Suara.com - Kalender Jawa sendiri adalah sistem penanggalan Jawa yang digunakan dalam menentukan hari baik sebelum melangsungkan suatu acara atau kegiatan, biasa disebut weton.
Masyarakat Jawa memang dikenal akan keberagaman budayanya yang menarik dan menjadi salah satu yang paling populer di Indonesia.
Tidak hanya tradisi, adat istiadat, seni musik, bahasa dan pakaian tradisional, masyarakat Jawa juga dikenal mempunyai penanggalan hari tradisional sendiri yang disebut kalender Jawa.
Penanggalan hari tradisional ini erat kaitannya dengan neptu Jawa dan weton.
Bahkan beberapa juga mempercayai bahwa dalam kalender Jawa weton bisa membaca perwatakan. Tak jauh berbeda dengan kalender Masehi, kalender Jawa juga mempunyai 12 nama bulan di dalamnya.
Sejarah Kalender Jawa
Sistem penanggalan yang digunakan dalam kalender Jawa sendiri masih sering menjadi panduan yang dipercayai oleh masyarakat Suku Jawa.
Dahulu, kalender Jawa digunakan oleh Kesultanan Raja Mataram dan berbagai kerajaan lainnya. Dalam proses penyusunannya, Kalender ini merupakan perpaduan antara Kalender Saka dan Kalender Hijrah.
Adapun dalam sistem penanggalan Jawa, memiliki keistimewaan yang berbeda dengan kalender lainnya. Biasanya, sistem kalender Jawa digunakan untuk menetapkan momen-momen penting seperti hari pernikahan, hari melamar pekerjaan, hari menanam, membaca watak seseorang, hingga meramalkan nasib seseorang.
Baca Juga: Cara Hitung Weton Jodoh Primbon Jawa untuk Menilai Kecocokan Pasangan
Kalender Jawa diyakini bisa melihat perputaran hidup antara manusia dengan hidup yang sudah diberikan oleh sang pencipta.
Seperti yang disinggung sebelumnya, kalender Masehi dan kalender Jawa juga terdiri dari 12 bulan. Akan tetapi, penamaan hari, bulan, dan tahunnya berbeda.
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang urutan kalender Jawa Weton, berikut ini adalah penjelasan kalender Jawa sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.
Nama Hari dalam Kalender Jawa
Kalender Jawa mempunyai dua siklus hari, yakni siklus mingguan yang terdiri dari tujuh hari (Senin sampai Ahad). Kemudian ada siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage, dan juga Kliwon).
Kalender Jawa Siklus Mingguan
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
5 Shio Paling Beruntung 21 November 2025, Rezeki Lancar dan Asmara Harmonis
-
5 Moisturizer Sachet yang Mencerahkan Wajah, Praktis Dibawa Traveling
-
Apakah Habib Bahar bin Smith Keturunan Nabi? Lagi Viral gegara Isu Pernikahan Rahasia
-
Semesta Lagi Romantis, Ini 6 Shio dengan Asmara Paling Bersinar pada 21 November 2025
-
Terpopuler: Breaking News Pelatih Timnas Indonesia hingga Jokowi Melemah
-
Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu: Praktis, Kenyang Lebih Lama
-
Siswi SMA Cetak Prestasi Nasional Lewat Riset Biolarvasida dari Limbah Dapur
-
Finansial Serba Digital: Praktis Buat Urban, Tantangan Buat Indonesia
-
Skin Booster Bakal Jadi Tren Perawatan Kulit Natural yang Paling Dicari
-
5 Ide Kado Hari Guru Nasional 2025, Sederhana tapi Berkesan