Suara.com - Ada satu hal yang menyita perhatian kala keluarga mengantar jenazah Titiek Puspa ke peristirahatan terakhirnya di TPU Tanah Kusir, Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Mendiang pelantun lagu "Kupu-Kupu Malam" tersebut sempat berwasiat agar para keluarga memakai baju putih sepanjang prosesi pemakamannya tersebut.
Hari mengantarkan Titiek Puspa ke pemakaman akhirnya tiba, dan keluarga sontak menghormati wasiat Titiek Puspa itu dan kompak mengenakan pakaian serba putih.
Putri Titiek, Petty Tunjungsari kala ditemui usai pemakaman, Jumat (11/4/2025) mengungkap bahwa sang ibunda berpesan langsung kepada keluarga agar menghindari memakai baju hitam.
Titiek sempat mengungkap ke keluarganya bahwa ia tak suka dengan baju hitam dan meminta sanak saudaranya untuk mengenakan baju putih ketika suatu saat ia berpulang.
Pilihan Titiek tentu terbilang berbeda ketimbang baju pemakaman pada umumnya yakni yang bernuansa hitam dan gelap sebagai perlambangan duka.
Petty menilai bahwa pilihan sang ibunda merupakan salah satu wujud jiwa seniman yang punya pemikiran unik tersendiri.
Lantas, apakah pemakaman dengan pakaian putih wajar dipakai dalam pemakaman?
Mari simak sejarah pemakaian baju putih di pemakaman.
Baju putih vs baju hitam untuk pemakaman: Mana yang lebih historis?
Baca Juga: Lagi Liburan di Barcelona, Ashanty Kaget Titiek Puspa Meninggal: Akan Selalu Terkenang!
Mengutip Britannica warna hitam menjadi salah satu warna yang menyimbolkan kedukaan. Warna hitam yang gelap dan legam mewarnai suasana hati keluarga serta sahabat yang berduka ditinggalkan oleh sosok yang hendak dimakamkan.
Penggunaan warna hitam sebagai simbol kedukaan ada di berbagai kebudayaan dari Eropa hingga Asia.
Berdasarkan penjelasan yang sama oleh Britannica, hitam telah dipakai oleh bangsa Romawi yang menilai warna ini membangkitan emosi kedukaan dan melambangkan kematian.
Sontak, kebudayaan Eropa akhirnya mengadopsi warna hitam sebagai warna baju di pemakaman dari zaman Pertengahan hingga zaman modern.
Warna hitam juga akhirnya turut diserap oleh berbagai kebudayaan yang berkontak dengan bangsa Eropa, seperti masyarakat di Jepang dan Korea yang kini memakai baju modern berwarna hitam di tengah prosesi pemakaman yang sifatnya tradisional.
Usut punya usut, kebudayaan di luar Eropa telah memakai baju warna putih untuk kedukaan sebelum terekspos dengan budaya Eropa, sebagaimana yang dicatat oleh Steve Hullfish dalam penelitiannya yang berjudul Psychology of Color.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Bikin Liburan Makin Seru: Ini Rahasia Nonton Film 3D Super Nyaman di Bioskop Favoritmu
-
5 Shio Paling Hoki Besok 26 Desember 2025, Rezeki Tak Terduga di Akhir Tahun
-
Terlihat Mapan, Tapi Rentan: Mengapa Keluarga Butuh Strategi Keuangan Jangka Panjang
-
5 Wisata Jogja Viral TikTok Cocok Isi Libur Natal dan Tahun Baru 2026, Alternatif selain Malioboro
-
5 Merk & Warna Lipstik Terbaik untuk Acara Malam Hari di Pesta Tahun Baru 2026
-
5 Rekomendasi Moisturizer untuk Perbaiki Skin Barrier Kulit Kering
-
7 Lipstik Remaja Terbaik yang Bikin Bibir Cerah, Bye-bye Hitam Gelap
-
Australia Barat, Destinasi Liburan Keluarga yang Nyaman untuk Semua Generasi
-
3 Langkah Cerdas Menyiapkan Dana Pendidikan Anak
-
45 Ucapan Tahun Baru 2026 Penuh Harapan, Cocok Dikirim ke Teman, Keluarga, dan Bos