Suara.com - Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya produk halal semakin meningkat, terutama di sektor kecantikan dan kesehatan.
Sertifikasi halal tidak hanya menjadi kebutuhan bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi indikator kualitas dan keamanan produk bagi masyarakat secara umum.
Dijelaskan Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ir. Afriansyah Noor, M.Si, sertifimasi halal untuk dua produk tersebut sangat penting karena bersentuhan langsung dengan tubuh.
Sehingga kandungan bahan yang digunakan harus diperhatikan dengan cermat. Sertifikasi halal memastikan bahwa bahan baku, proses produksi, hingga distribusi bebas dari zat yang berbahaya atau tidak sesuai dengan standar kesehatan.
"Dengan adanya sertifikasi halal, konsumen muslim dapat merasa lebih tenang dan yakin bahwa produk yang mereka gunakan tidak hanya efektif, tetapi juga aman," terangnya dalam acara seremoni penyerahan sertifikasi halal di kawasan Tangerang Selatan, baru-baru ini.
Untuk itu, BPJPH terus mendorong perusahaan di sektor kecantikan dan kesehatan untuk memperoleh sertifikasi halal. Dengan adanya regulasi yang semakin ketat dan meningkatnya permintaan pasar, produk yang bersertifikasi halal diprediksi akan menjadi standar industri di masa depan
Hal inilah yang kemudia dihadirkan Guardian, jaringan ritel kesehatan dan kecantikan di Indonesia yang baru saja mencetak sejarah sebagai ritel pertama yang menerima sertifikasi halal dari BPJPH.
Managing Director Guardian Indonesia Anna Hull mengatakan, dengan sertifikasi halal yang dikantongi, hal ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya memilih produk halal.
Pada akhirnya ini juga bisa berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan memenuhi prinsip-prinsip syariah yang berlaku.
Baca Juga: Saat Ambisi Menjadi Beban: Bagaimana Menjaganya Tetap Sehat?
Sejauh ini operasional apotek Guardian telah memisahkan produk hal dan non halal diseluruh toko. Produk halal, khususnya kosmetik akan diberikan sampel produk untuk diuji coba.
Sementara, mengikuti regulasi yang ada, produk non halal tidak diberikan produk uji coba untuk menghindari kontaminasi. Prosedur ini juga berlaku untuk produk impor.
"Jadi kami memastikan bahwa kami mengikuti setiap prosesnya dengan sangat jelas, dan menaati regulasi yang berlaku," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
4 Face Mist untuk Kulit Berminyak agar Bebas Kilap Saat Liburan Akhir Tahun
-
5 Face Mist untuk Kulit Kering Agar Tetap Glowing saat Liburan Akhir Tahun
-
5 Rekomendasi Spray Serum Lokal Setara DAlba, Glowing Instan Tanpa Mahal
-
50 Ucapan Selamat Tahun Baru 2026 yang Indah dan Bermakna
-
4 Moisturizer Terbaik Sepanjang 2025 Versi Dosen Skincare, Mana Pilihanmu?
-
Tips Makeup Tahan Lama untuk Tampil Flawless Sepanjang Malam Tahun Baru
-
7 Sepatu Hiking Lokal yang Lebih Murah dari Salomon, Mulai Rp200 Ribuan
-
Merawat Kehidupan Nelayan, Dari Keselamatan di Laut hingga Kesejahteraan Keluarga
-
Promo Akhir Tahun ZAP Clinic, Perawatan Wajah dan Tubuh Jadi Lebih Hemat
-
5 Rekomendasi Hybrid Sunscreen Lokal untuk Perlindungan Sempurna, Anti Lengket