingga pengaturan jarak tanam. Ia juga terkesan dengan teknologi canggih seperti irigasi otomatis dan pengawasan berbasis digital yang diterapkan di kedua negara tersebut.
"Ini menginspirasi saya untuk membawa pendekatan serupa ke kebun AA Kadu," tambahnya.
Hasil kunjungan tersebut langsung diterapkan di kebunnya. Dari pengembangan varietas unggul hingga teknik budidaya efisien, semuanya berjalan cepat. Aryanto juga berencana mendirikan pusat pelatihan bagi petani durian Indonesia agar ilmu ini tersebar luas.
"Thailand dan Malaysia menunjukkan bahwa durian bisa jadi pilar ekonomi jika dikelola dengan baik. Indonesia punya potensi besar, namun harus ada perbaikan, mulai dari kualitas bibit hingga teknik budidaya," ujar Aryanto.
Baca Juga: Tumbuh Pesat, Industri Kecantikan Indonesia Disebut Paling Potensial di Dunia
Aryanto menargetkan AA Kadu menjadi pionir dalam industri durian Indonesia. Visi jangka panjangnya adalah menjadikan Indonesia sebagai penghasil dan pengekspor durian terbesar di dunia.
"Durian Indonesia, jika dikelola dengan serius, bisa bersaing di pasar global," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
4 Rekomendasi Toner untuk Meredakan Kulit Sunburn akibat Paparan Matahari
-
Ramalan Zodiak di Sisa Akhir Tahun 2025: Cancer Banyak Introspeksi, Virgo Masih Harus Berhemat
-
6 Shio Paling Beruntung pada 29 Desember 2025, Rezeki Lancar hingga Karier Bersinar
-
5 Parfum Lokal Sewangi Dior Sauvage, Aroma Maskulin tapi Lebih Terjangkau
-
5 Rekomendasi Sepatu Gunung Lokal Mid-Cut untuk Pemula yang Nyaman
-
5 Sunscreen Saat Musim Hujan untuk Liburan di Pantai, Tekstur Ringan
-
Lebih dari Sembako: Rahasia Daya Tahan Tubuh Penyintas Bencana di Sumatra yang Sering Terlewatkan
-
5 Sepatu Lokal Kembaran Converse, Desain Timeless Bisa Dipakai Anak Sekolah
-
5 Sunscreen Musim Hujan untuk Main ke Pantai Anti Lengket, Perlindungan Kulit Terbaik
-
5 Cara Layering Parfum untuk Pemula, Ciptakan Wangi Unikmu Sendiri!