Suara.com - Lebaran di Indonesia bukan sekadar momen sakral untuk bersilaturahmi dan saling bermaafan, melainkan sebuah panggung budaya yang memukau.
Di setiap sudut Nusantara, perayaan hari kemenangan ini diwarnai dengan tradisi unik yang mencerminkan kekayaan warisan leluhur.
Dari sabang hingga merauke, setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam merayakan Idul Fitri, menciptakan mozaik budaya yang memesona.
Tradisi-tradisi ini bukan hanya sekadar ritual tahunan, tetapi juga cerminan dari identitas dan kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun, menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran di Indonesia.
Tradisi Lebaran di Indonesia yang sangat beragam, selain mencerminkan kekayaan budaya juga menggambarkan nilai kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.
Dari Meugang di Aceh hingga Makan Bajamba di Minangkabau, setiap tradisi memiliki makna mendalam yang mempererat hubungan sosial dan menambah keistimewaan perayaan Idul Fitri di Nusantara.
Dilansir dari ANTARA, berikut adalah 12 tradisi unik Lebaran di berbagai daerah di Indonesia:
1. Meugang – Aceh
Di Aceh, tradisi Meugang dilakukan menjelang Idul Fitri dengan membeli dan memasak daging sebagai hidangan utama. Tradisi ini menjadi bentuk hadiah bagi diri sendiri dan keluarga setelah berpuasa selama sebulan penuh.
Baca Juga: Update Daftar Harga Tiket Bus PO Eka Mira untuk Mudik Lebaran 2025
Selain itu, masyarakat juga berbagi makanan dengan tetangga dan kerabat untuk mempererat tali silaturahmi. Meugang juga menjadi ajang berbagi dengan kaum dhuafa agar semua lapisan masyarakat dapat merasakan kebahagiaan menjelang hari raya.
2. Grebeg Syawal – Yogyakarta
Grebeg Syawal merupakan tradisi dari Keraton Yogyakarta yang dilakukan setiap 1 Syawal atau tepat pada Hari Raya Idulfitri. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-16 sebagai wujud rasa syukur setelah melewati bulan Ramadan.
Acara ini ditandai dengan arak-arakan tujuh gunungan hasil bumi dan makanan yang akan diperebutkan oleh masyarakat setelah didoakan. Gunungan ini mencerminkan simbol kemakmuran dan berbagi rezeki kepada masyarakat.
3. Perang Topat – Lombok, Nusa Tenggara Barat
Di Lombok, NTB, ada tradisi Perang Topat atau “perang ketupat” yang melambangkan kerukunan antara umat Hindu dan Islam.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Hoki, 3 Shio Paling Beruntung dan Penuh Cinta Besok 19 November 2025
-
Seaside Market Mawatu, Cerita Baru Tentang Labuan Bajo
-
Rahasia Perawatan Kulit di Musim Hujan: Tips agar Kulit Tetap Segar
-
Biodata dan Pendidikan Rospita Vici Paulyn: 'Semprot' UGM di Sidang Ijazah Jokowi
-
5 Rekomendasi Serum Penghilang Flek Hitam Usia 40 Tahun, Cocok Buat Ibu Rumah Tangga
-
5 Pilihan Cushion di Indomaret dengan Coverage Tinggi, Ampuh Samarkan Flek Hitam
-
5 Rekomendasi Sepatu Lokal Alternatif New Balance 530, Harga Lebih Murah
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari 10K yang Empuk dan Ringan, Harga Terjangkau
-
Mengenal Apa Itu Parfum Feromon, Benarkah Bisa Bikin Lawan Jenis Tergoda?
-
10 Destinasi Pendakian Terbaik di Jawa Tengah untuk Petualang Sejati