Suara.com - Kelembapan udara dalam ruangan dapat memengaruhi kenyamanan dan kesehatan. Jika kelembapan terlalu rendah di rumah, kita bisa menderita kulit kering, iritasi mata, hingga gejala alergi. Untuk mengatasi masalah ini, ada dua perangkat yang sering digunakan, yaitu humidifier dan dehumidifier.
Meskipun keduanya berkaitan dengan pengaturan kelembapan udara, fungsi dan cara kerjanya sangat berbeda. Banyak orang yang justru terbalik dalam penggunaannya. Simak inilah penjelasan selengkapnya.
Beda Fungsi Humidifier dan Dehumidifier
Humidifier berfungsi untuk menambah kelembapan udara di dalam ruangan. Alat ini cocok digunakan di daerah dengan iklim kering atau saat musim kemarau ketika udara cenderung kering. Humidifier membantu mencegah masalah seperti kulit kering, iritasi saluran pernapasan, dan bibir pecah-pecah.
Hal ini berbeda dengan dehumidifier yang berfungsi untuk mengurangi kelembapan udara di ruangan. Alat ini sangat berguna di daerah lembap atau saat musim hujan untuk mencegah pertumbuhan jamur, tungau, dan bau apek. Dehumidifier membantu menjaga kualitas udara dan mencegah kerusakan furnitur akibat kelembapan tinggi.
Beda Cara Kerja Humidifier dan Dehumidifier
Cara kerja humidifier sendiri adalah dengan mengubah air menjadi uap baik dengan sistem ultrasonik, evaporasi, atau steam vapor. Setelah air berubah menjadi uap, uap akan dilepaskan ke udara untuk meningkatkan kelembapan. Beberapa jenis humidifier juga memiliki filter untuk menjaga kebersihan udara.
Sedangkan cara kerja dehumidifier adalah dengan menarik udara lembap ke dalam alat menggunakan kipas. Udara akan melewati koil pendingin yang mengembunkan uap air, mengubahnya menjadi tetesan air. Air yang sudah disedot ditampung dalam wadah atau dialirkan keluar melalui selang. Udara kering akan dikembalikan ke ruangan.
Beda Harga Humidifier dan Dehumidifier
Harga humidifier sendiri umumnya jauh lebih murah dibanding dehumidifier. Untuk humidifier ruangan kecil, harga humidifier dibanderol mulai dari harga Rp100 ribuan hingga Rp500 ribuan dengan model ultrasonik kecil. Untuk skala menengah dengan fitur tambahan seperti hygrometer dan timer, humidifier bisa dibanderol mulai dari harga Rp500 ribu hingga Rp1,5 juta.
Sedangkan dehumidifier memiliki harga yang lebih tinggi karena memiliki mesin yang lebih berat bekerja dibanding humidifier. Harga paling ekonomis dari dehumidifier dibanderol mulai dari harga Rp1,5 juta hingga Rp3 juta untuk kapasitas kecil setara 10-20 liter/hari.
Sedangkan untuk kapasitas menengah yang cocok untuk ruang keluarga dibanderol mulai dari harga Rp3 juta hingga Rp6 juta. Secara umum, dehumidifier lebih mahal karena teknologi pendingin yang digunakan lebih kompleks dibanding humidifier.
Baca Juga: 7 Kuliner Salatiga yang Bikin Nagih, Lebih dari Sekadar Udara Sejuk
Kelebihan dan Kekurangan Humidifier vs Dehumidifier
Kelebihan humidifier sendiri adalah sebagai berikut :
- mencegah kulit dan saluran pernapasan kering.
- membantu mengurangi gejala alergi dan asma.
- menjaga kualitas udara
Sedangkan untuk kekurangannya, jika tidak dibersihkan secara rutin, humidifier justru dapat menjadi sarang bakteri dan jamur. Tak hanya itu, kelembapan yang berlebih dapat memicu tumbuhnya jamur di ruangan. Serta bisa meningkatkan konsumsi listrik pada model steam vaporizer.
Untuk dehumidifier sendiri, kelebihannya adalah sebagai berikut :
- mencegah pertumbuhan jamur dan tungau.
- mengurangi bau lembab dan apek di ruangan.
- melindungi furnitur kayu dari kerusakan akibat kelembaban.
Namun, dehumidifer juga memiliki kekurangan, seperti harga lebih mahal dibanding humidifier, konsumsi listrik cukup tinggi terutama pada model besar, hingga perlu pengosongan wadah air secara berkala agar tidak merusak bagian penampungan air.
Humidifier dan dehumidifier memiliki fungsi yang berlawanan tetapi sama-sama penting untuk menjaga kenyamanan udara dalam ruangan. Humidifier cocok untuk udara kering, sedangkan dehumidifier lebih dibutuhkan di lingkungan lembap. Pemilihan alat tergantung pada kondisi udara di rumah kita. Pastikan untuk memilih produk dengan fitur yang sesuai kebutuhan dan merawatnya secara rutin agar tetap berfungsi optimal.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Pesta Rakyat dan Promosi UMKM Lokal, Meriah Bertabur Bintang
-
Bebas Bibir Gelap! Ini Rekomendasi 7 Lip Balm SPF yang Bikin Bibirmu Lebih Pink dan Lembap
-
Bedak Apa yang Bisa Samarkan Flek Hitam? Ini 5 Pilihan Terbaik yang Bagus dan Murah
-
Terpopuler: Amanda Manopo Jajan Habiskan Rp125 Juta di Ojol, Manfaat LED Face Mask Ashanty
-
5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
-
Ketika Warung Pecel Lele Bertemu Streetwear: Cara Jakarta Merayakan Budayanya Sendiri
-
Sensasi Ngopi Ekstrem di Gelas -86 Derajat: Pahit, Creamy, dan Lembut dalam Satu Tegukan
-
Kalender Jawa 29 Oktober 2025: Weton Rabu Wage, di Antara Sial dan Berkah Menurut Primbon
-
Kelezatan Kuliner Jawa Timur, Ini 5 Hidangan Terbaik yang Tak Boleh Terlewatkan
-
Ashanty Pakai LED Face Mask di Rutinitas Skincare Pagi, Apa Manfaatnya?