Suara.com - Sampah telah menjadi salah satu tantangan besar bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Di Indonesia, timbulan sampah nasional pada tahun 2023 mencapai 56,63 juta ton per tahun, namun hanya 39,01% atau sekitar 22,09 juta ton yang berhasil dikelola dengan baik.
Sisanya, sebanyak 34,54 juta ton, tidak dikelola dan berpotensi mencemari lingkungan. Hal ini menjadi masalah serius, terutama bagi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang mayoritas masih beroperasi dengan sistem open dumping.
Menghadapi tantangan ini, diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, sektor swasta, komunitas, hingga masyarakat. Salah satu langkah inspiratif yang mulai diterapkan adalah pendekatan berbasis komunitas dalam pengelolaan sampah.
Inisiatif ini bertujuan untuk mengedukasi serta melibatkan masyarakat dalam upaya mengurangi sampah rumah tangga agar tidak berakhir di TPA.
Upaya yang dilakukan mencakup edukasi kesadaran lingkungan, pembinaan bank sampah, serta penyusunan program berkelanjutan yang berfokus pada pengelolaan sampah kemasan produk agar dapat didaur ulang dan memiliki nilai guna baru.
Salah satu contoh konkret adalah program pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Cikoko, Jakarta Selatan, yang diinisiasi Kao Indonesia melalui strategi ESG (Environmental, Social, Governance) Perusahaan, yaitu Kirei Lifestyle Innovation.
Program Kao BERGERAK BISA – Kao Berdayakan Gerakan Masyarakat Bijak Sampah ini telah menggerakkan 11 bank sampah dengan tiga aktivitas utama, yakni edukasi pengelolaan sampah rumah tangga, penyediaan fasilitas pengelolaan sampah, serta program pemilahan dan pengumpulan sampah kemasan.
"Program ini bertujuan untuk mengajak Masyarakat terlibat langsung dalam mengurangi sampah rumah tangga untuk tidak berakhir di TPA atau landfill melalui edukasi kesadaran lingkungan, penyusunan program dan pembinaan Bank Sampah," kata Wisik Restu selaku Associate Vice President Legal, Compliance, IR dan Corporate Communications Kao Indonesia.
Hasil dari pendekatan ini cukup signifikan. Sampah kemasan yang telah dikumpulkan tidak hanya dicegah untuk berakhir di TPA, tetapi juga didaur ulang menjadi benda bernilai guna seperti meja dan kursi yang kemudian dikembalikan kepada masyarakat.
Baca Juga: BCA Digital Blu Raup Laba Bersih Rp108 Miliar Sepanjang 2024
Selain itu, inisiatif untuk melibatkan anak-anak sekolah dalam gerakan peduli lingkungan juga semakin berkembang. Melalui konsep edukasi praktis, anak-anak diajarkan untuk memilah sampah sejak dini dan menyediakan titik pengumpulan sampah di sekolah mereka.
Tidak hanya masyarakat luas, upaya ini juga melibatkan berbagai elemen lainnya, termasuk sektor bisnis dan pemerintah daerah. Pendekatan Extended Producer Responsibility (EPR) menjadi salah satu strategi yang diterapkan untuk mengurangi sampah kemasan dan mendukung proses daur ulang secara profesional.
Dalam beberapa tahun terakhir, melalui berbagai program kolaboratif, lebih dari 150 ton sampah plastik telah berhasil dikurangi dan didaur ulang, memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.
"Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi merupakan hasil dari sinergi banyak pihak," katanya lagi.
Dengan kesadaran yang semakin meningkat dan kolaborasi yang kuat, perubahan menuju lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan dapat tercapai. Ke depan, semangat dan inovasi dalam pengelolaan sampah diharapkan terus berkembang, menginspirasi lebih banyak orang untuk ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Charlie Kirk Ditembak Siapa? Tewas saat Pidato di Kampus Utah, Donald Trump Berduka
-
Alvi Maulana: Tukang Jagal Jadi Pembunuh Mutilasi Kekasih, Punya Ciri Narsistik
-
Promo Superindo Hari Ini: Katalog Super Hemat 11-17 September 2025!
-
Dian Sastro Pakai Pin Jolly Roger One Piece di TIFF 2025, Apa Maknanya?
-
Siapa Sulthon Kamil? Vokalis Harum Manis Diduga Lecehkan Anak di Bawah Umur
-
Uniknya Cara Healing Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Bikin Netizen Ngakak: Wah, Sama Pak!
-
Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik PLN di September 2025: Periode Terbatas, Cek Ketentuannya
-
Video dan Pernyataan yang Bikin Keponakan Prabowo Rahayu Saraswati Mundur dari Kursi DPR RI
-
Jejak Karier Rahayu Saraswati, Keponakan Prabowo yang Mundur dari DPR
-
Apakah Edit Foto Pakai AI Berbahaya? Hati-Hati Keamanan Privasi hingga Kesehatan Mental