Suara.com - Perhitungan weton jodoh merupakan tradisi Jawa yang masih dipercaya dan digunakan untuk melihat tingkat kecocokan pasangan lewat kombinasi hari kelahiran masing-masing. Lantas, bagaimana cara hitung weton jodoh berdasarkan primbon Jawa?
Bukan sekadar hitungan angka, weton diyakini dapat memberikan petunjuk tentang karakter, jalan hidup, dan nasib sebuah hubungan. Hingga kini, masih banyak orang yang mempercayainya sebagai penuntun sebelum melangkah ke kehidupan rumah tangga.
Lalu, bagaimana sebenarnya cara menghitung weton jodoh menurut primbon Jawa? Jika hasilnya kurang baik, apakah harus berpisah? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Weton Jodoh dalam Tradisi Jawa?
Weton merupakan kombinasi hari lahir dan pasaran yang tercatat dalam sistem penanggalan tradisional Jawa.
Setiap kombinasi hari dan pasaran memiliki nilai atau neptu, yang dipercaya mencerminkan karakter seseorang, rezeki, keberuntungan, hingga jodohnya.
Oleh karena itu, menghitung weton pasangan sebelum menikah dianggap penting untuk melihat potensi kecocokan, keharmonisan, bahkan tantangan yang mungkin dihadapi dalam pernikahan.
Dari hasil penjumlahan neptu kedua pasangan, akan diketahui tingkat kecocokan hubungan mereka menurut Primbon Jawa.
Meskipun weton jodoh tidak memiliki dasar ilmiah dan terkesan mistis, sebagian orang masih menganggapnya sebagai panduan atau pertimbangan penting dalam memilih pasangan hidup.
Baca Juga: Panduan Bulan Baik Pindah Rumah Menurut Primbon Jawa Lengkap!
Cara Menghitung Weton Jodoh Menurut Primbon Jawa
Cara menilai kecocokan jodoh melalui weton adalah menghitung jumlah neptu pasangan berdasarkan hari lahir dan pasaran mereka.
Neptu adalah angka yang mewakili setiap hari dan pasaran dalam kalender Jawa, yang digunakan untuk berbagai macam perhitungan tradisional.
Nilai neptu hari:
- Minggu = 5
- Senin = 4
- Selasa = 3
- Rabu = 7
- Kamis = 8
- Jumat = 6
- Sabtu = 9
Nilai neptu pasaran:
- Legi = 5
- Pahing = 9
- Pon = 7
- Wage = 4
- Kliwon = 8
Setelah mengetahui neptu dari hari dan pasaran kelahiran masing-masing, jumlahkan keduanya, lalu tambahkan total dari kedua pasangan.
Contoh:
- A lahir pada Kamis Wage:
Kamis (8) + Wage (4) = 12 - B lahir pada Rabu Pon:
Rabu (7) + Pon (7) = 14
Total neptu pasangan: 12 + 14 = 26
Menafsirkan Makna Weton Jodoh
Dari angka total neptu tersebut, berikut kategori kecocokan beserta maknanya:
1. Pegat (angka 1, 9, 10, 18, 19, 27, 28, 36)
Pasangan rentan konflik besar seperti perselingkuhan, ekonomi kurang stabil, bahkan risiko perceraian tinggi.
2. Ratu (2, 11, 20, 29)
Sangat serasi dan harmonis, rumah tangga dihargai dan dikagumi oleh lingkungan.
3. Jodoh (3, 12, 21, 30)
Pasangan yang memang ditakdirkan bersama, mampu saling menerima kelebihan dan kekurangan.
4. Topo (4, 13, 22, 31)
Awal pernikahan banyak tantangan, terutama soal finansial, namun seiring waktu akan menemukan kebahagiaan.
5. Tinari (5, 14, 23, 32)
Diberkahi kemudahan rezeki dan kebahagiaan; jarang menghadapi kesulitan berarti.
6. Padu (6, 15, 24, 33)
Sering terjadi pertengkaran kecil sehingga perlu komunikasi ekstra, tetapi tidak sampai bercerai.
7. Sujanan (7, 16, 25, 34)
Rawan godaan perselingkuhan sehingga kepercayaan dan komitmen harus sangat kuat.
8. Pesthi (8, 17, 26, 35)
Rumah tangga tenteram, rukun, dan langgeng, masalah kecil tak menghancurkan keharmonisan.
Jika Weton Tidak Cocok, Apakah Harus Berpisah?
Jika hasil perhitungan menunjukkan pasangan tidak cocok, bukan berarti pernikahan harus dibatalkan.
Di dalam budaya Jawa, sering dilakukan upaya seperti ruwatan (ritual pembersihan) atau memilih hari yang dianggap baik untuk melangsungkan pernikahan guna mengurangi efek negatif.
Dalam menjalin rumah tangga, aspek terpenting adalah komunikasi, komitmen, saling menghargai, dan kerja sama untuk membangun masa depan bersama.
Perhitungan weton jodoh adalah salah satu aspek yang dapat dijadikan pertimbangan, namun tidak bisa dijadikan sebagai penentu utama dalam memilih pasangan.
Demikianlah informasi terkait cara hitung weton jodoh menurut Primbon Jawa. Tradisi ini bukan untuk menakut-nakuti atau membatasi pilihan, melainkan sebagai bentuk kearifan lokal yang mengajarkan kehati-hatian sebelum mengambil langkah besar dalam hidup.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Pilih Gabung Klub Antah Berantah, Persis Solo Kena Tipu Eks Gelandang Persib?
-
Tema dan Pedoman Peringatan Hari Kesaktian Pancasila 2025
-
Emas Antam Tembus Level Tertinggi Lagi, Hari Ini Dibanderol Rp 2.234.000 per Gram
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
Terkini
-
4 Moisturizer Glad2Glow untuk Usia 25 Tahun ke Atas, Perbaiki Skin Barrier Sejak Dini
-
Kisah Inspiratif Evan Haydar Pemuda Gresik yang Kerja di Tesla Jerman, Ini Kiat Suksesnya
-
100 Nama-Nama Bayi Perempuan Islami yang Belum Banyak Dipakai, Modern dan Bermakna Mendalam
-
Bahaya Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus, Biang Kerok Keracunan MBG di Jabar
-
Urutan Skincare Malam Glad2Glow Agar Kulit Glowing Pagi Hari, Hilangkan Jerawat dan Kusam
-
Ramalan Zodiak 30 September 2025: Panduan Lengkap Asmara, Karier, & Keuangan
-
The Mira, Hotel Ramah Muslim Peraih Penghargaan di Hong Kong
-
Bukan Sekadar Tren, Inilah Peran Komunitas dalam Masa Depan Industri Kecantikan
-
Inovasi dari Sragen, Gaungkan Bela Negara dengan Menjaga Ketahanan Pangan
-
Model Profesional: Belajar Modeling Nggak Melulu Jadi Peraga Busana, Latih Pede hingga Tambah Relasi