Suara.com - Cara mengatasi trauma akibat kekerasan seksual penting untuk diketahui seiring viralnya kasus dokter residen perkosa pendamping pasien. Dalam sebuah thread viral di X, seorang dokter residen anestesi melancarkan aksinya dengan modus meminta korban melakukan transfusi darah untuk sang ayah yang sedang dirawat di ICU.
Korban kemudian dibawa ke ruangan sepi di gedung baru rumah sakit lalu diberi obat bius oleh pelaku. Pada saat itulah sang dokter residen mulai melancarkan tindakan kekerasan seksual. Lantas bagaimana cara mengatasi trauma akibat kekerasan seksual? Simak penjelasan berikut ini.
Cara Mengatasi Trauma akibat Kekerasan Seksual
1. Terapi dengan Profesional
Kekerasan seksual dapat menyebabkan trauma mendalam yang sulit diatasi sendiri. Terapi dengan profesional seperti psikolog atau psikiater dapat membantu korban memproses pengalaman traumatis, mengelola gejala seperti kecemasan dan depresi, serta membangun strategi pemulihan yang sehat.
2. Terbuka dengan Orang Terdekat
Berbicara tentang pengalaman traumatis dengan orang-orang yang dipercaya, seperti keluarga atau teman dekat, dapat membantu mengurangi beban emosional. Dukungan dari orang-orang terdekat dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan tidak sendirian.
3. Mulai Menerima Keadaan
Menerima bahwa kekerasan seksual telah terjadi adalah langkah penting dalam proses pemulihan. Ini bukan berarti menyetujui atau membenarkan tindakan pelaku, tetapi mengakui realitas bahwa peristiwa tersebut adalah bagian dari masa lalu.
4. Mencintai Diri Sendiri
Kekerasan seksual dapat merusak harga diri dan membuat korban merasa tidak berharga. Oleh karena itu, penting untuk kembali mencintai dan menghargai diri sendiri. Fokus pada kekuatan dan kualitas positif yang dimiliki, serta lakukan aktivitas yang membuat merasa bahagia dan rileks.
5. Berhenti Salahkan Diri Sendiri
Korban kekerasan seksual seringkali merasa bersalah atau malu atas apa yang terjadi. Mereka mungkin berpikir bahwa mereka seharusnya bisa mencegahnya atau bahwa mereka 'pantas' mendapatkannya. Penting untuk diingat bahwa kekerasan seksual adalah sepenuhnya salah pelaku. Korban tidak bertanggung jawab atas tindakan orang lain dan tidak ada yang pantas mengalami kekerasan.
6. Selalu Berpikir Positif
Trauma dapat membuat seseorang terjebak dalam pikiran negatif dan pesimisme. Cobalah untuk melatih diri berpikir positif dengan fokus pada hal-hal baik dalam hidup, mencari hikmah dari pengalaman buruk, dan menetapkan tujuan-tujuan kecil yang realistis. Pikiran positif dapat membantu meningkatkan suasana hati, motivasi, dan harapan untuk masa depan.
7. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Kekerasan seksual dapat meruntuhkan rasa percaya diri dan membuat korban merasa tidak berdaya. Untuk memulihkan rasa percaya diri, mulailah dengan menetapkan tujuan-tujuan kecil yang dapat dicapai, seperti mempelajari keterampilan baru atau mengikuti kegiatan yang disukai.
Baca Juga: Dijebak Duit THR, Egi dkk Gilir ABG di Bekasi: Korban Teler usai Dicekoki Miras hingga Tramadol
8. Latihan untuk Menenangkan Diri
Trauma dapat memicu reaksi fisik dan emosional yang intens, seperti kecemasan, panik, atau kemarahan. Latihan untuk menenangkan diri dapat membantu mengelola reaksi-reaksi ini dan menciptakan rasa damai dan kontrol. Beberapa teknik yang dapat dicoba antara lain pernapasan dalam, meditasi, yoga, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
Viral Dokter Residen Perkosa Pendamping Pasien
Kasus dugaan pemerkosaan yang melibatkan dua dokter residen anestesi terhadap anak perempuan pasien di sebuah rumah sakit di Bandung, Jawa Barat, tengah viral di media sosial. Menurut informasi yang beredar, pelaku diduga adalah mahasiswa yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi di sebuah universitas terkemuka di Bandung.
Kejadian ini diduga menimpa seorang penunggu pasien. Akun Instagram @ppdsgramm menuliskan, "Assalamualaikum dok, izin saya mendapat informasi bahwa ada 2 Residen Anestesi PPDS FK ***** melakukan pemerkosaan kepada penunggu pasien dengan menggunakan obat bius. Keluarga korban menuntut secara hukum kepada kedua residen."
Kronologi kejadian bermula ketika korban, seorang perempuan, sedang menjaga ayahnya yang dirawat di ruang ICU dan membutuhkan transfusi darah. Pelaku kemudian datang menawarkan bantuan untuk mempercepat proses crossmatch darah, sebuah prosedur penting sebelum transfusi.
Korban lalu dibawa ke lantai 7 sebuah gedung baru dan diminta mengganti pakaian dengan pakaian pasien. Korban yang tidak mengetahui detail prosedur tersebut mengikuti arahan pelaku.
Setelah itu korban diberi obat penenang (bius) jenis midazolam. Dalam keadaan tidak sadar, korban diduga mengalami tindakan asusila.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
6 Sunscreen Anti Air dan Anti Lengket untuk Musim Hujan, Cocok untuk Wanita Pekerja Outdoor
-
Berapa Tarif Manggung Raisa? Diva Pop Indonesia Ceraikan Hamish Daud
-
Masih Bingung Harus Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini Jawaban Dokter Spesialis Kulit
-
2 Promo G-DRAGON IN CINEMA CGV, Ada Poster Eksklusif 4DX dan Paket Combo Tiket
-
Apakah Tanggal 28 Oktober Termasuk Libur Nasional? Ini Jawabannya
-
Beauty Beyond Boundaries, Ruang Baru untuk Merayakan Kecantikan
-
Sumpah Pemuda 2025 yang ke Berapa? Ini Tema Resmi dan Makna di Balik Logonya
-
7 Parfum Lokal yang Wanginya Meninggalkan Jejak untuk Pria dan Wanita
-
6 Sabun Cuci Muka untuk Mengatasi Flek Hitam Usia 40-an, Harga Mulai Rp20 Ribuan
-
Rekomendasi 5 Sepatu Lokal Harga Rp200 Ribuan: Nyaman, Nggak Bikin Pegal saat Berdiri di KRL