Suara.com - Badal haji adalah praktik yang memungkinkan seseorang untuk melaksanakan ibadah haji atas nama orang lain yang telah meninggal dunia atau tidak mampu menunaikan haji karena alasan kesehatan. Lantas, bagaimana cara badal haji orang meninggal?
Dalam Islam, badal haji merupakan praktik yang sah dan memiliki dasar hukum, sehingga memberi kesempatan kepada umat muslim untuk saling membantu dalam menjalankan ibadah haji.
Meskipun sah dan diperbolehkan, ada syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi agar badal haji diterima oleh Allah SWT.
Berikut adalah cara dan syarat dalam melaksanakan badal haji bagi orang yang telah meninggal dunia seperti dikutip dari situs BPKH dan sumber lainnya.
Pengertian dan Dasar Hukum Badal Haji
Konsep badal haji dalam Islam diperbolehkan berdasarkan sejumlah dalil yang menguatkan pelaksanaan haji atas nama orang lain.
Salah satu hadis yang mendasari pelaksanaan badal haji adalah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, di mana seorang perempuan bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai ibunya yang ingin berhaji, namun meninggal dunia sebelum kesempatan itu datang.
Rasulullah SAW menjawab bahwa anak tersebut boleh menggantikan ibadah haji untuk ibunya (HR Bukhari dan Muslim).
Selain itu, mayoritas ulama dari berbagai mazhab sepakat bahwa badal haji sah untuk dilakukan baik bagi orang yang sudah meninggal dunia, maupun bagi orang yang tidak mampu melaksanakan haji karena alasan medis atau usia lanjut.
Baca Juga: Tata Cara Salat di Pesawat, Panduan bagi Jemaah Calon Haji
Konsep badal haji adalah memberikan harapan bagi keluarga yang ingin memastikan bahwa orang yang mereka cintai, meskipun telah meninggal, tetap mendapatkan pahala haji.
Syarat-syarat Badal Haji
Berikut adalah sejumlah syarat yang wajib dipenuhi sebelum melakukan badal haji:
1. Melaksanakan Haji untuk Diri Sendiri
Menunaikan haji untuk diri sendiri adalah syarat utama sebelum seseorang boleh menggantikan haji bagi orang lain.
Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah, di mana Rasulullah SAW menegaskan bahwa seseorang harus terlebih dahulu berhaji untuk diri sendiri, baru kemudian dapat menggantikan haji untuk orang lain.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Tidur Malam yang Cukup Berapa Jam? Ini Kata Sleep Coach Vishal Dashan
-
Menurut Penelitian, Ini 5 Kebiasaan Sehari-hari yang Diam-Diam Merusak Otak
-
Umur 15 Tahun Sebaiknya Pakai Sunscreen SPF Berapa? Ini 5 Pilihan Aman Mulai Rp12 Ribuan
-
5 Moisturizer Ringan untuk Menenangkan Kulit Kemerahan, Sensitive Skin Friendly
-
Rahasia 26 Tahun Kino: Filosofi 'Synergy in Diversity' yang Mengubah Perbedaan Jadi Kekuatan Bisnis
-
5 Body Lotion di Alfamart untuk Kulit Kering, Murah Mulai Rp9 Ribuan
-
3 Toner AHA BHA untuk Menghilangkan Bekas Jerawat bagi Pemilik Kulit Kombinasi, Eksfoliasi Aman
-
Pet Kingdom & Paw Friends Berhasil Kumpulkan 13 Ton Makanan untuk 17 Shelter di Indonesia
-
3 Shio Paling Beruntung Selama Akhir Pekan 15-16 November 2025, Kamu Termasuk?
-
Kesenjangan Pendidikan di Desa Masih Lebar, Kolaborasi Program Beasiswa Ini Jadi Harapan Baru