Suara.com - Huru-hara skincare terus membesar, sampai membuat dr. Reza Gladys menjadikan Nikita Mirzani tersangka dalam kasus dugaan pemerasan.
Tak heran jika sosok Reza kerap diperbincangkan, termasuk soal ekspresinya saat diajak berbicara. Pasalnya Reza disebut kerap terlihat plonga-plongo saat mengobrol.
Salah satu yang mengungkit adalah akun TikTok @/ratuular_ibl1s. "Ketika aku ikut ujian tapi tidak belajar," tulisnya, menganalogikan ekspresi bingung dan tak fokus Reza dengan seseorang yang kesulitan mengerjakan soal ujian.
Tak terlalu jelas apa yang dibicarakan Reza di video itu, tetapi sang dokter tampak membawa berkas dan sesekali mengangguk.
"Pencarianku dr reza gladys planga plongo," komentar warganet. "Ngantuk, melongo, bingung, capek, kek mana la modelnya ya," ujar warganet.
"Ko bisa jadi dokter," tulis warganet lain. "Ini dokter kenapa doyan planga-plongo, kebayang dulu waktu kuliah kedokteran ke mana," timpal yang lainnya.
Diketahui Reza merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani pada tahun 2010. Lalu setelahnya Reza mendalami bidang kecantikan di American Academy of Aesthetic Medicine.
Jika dilihat di laman resminya, untuk bisa mengambil kursus dan sertifikasi AAAM, maka yang bersangkutan sudah harus berlisensi sebagai dokter dan dokter gigi.
Untuk biaya kursus Level 1 fokus pada pembelajaran tentang dasar-dasar perawatan kecantikan seperti soal botulinum toxin tipe A, chemical peeling, filler dengan injeksi, sampai laser. Ada 2 paket dengan jenis materi berbeda, yang dibanderol seharga USD 2.900 (Rp48,07 juta) dan USD 6.900 (Rp114,39 juta).
Baca Juga: Dokter Tirta Singgung Kode Etik soal Jualan Skincare, Publik Sindir Dokter Reza Gladys
Setelah lulus Level 1, maka dilanjutkan ke Level 2 yang mencakup beberapa materi lanjutan seperti kosmetik dermatologis, metode injeksi, manajemen komplikasi, sampai perawatan anti penuaan dan terapi hormon. Untuk mengakses pelatihan ini, peserta bisa memilih dua paket, yaitu seharga USD 4.200 (Rp69,63 juta) dan USD 7.900 (Rp130,96 juta).
Kemudian peserta harus mengikuti ujian yang tersedia dalam dua varian paket, yakni seharga USD 3.700 (Rp61,34 juta) atau USD 7.600 (Rp125,99 juta).
Selain itu ada beberapa paket terpisah, seperti terapi eksosom (USD 2.400 atau Rp39,79 juta), menurunkan berat badan (USD 1.999 atau Rp33,14 juta), facial anatomy dan prosedur aesthetic dengan injeksi (USD 4.500 atau Rp74,6 juta), serta prosedur sedot lemak (USD 5.700 atau Rp94,5 juta).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
5 Sandal Jelly Lokal Terbaik Bikin Melissa Minder, Kualitas Juara Tak Perlu Diragukan!
-
7 Merek Vitamin Pemulihan Otot Setelah Lari, Bantu Tubuh Cepat Fit dan Segar
-
Kapan Puasa Ayyamul Bidh Rajab 2025? Cek Jadwal Resmi dan Bacaan Niatnya
-
4 Rekomendasi Toner untuk Meredakan Kulit Sunburn akibat Paparan Matahari
-
Ramalan Zodiak di Sisa Akhir Tahun 2025: Cancer Banyak Introspeksi, Virgo Masih Harus Berhemat
-
6 Shio Paling Beruntung pada 29 Desember 2025, Rezeki Lancar hingga Karier Bersinar
-
5 Parfum Lokal Sewangi Dior Sauvage, Aroma Maskulin tapi Lebih Terjangkau
-
5 Rekomendasi Sepatu Gunung Lokal Mid-Cut untuk Pemula yang Nyaman
-
5 Sunscreen Saat Musim Hujan untuk Liburan di Pantai, Tekstur Ringan
-
Lebih dari Sembako: Rahasia Daya Tahan Tubuh Penyintas Bencana di Sumatra yang Sering Terlewatkan