Suara.com - Masyarakat Indonesia punya kebiasaan yang unik ketika memperkenalkan anak untuk berpuasa, yakni dengan mengajarkan puasa setengah hari alias puasa bedug.
Buya Yahya melalui ceramahnya menjelaskan bagaimana puasa bedug bermula, lantaran di berbagai kampung di Indonesia menggunakan bedug sebagai penanda waktu setengah hari.
"Sehingga ada istilah di kampung kita, dari ulama tentunya, yakni puasa bedug," jelas Buya Yahya melalui ceramahnya yang diunggah di YouTube Al-Bahjah TV pada Minggu (2/3/2025).
Buya Yahya sontak juga sekaligus membahas hukum puasa bedug yang kerap ditanyakan oleh jemaah.
Pasalnya, masih ada beberapa dari mereka yang khawatir tak memberikan keutamaan puasa kepada anak-anak mereka lantaran mengajarkan puasa setengah hari. Berikut penjelasan Buya Yahya terkait hukum puasa bedug.
Bagaimana Hukum Anak-Anak Puasa Setengah Hari?
Buya Yahya terlebih dahulu menjelaskan bahwa memang dalam istilah fiqh atau hukum Islam tak ada ibadah puasa bedug.
Fiqh berbagai mazhab mengajarkan bahwa berpuasa bermula ketika imsyak dan berakhir pada azan Magrib.
Kendati memang puasa bedug bukan puasa yang seperti dianjurkan oleh fiqh, Buya Yahya tetap menilai ada keutamaan dalam mengajarkan puasa setengah hari bagi anak-anak sebagai proses pendidikan.
"Bagi orang yang mulai belajar fiqh, pasti akan bilang nggak ada puasa bedug, dalam bahasa fiqh tidak ada, tetapi dalam bahasa tarbiyah (pendidikan) ada," lanjut Buya Yahya.
Baca Juga: Bagi Tips Sukses di Usia Muda, Anak Zulkifli Hasan Kena Semprot Netizen: Kenceng Banget Ordalnya Kak
Buya Yahya melihat bahwa mengajarkan puasa bedug membentuk anak untuk perlahan-lahan merasakan bagaimana orang dewasa berpuasa.
Maka, tak ada salahnya anak diajarkan secara bertahap demi tahap agar ia mendapatkan gambaran berpuasa penuh.
Buya Yahya memberikan gambaran agar anak yang belum kuat secara fisik untuk berpuasa sehari penuh dapat membatalkan puasanya di tengah hari, seperti pukul 12.00 siang.
Perlahan, orang tua dapat mengajarkan anak untuk semakin disiplin dan tak membatalkan puasanya hingga azan Magrib berkumandang.
Cara tersebut bagi Buya Yahya adalah metode terbaik agar anak tidak merasa tersiksa, melainkan mendapat pengajaran yang berharga secara bertahap.
"Kalau buat anak kecil, boleh (puasa tidak penuh sehari). Namanya pendidikan, yang enggak boleh itu kalau mendidik melatih sehari penuh harus, dia tersiksa. Bisa jadi dia menjadi benci puasa," lanjut Buya Yahya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
5 Rekomendasi Sunscreen Gel SPF 50 Terbaik, Cocok untuk Tipe Kulit Berminyak
-
5 Rekomendasi Energy Gel Terbaik di Indomaret untuk Lari, Murah Meriah!
-
Satu dari Tiga Pemimpin Bisnis Global Adalah Perempuan, Tapi Modal Masih Jadi Kendala
-
Dari Barat ke Timur, Sorong Kedatangan Toko Retail yang Hadirkan Pengalaman Belanja Seru
-
Jelang Akhir Tahun, Lonjakan Pengiriman Paket Bikin Banyak yang Lupa Soal Ini
-
7 Fakta Kereta Rata Pralaya, Pusaka Kraton Solo untuk Pemakaman Pakubuwono XIII
-
7 Rekomendasi Warna Lipstik Pigmented untuk Kulit Sawo Matang, Mulai Rp50 Ribuan
-
5 Rekomendasi Sunscreen Azarine Mengandung Vitamin C untuk Kulit Remaja Berjerawat
-
Urutan Skincare Cowok Remaja hingga Dewasa Muda Biar Wajah Cerah: Ini Rekomendasinya
-
3 Zodiak Paling Beruntung soal Asmara di November 2025, Cinta Lagi Manis-manisnya