Suara.com - Kapabilitas dan pendidikan Reza Gladys sebagai seorang dokter kini ramai dipertanyakan publik.
Dokter yang berhasil menjadikan Nikita Mirzani sebagai tersangka dugaan kasus pemerasan tersebut dinilai tak layak menjadi seorang dokter.
Hal itu berawal ketika video Reza Gladys viral dan ia menunjukkan ekspresi tak fokus seperti seorang dengan pikiran kosong.
"Ini dokter kenapa doyan planga-plongo, kebayang dulu waktu kuliah kedokteran ke mana," sindir seorang warganet di media sosial. "Kok bisa jadi dokter," bunyi sindiran lain.
Kendati dapat sindiran tajam dari sana-sini Dokter Reza Gladys menempuh studi yang tak kaleng-kaleng.
Perjuangan Reza Gladys dalam menjemput kariernya sebagai seorang dokter kecantikan terbukti dari gelar AAAM yang tersemat dalam nama lengkapnya.
Gelar AAMM tak bisa didapatkan oleh sembarang orang lantaran perlu menempuh studi dengan biaya yang fantastis. Lantas, apa itu gelar AAAM?
Gelar Bergengsi dari Negeri Paman Sam
Gelar AAMM dikenal secara resmi dengan penyebutan Diploma (Dipl.) AAAM. Adapun AAAM adalah singkatan dari American Academy of Aesthetic Medicine (AAAM) yang menjadi lembaga pemberi gelar Dokter Reza Gladys.
Gelar tersebut diberikan kepada para dokter kecantikan yang telah mengikuti kursus terpadu bersama AAAM. Kursus yang diberikan meliputi berbagai ilmu pengetahuan tentang kecantikan hingga berbagai prosedur perawatan kecantikan dari berbagai penjenjangan.
Baca Juga: Dokter Tirta Singgung Kode Etik soal Jualan Skincare, Publik Sindir Dokter Reza Gladys
Setelah menempuh kursus yang diberikan, seorang dokter kecantikan bisa melakukan praktik memberikan perawatan kecantikan. Biaya untuk menempuh kursus dan mendapatkan sertifikasi Dipl. AAAM ternyata tak murah.
Dokter Reza Gladys harus menggelontorkan uang sebanyak puluhan juta Rupiah untuk mengikuti kursus level 1 yang dibagi menjadi dua paket.
Paket pertama dibanderol dengan harga USD2.900 (Rp48,07 juta) dan paket kedua USD6.900 (Rp114,39 juta).
Level pertama meliputi pelatihan terkait treatment botulinum toxin tipe A, chemical peeling, filler dengan injeksi, sampai perawatan kulit menggunakan laser.
Peserta kursus yang telah menempuh level pertama bisa melanjutkan ke level kedua dengan berbagai treatment yang lebih kompleks, yakni kosmetik dermatologis, metode injeksi, manajemen komplikasi, sampai perawatan anti penuaan dan terapi hormon.
Paket kedua dibanderol dengan lebih mahal, yakni dengan nominal USD4.200 (Rp69,63 juta) dan USD7.900 (Rp130,96 juta).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
-
Cerita Donita Sembuh dari Kista, Ini Deretan Manfaat Air Zamzam bagi Kesehatan
-
Daftar Kandungan Skincare yang Aman untuk Ibu Hamil, Cek sebelum Pakai!
-
Rekrutmen PLN 2025 Kapan Dibuka? Cek Posisi yang Tersedia dan Syarat Lengkapnya
-
Bahlil Duduk di Kursi Ketua Dewan Pembina, Apa Itu Organisasi Pemuda Masjid Dunia?
-
Sunscreen Daviena Apakah Bikin Jerawatan? Intip Kandungan dan Harga Aslinya
-
Besok Hari Kesaktian Pancasila, Anak Sekolah Libur atau Tidak?
-
Media Luar Negeri Ikutan Heboh: Ini 7 Fakta Robohnya Gedung Pondok Pesantren Al Khoziny
-
6 Daftar Profesi yang Diragukan Publik, Politisi Urutan Teratas?
-
Berapa Total Uang Pensiun Sri Mulyani sebagai Mantan Menteri Keuangan?